67
4.4.3. Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi kewirausahaan merupakan dimensi yang sangat penting bagi pengembangan sekolah tetapi
sulit untuk dilakukan oleh kepala sekolah seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah perempuan bahwa:
“Untuk kompetensi wirausaha saya selalu melakukan inovasi untuk pengembangan berbagai kebutuhan sekolah,
misalnya seragam baru, guru-guru minta jalan-jalan, tunjangan THR harus dicari dengan jumlah karyawan dan
guru yang cukup banyak
”.
Lebih lanjut dalam pelaksanaan kompetensi kepala sekolah terkait dengan kewirausahaan kepala
sekolah laki-laki mengungkapkan bahwa:
“Dalam mengembangkan
kewirausahaan untuk
kepentingan sekolah sebenarnya pemimpin perempuan lebih baik di banding dengan laki-laki. Saya di sekolah ini
hampir 3 tahun dan saya lihat dari kewirausahaan yang dilakukan seperti kantin sangat baik, ternyata pencetusnya
adalah kepala sekolah perempuan sebelum saya, dan keuntungannya bagi saya adalah hanya melanjutkan usaha
ini bagi kebutuhan sekolah”.
Dari pernyataan tersebut penulis berpendapat bahwa dalam penerapan kompetensi manejerial, kepala
sekolah perempuan mampu untuk melakukan inovasi yang baik untuk mendukung pembiayaan kebutuhan
sekolah. Kompetensi kewirausahaan tidak hanya sebatas memiliki kemampuan berinovasi melainkan
dapat memberdayakan sumber daya manusia warga
68
sekolah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh seorang guru senior bahwa:
“
Dalam pelaksanaan kewirausahaan, Bapak kepala sekolah lebih mempercayakan dan memberi tanggungjawab kepada
karyawan perempuan untuk mengelolah. Beliau Kepala sekolah nantinya akan memonitoring keuangan sebulan
sekali dan meminta pelaporannya ”.
Kepala sekolah laki-laki cenderung memberikan tanggungjawab kepada karyawan perempuan untuk
mengelolah. Kepala sekolah laki-laki hanya akan memonitoring keuangan bulanannya. Kepala sekolah
laki-laki lebih suka memberikan kepercayaan kepada orang agar dapat memonitoring dengan cepat.
4.4.4. Kompetensi Supervisi