Tes kemampuan berhitung penjumlahan dan perkalian bersusun ke Pedoman observasi

55 sarana untuk mengumpulkan data yang banyak menentukan keberhasilan suatu penelitian, sehingga dalam penyusunannya berpedoman pada pendekatan yang digunakan agar data yang terkumpul dapat dijadikan dasar untuk menguji hipotesa serta data yang terkumpul tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: panduan tes hasil belajar dan observasi. Pengembangan instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Tes kemampuan berhitung penjumlahan dan perkalian bersusun ke

bawah Pada penelitian ini digunakan tes untuk mengukur kemampuan berhitung siswa autis yang dilaksanakan pada setiap fase dengan soal yang sama yaitu sebanyak 10 butir soal. Tes dilakukan pada semua fase untuk mengukur kemampuan awal subjek sebelum dilakukan intervensi, kemampuan subjek saat intervensi dan kemampuan subjek setelah dilakukan intervensi menggunakan media kartu angka. Sasaran tes dalam penelitian ini adalah siswa dengan gangguan autisme yang meliputi penjumlahan dan perkalian bersusun kebawah. Tes dibuat dalam bentuk soal hitungan untuk mengukur kemampuan dan perkembangan pemahaman berhitung 56 subjek melalui hasil ujiannya naik sebelum dan sesudah diberikan intervensi yaitu sebagai berikut : Tabel. 2 Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan pada Instrumen Tes Kemampuan Berhitung. Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Kemampuan Berhitung Mengoperasikan hitungan penjumlahan dan perkalian bersusun . Sumber: Kurikulum dan RPP SMPLB di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Berdasarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan di atas, maka berikut merupakan kisi-kisi instrumen yang dibuat untuk mengukur kemampuan berhitung pada baseline-1 dan baseline-2 dengan intervensi menggunakan media kartu angka , yaitu : Tabel.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berhitung Variabel Komponen Indikator No Item Jumlah Item Kemampuan Berhitung 1. Pengoperasian Penjumalahan bersusun kebawah 2. Pengoperasian Perkalian bersusun kebawah Menjumlahan angka puluhan bersusun kebawah dari angka kecil hingga gabungan dengan angka besar. Mengoperasikan perkalian bersusun kebawah dengan angka puluhan dari angka kecil hingga gabungan dengan angka besar. 1, 2, 3, 4, dan 5. 6,7,8,9, dan 10 5 item 5 item 57

2. Pedoman observasi

Pedoman observasi ini digunakan untuk memonitoring pelaksanaan pembelajaran berhitung. Hal-hal yang diamati pada penelitian ini adalah partisipasi siswa serta kemampuan berhitung, subjek selama intervensi berhitung dengan menggunakan media kartu angka berlangsung. Panduan observasi ini berisi sebuah daftar kegiatan yang akan diamati ketika intervensi berlangsung. Instrumen ini juga berfungsi sebagai intrumen pelengkap dan dijadikan penguat dalam membuat kesimpulan Tabel.4 Kisi-kisi pedoman observasi cheklist pengaruh penggunaan media kartu angka terhadap kemampuan berhitung anak autis kelas VII Variabel Komponen Sub Indikator No. Item Jumlah Item Penggunaan Media Kartu Angka Kemampua n berhitung Kemampuan anak autis terhadap penggunaan media kartu angka. Respon anak a. Rasa ingin tahu yang besar membuat subjek ingin menggunakan dan belajar pengoperasian penjumlahan dan perkalian menggunakan media kartu angka. b. Dalam penggunaan media kartu angka dalam pengoperasian penjumlahan bersusun kebawah subjek tertarik dan menggunakan secara mandiri c. Kemampuan subjek dalam pengoperasian 1-5 6-10 5 item 5 item. 58 autis ketika pelaksanaan pembelajaran perkalian bersusun kebawah tidak menggunakan media kartu angka d. Pengaruh penggunaan media kartu angka dalam meningkatkan kemampuan berhitung pada anak autis.

H. Prosedur Perlakuan