44
pengumpulan data, dan teknis analisis data mempunyai perbedaan dengan peneliti yang lainnya. Selain itu, penelitian ini masih original karena berbeda
dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yakni
bukan fokus
kepada pembelajaran teori maupun praktik, tetapi kepada pembelajaran karakter yakni
kolaboratif dan jejaring yang terintegrasi pada pelajaran dasar desain.
C. Kerangka Berpikir
Nilai karakter “menghayati pentingnya kolaboratif dan jejaring” saat ini wajib ditanamkan kepada siswa kelas X Busana Butik SMK N 6 Yogykarta, terlebih pada
materi materi dasar seperti mata diklat Dasar Desain sebagai bekal keterampilan desain serta perluasan jaringan dan wawasan. Namun berdasarkan wawancara
dan observasi terhadap pembelajaran desain kelas X Busana Butik, didapati siswa masih lemah dalam kolaborasi, jarang melakukan diskusi dan berkelompok serta
jarang bertukar informasi, ketika proses pembelajaran siswa jarang pula bertukar posisi duduk dan bertukar teman sehingga butuh untuk ditanamkannya kembali
nilai-nilai kolaborasi dan jejaring. Selain itu, ada beberapa kendala yang dihadapi sehubungan dengan
penerapan pendidikan karakter pada siswa kelas X pada materi desain, yakni terbatasnya media yang mampu menjadi sarana efektif dalam mengintregasikan
pendidikan karakter pada pembelajaran desain. Sedangkan proses pembelajaran selama ini menggunakan modul, power point, yang disampaikan secara
konvensional kepada siswa. Penanaman pendidikan karakter melalui modul atau ceramah dirasa kurang efektif untuk menanamkan nilai kolaboratif dan jejaring.
45
Komik diharapkan mampu memberikan cerita dengan pengalaman yang berkesan tentang kolaborasi dan jejaring dalam mencari sumber belajar, serta
melalui karakter dari masing-masing tokoh, sehingga pada akhirnya nilai-nilai karakter yang ada di dalamnya dapat dihayati oleh siswa. Kelebihan komik
tersebut, diharapkan mampu menanamkan nilai pentingnya kolaborasi dan jejaring pada siswa X busana butik dengan efektif, sehingga siswa mampu
mencapai kompetensi “menghayati pentingnya kolaborasi dan jejaring dalam pemecahan solusi untuk perkebangan desain.”
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir yang dikemukakan di atas maka timbul pertanyaan penelitian dalam pengembangan media pembelajaran komik untuk
kompetensi dasar kolaboratif dan jejaring pada mata pelajaran dasar desain, yaitu:
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran dasar desain yang mampu
menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring? 2.
Bagaimana prosedur dalam mengembangkan media komik yang layak digunakan dalam menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring?
3. Bagaimana mengetahui kelayakan media pembelajaran komik untuk
menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring? 4.
Bagaimana produk hasil pengembangan media pembelajaran untuk menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring?
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Penelitian pengembangan media komik untuk menanamkan pendidikan karakter kolaborasi dan jejaring pada pelajaran dasar desain siswa kelas x
busana butik smkn 6 ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan Research and Development. Penelitian dan pengembangan RD bertujuan
untuk menghasilkan
produk baru
melalui proses
pengembangan Mulyatiningsih,2011:145.
Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran berupa komik untuk menanamkan pendidikan karakter
kolaborasi dan jejaring dalam mata pelajaran dasar desain, dengan materi prinsip-prinsip desain. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui
kelayakan komik prinsip-prinsip desain pada mata pelajaran Dasar Desain siswa kelas X SMK N 6 Yogyakarta. Data yang diperoleh dengan cara
memberi angket pada ahli materi, ahli media, serta siswa kelas X program keahlian Busana Butik SMK N 6 Yogyakarta sebagai pengguna media komik
untuk pembelajaran.
B. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan metode Research and Development R D
dari model Borg and Gall 1983: 775 dengan modifikasi dari puslitjaknov 2008:11 yang meliputi tahap :
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan