18
miring; i Mengekspresikan gerakan dengan irama bervariasi; j Melempar dan menangkap bola; k Melipat kertas; l Berjalan di atas papan titian keseimbangan
tubuh; m Berjalan dengan berbagai variasi maju mundur, ke samping di atas satu garis; n Memanjat dan bergelantung berayun; o Melompati parit atau
guling; dan p Senam dengan gerakan sendiri. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
perkembangan motorik anak usia 4-5 tahun adalah memiliki kematangan untuk melakukan aktifitas kegiatan keterampilan motorik kasar maupun motorik halus
yang ditandai dengan koordinasi mata dan tangan yang semakin baik.
C. Kegiatan Membentuk dengan Playdough
1. Pengertian Membentuk
Sumanto 2005: 139 membentuk adalah proses kerja senirupa dengan maksud untuk menghasilkan karya tiga dimensi tri matra yang memiliki volume
dan ruang dengan media tanah liat, dalam tatanan unsur rupa yang indah dan artistik. Membentuk merupakan kegiatan seni sebagai perwujudan suatu ide,
gagasan bentuk yang sudah ada atau kreasi ciptaan baru murni. Hajar Pamadhi 2008: 8.5 membentuk adalah membuat bentuk, baik bentuk terapan yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari maupun bentuk-bentuk yang kreatif sebagai karya seni murni. Membentuk dalam kegiatan seni rupa adalah terjemahan
dalam bahasa Belanda “boestseren” atau bahasa Inggris “modelling”. Umumnya bahan yang digunakan untuk membentuk adalah bahan-bahan lunak seperti tanah
liat, playdough, plastisin dan sejenisnya Cindelaras Art Education
19
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan membentuk merupakan kegiatan seni rupa yang menghasilkan karya tiga dimensi yang bisa
dimanfaatkan sebagai karya seni murni.
2. Tujuan Membentuk
Kegiatan seni perlu diajarkan kepada anak untuk memberi kesempatan mengungkapkan ekspresi perasaan dengan menyanyi, menggambar, mencat,
membuat sesuatu dari playdough dan sebagainya di bawah bimbingan guru. Hajar Pamadhi 2008: 8.5 berpendapat bahwa tujuan dari kegiatan membentuk pada
anak usia dini antara lain: melatih motorik halus anak, melatih pengamatan, melatih kecermatan dan ketelitian, melatih kemampuan ketepatan, melatih
kreativitas, melatih kepekaan rasa indah, mengembangkan rasa keterpakaian tinggi, dan melatih memanfaatkan benda limbah menjadi benda baru. Froebel
dalam Robert R. Boehlke, 2009: 353 merumuskan arti “seni” itu dengan alinea berikut:
Seni berupa nada adalah musik, khususnya lagu. Seni berupa warna berarti melukis. Seni berupa bahan seperti tanah liat berarti memahat. Kedua
kegiatan terakhir dihubungkan satu sama lain dengan usaha menggambar. Akan tetapi, hal ini boleh dianggap sebagai ungkapan melalui penggunaan
garis, sedangkan melukis adalah ungkapan melalui penggunaan permukaan dan memahat adalah ungkapan melalui penggunaan bahan
padat. Tiga tujuan yang hendak dicapai melalui mata pelajaran seni. Pertama,
anak akan dilibatkan dalam pengalaman menggambar, mencat, menyanyi dan memakai bahan seperti tanah liatplaydough tidak untuk menjadikan seorang
seniman melainkan untuk mengungkapkan perasaannya. Kedua, pengalaman menggambar atau membuat sesuatu dari playdough, cenderung menimbulkan