34
playdough berlangsung. Peneliti memberikan penilaian pada proses ketika anak
melakukan gerakan motorik halusnya dalam kegiatan membentuk, proses ketika anak melakukan sesuai perbandingan ukuran denga cara meniru, mengikuti, dan
mengulangi tanpa bantuan guru. Metode lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dokumentasi.
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 231, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, dan
sebagainya. Sugiyono 2011: 329, mengemukakan bahwa dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental seseorang. Pendokumentasian sangat
diperlukan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memperkuat data sebagai penentu keberhasilan tindakan pada setiap siklusnya.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono 2012: 148 instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Menurut
Suharsimi Arikunto 2005: 101, instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data. Dalam
penyusunan instrumen, peneliti memerlukan definisi operasional variabel yang akan diukur. Definisi variabel peningkatan keterampilan motorik halus tersebut
adalah sebagai berikut: Keterampilan motorik halus adalah aktivitas jasmani yang melibatkan koordinasi mata dan tangan dan membentuk dengan playdough adalah
ketepatan bentuk benda. Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti berupa checklist, lembar observasi terstruktur, serta pendokumentasian.
35
Apabila dilihat dari segi instrumentasi, maka observasi yang digunakan berupa observasi terstruktur, yaitu observasi yang dirancang secara sistematis
berdasarkan variabel yang akan diamati. Kegiatan observasi dapat berupa pengamatan tentang unjuk kerja atau hasil karya anak. Lembar observasi
dilengkapi dengan check list yaitu daftar indikator yang akan dikumpulkan datanya. Dalam lembar check list peneliti hanya memberi tanda pada setiap
kemunculan gejala yang dimaksud. Berikut tabel 1 berisi tentang kisi-kisi instrumen observasi:
Tabel 1. Kisi-kisi pedoman observasi Keterampilan Motorik Halus Variabel Indikator
Deskripsi Ketrampilan
Motorik Halus
Mengkoordinasikan mata dan
tangan untuk melakukan
gerakan yang rumit. Anak belum mampu membentuk benda sesuai
dengan perbandingan ukuran meski sudah mendapat petunjuk dan bantuan dari orang lain.
Anak mendapat petunjuk dari guru dalam membentuk benda sesuai perbandingan ukuran
dengan cara meniru, mengikuti, dan mengulangi penjelasan guru.
Anak mampu membentuk benda sesuai perbandingan ukuran dengan cara meniru,
mengikuti, dan mengulangi penjelasan guru tanpa adanya bantuan dari guru tersebut.
Membentuk dengan
Playdough Ketepatan: Ketepatan
dalam membentuk playdough
sesuai bentuk benda
Anak belum dapat membentuk playdough sesuai bentuk benda meski sudah mendapat petunjuk dan
bantuan dari oranglain. Anak mendapat petunjuk guru dalam membentuk
playdough
sesuai bentuk benda. Anak dapat membentuk playdough dengan tepat
sesuai bentuk benda.
Pada penelitian ini juga menggunakan pedoman berupa rubrik penilaian untuk mempermudah penilaian. Berikut ini adalah Tabel 2 rubrik penilaian
keterampilan motorik halus melalui kegiatan membentuk dengan playdough pada indikator koordinsi mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit yang