Infrastruktur Fisik; Kebijakan Fiskal Perbankan;

73 Tabel 5.11 Hasil Pengelolaan Data Potensi Masalah Rata 1 6 2 6 3 4 4 6 5 6 6 4 7 6 Tabel 5.12 Hasil Konsensus Prioritas masalah berdasarkan hasil penggelolaan Data. Daftar Konsesnsus Prioritas masalahIsu Solusi untuk mengantisipasi 1. Sumber Daya Manusia SDM;  Identifikasi kebutuhan are kapasitas yang perlu dikembangkan dan Pelatihan terhadap aparat pemerintah yang sudah ada di masing-masing daerah.  melakukan mapping asesment untuk mengidentifikasi SDM yang tersedia di masing- masing daerah dan melakukan Investment SDM sesuai area prioritas tiap-tiap daerah.

2. Infrastruktur Fisik;

 percepatan pembangunan infrastruktur Fisik dasar yang masuk dalam kategori prioritas pada tahap pra kondisi pelaksanaan desentralisasi.

3. Kebijakan Fiskal

 Penetapan UU yang mengatur Desentralisasi fiskal, dimana Pemerintah daerah diberikan sumber- sumber keuangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah.

4. Perbankan;

 Pemerintah menjamin dan mendorong expansi perbankan ke daerah dengan system perbankan yang baik melalui pengunaan teknologi dan system perbankan modern untuk menjalankan fungsinya sebagai a Lembaga keuangan yang dapat meminjamkan uang. b Lembaga keuangan yang memberi jasa pengiriman uang. dan c mendukung sirkulasi keuangan daerah untuk mendorong perekonomian daerah. Metode Penilaian 1= Tidak berpotensi 2= Potensi rendah 3= Potensi sedang 4= Cukup Berpotensi 5=Berpotensi besar 6=sangat berpotensi Kategori Low Risk kategori High Risk 74 Daftar Konsesnsus Prioritas masalahIsu Solusi untuk mengantisipasi 5. Sektor swasta:  Training pemberdayaan tentang kewirausahaan.  Membentuk kamar dagang municipal  Memberi isentif dalam bentuk kredit dengan bunga kecil. Dari hasil konsensus diatas menunjukan Sumber Daya Manusia SDM perlu diperhatikan dalam penyelenggaran desentralisasi. Menurut Adolnando Amaral Econom dan sector Swasta bahwa kapasitas manajemen yang belum memadai serta minimnya kualitas SDM dapat menjadi masalah dalam penyeleggaraan desentralisasi di berbagai daerah. Sehingga, perlu dilakukan identifikasi kebutuhan dan kapasitas yang perlu dikembangkan melalui pelatihan terhadap aparatur pemerintah di setiap daerah. Disisi lain, Infrastruktur harus dikembangkan. Pandangan Lucas menunjukan bahwa masalah yang harus memperoleh perhatian dalam penyelenggaraan desentralisasi minimnya infrastruktur penunjang sehingga diperlukan percepatan pembangunan infrastruktur. Kebijakan fiskal merupakan bagian yang sangat esensial dalam pemanfaatan sumber dana pengembangan daerah. Pandangan Estevao Da Costa Belo ekonom dan rektor Unpaz menunjukan bahwa salah satu wujud pelaksanaan desentralisasi adalah dengan adanya otonomi dalam aspek pengelolaan keuangan daerah yang disebut otonomi fiskal atau desentralisasi fiskal, dimana pemerintah daerah diberikan sumber keuangan untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang menjadi hak pemerintah daerah. Oleh sebab itu undang-undang yangmengatur tentang kemandirian desentralisasi fiskal harus jelas sehingga dapat diantisipasi masalah yang timbul dari pemanfaatan dana untuk pembangunan. Berdasarkan hal tersebut, penting untuk ditetapkan undang-undang yang mengatur desentralisasi fiskal dalam desentralisasi. Perbankan menjadi salah satu isu utama dalam pelaksanaan desentralisasi. Pandangan Oscar Lima Presiden Kamar Dagang Timor 75 Leste yang menunjukan bahwa peran dan funsi Bank sangat penting dan diharapkan dapat menghidupkan serta memacu perekonomian daerah. Sistem perbankan yang buruk dapat menghambat proses pembangunan ekonomi daerah yang berdampak pada gagalnya desentralisasi. Oleh sebab itu, pemerintah harus mampu menjamin dan mendorong serta memperluas perbankan ke daerah dengan sistem perbankan yang baik, melalui penggunaan teknologi dan sistem perbankan modern untuk menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yang dapat meminjamkan uang kepada masyarakat untuk berwirausaha, lembaga keuangan yang memberikan pelayanan jasa pengiriman atau transaksi, mendukung sirkulasi keuangan daerah. Disisi lain, pemerintah daerah akan sulit mencapai kemandirian ekonomi tanpa keterlibatan sektor swasta. Pandangan Rui Gomes Ekonom dan Director Organisasi sipil Presiden Repoblik Timor Leste menunjukan bahwa minimnya sektor swasta di daerah disebabkan oleh terbatasnya akses terhaadap modal usaha oleh sebab itu perlu dilakukan pelatihan tentang kewirausahaan, menyediakan pasar serta meminjamkan modal untuk memulai, mengembangkan dan mempertahankan usaha demi pertumbuhan ekonomi daerah. Pendapatan Asli Daerah PAD dan pengelolaan keuangan daerah dalam penyelenggaraan desentralisasi harus diperhatikan. Pandangan Fernando Baptista Anuno Econom dan Dekan Fakultas Ekonomimenunjukan bahwa tidak tercapainya kesejahteraan masyrakat juga diakibatkan oleh minimnya PAD dan terbatasnya kemampuan pengelolaan keuangan daerah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi potensi rill yang dapat dikembangkan, merancang strategi pembangunan ekonomi daerah, desentralisasi fiskal yang memungkinkan pemerintah daerah diberikan sumber keuangan untuk meLSMptimalkan urusan pemerintahan di daerah, memperoleh dana bantuan dari pusat yang diinvestasikan pada sektor rill terutama untuk meningkatkan perekonomian daerah. Secara umum, persepsi pengusaha menunjukan bahwa hanya beberapa masalah yang disepakati untuk diantisipasi yaitu masalah sumber daya manusia; infrastruktur fisik; kebijakan fiskal; perbankan; 76 dan sektor swasta. Sedangkan masalah yang berdasarkan persepsi pengusaha tidak diprioritaskan ialah masalah kapasitas manajemen daerah; UU penyelenggaraan pemerintah daerah; pendapatan daerah; agenda politik; penyalahgunaan wewenang; kelembagaan; pembagian wilayah pusat administratif; partisipasi masyarakat; monitoring dan evaluasi; dan blueprint. Masalah yang paling penting untuk di antisipasi berdasarkan skala prioritas adalah sebagai berikut : pertama, sumber daya manusia; kedua, infrastruktur; ketiga, kebijakan fiskal; keempat, perbankan; kelima, sektor swasta. Dengan demikian berdasarkan persepsi pengusaha, sumber daya manusia menjadi prioritas dalam mengantisipasi masalah penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste. Persepsi Aktor Organisasi Kemasyarakatan LSM Proses penjaringan Presepsi LSM dilakukan mengunakan metode Fokus Group Diskusi, Mula-mula Peneliti menyebarkan Kuesioner kepada kelompok LSM kemudian hasil kuesioner tersebut dirangkum dan dijadikan bahan FGD. Tahap selanjutnya pada hari pelaksanaan FGD Peneliti mempersentasikan hasil rangkuman kemudian anggota kelompok diberi waktu untuk mendiskusikan dan menentukan isu mana yang perlu dibahas dan isu mana yang perlu di eliminasi. pada tahap selanjutnya dalam proses FGD adalah kesepakatan dalam mencapai konsensus tentang identifikasi isu mana yang menjadi prioritas berdasarkan urutan. proses tersebut berjalan dalam diskusi dan tidak mengunakan teknik pemberian bobot nilai karena tidak ada intervensi dari anggota lain dan proses tersebut berjalan tampa ada perdebatan berarti karena konsensus dihasilkan melalui persetujuan bersama. 77 Tabel 5.13 Hasil Konsensus FGD LSM Daftar Masalah atau Isu Solusi untuk antisipasi

1. Infrastruktur;

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB II

0 0 23

T2 092014901 BAB III

0 1 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB IV

0 3 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste T2 092014901 BAB VI

0 0 2

T2 092014901 Daftar Pustaka

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Mengantisipasi Desentralisasi dan Otonomi Daerah: studi kasus pra kondisi desentralisasi di Timor Leste

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Adaptasi Budaya Para Ekspatriat di Timor Leste T2 912010015 BAB V

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Culture Shock dan Adaptasi Budaya Mahasiswa Timor Leste di Universitas Kristen Satya Wacana T2 912013013 BAB V

0 0 5

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste T1 BAB V

0 0 37