60 Secara umum, persepsi birokrat menunjukan bahwa hanya
beberapa masalah yang disepakati untuk diantisipasi yaitu masalah kapasitas manajemen daerah; sumber daya manusia; infrastruktur fisik;
UU penyelenggaraan pemerintah daerah; sektor swasta; penyalagunaan wewenang; dan kelembagaan. Sedangkan masalah yang berdasarkan
persepsi birokrat tidak diprioritaskan ialah masalah pendapatan daerah; agenda politik; kebijakan fiskal;perbankan; pembagian wilayah
pusat administratif; partisipasi masyarakat; monitoring dan evaluasi; dan blueprint. Masalah yang paling penting untuk di antisipasi
berdasarkan skala prioritas adalah sebagai berikut : pertama, sumber daya manusia; kedua, infrastruktur; ketiga, penyalagunaan wewenang;
keempat, aspek hukum, kelima, sektor swasta; dan kelembagaan. Dengan demikian berdasarkan persepsi birokrat, sumber daya manusia
menjadi prioritas dalam mengantisipasi masalah penyelenggaraan desentralisasi di Timor Leste.
Persepsi Akademisi
Hasil capaian konsensus bersama kelompok akademsisi dalam menentukan Potensi Masalah dan antisipasi yang dianggap perlu untuk
menghindari gagalnya implementasi desentralisasi di Timor Leste.
Tabel 5.5 Konsensus Masalah
Daftar Masalah atau Isu Solusi untuk antisipasi
1. Sumberdaya manusia SDM dan Kapasitas manajemen
daerah; a
Minimnya sumberdaya
manusia SDM dilihat dari aspek Kualitas untuk mengisi
posisi-posisi estrategis
di pemerintahan daerah.
b Sistem manajemen daerah
yang belum memadai karena Masih terbatasnya kapasitas
aparatur pemerintah daerah c
Urbanisasi, perpindahan
penduduk ke kota berdampak pada menumpuknya SDM di
Strategy
pengembangan SDM
berdasarkan hasil asesment yang berorientasi
pada prioritas
kebutuhan pemerintah
daerah untuk posisi-posisi teknis yang
masih kurang SDMnya.
Pelatihan kepada aparatur melalui; a
kapacity building
need assesemnt; b design cepacity
building plan;
c Strategy
pengembangan kapasitas kepada aparatur
pemerintah; dan
d program pelatihan dan evaluasi.
Lakukan
pemantauan terhadap
61
Daftar Masalah atau Isu Solusi untuk antisipasi
Pusat sementara
daerah Municipal
mengalami kekurangan
SDM yang
diperlukan guna mengisi posisi- posisi teknis yang strategis
dalam pelaksanaan
desentralisasi kedepannya. kinerja
pemerintah daerah,
sediakan bantuan teknis untuk mendukung pemerintahan daerah
pengendalian urbanisasi melalui
pembukaan lapangan kerja dan memperbaiki infrastruktur dasar di
tingkat Municipal dapat mendorong masyarakat yang bermukim di kota
kembali ke daerah asal masing- masing
Strategy
pengembangan SDM
berdasarkan hasil asesment yang berorientasi
pada prioritas
kebutuhan pemerintah
daerah untuk posisi-posisi teknis yang
masih kurang SDMnya.
2. Infrastruktur Fisik;
Potensi untuk
merealisasikan desentralisasi akan lambat dan
memakan waktu yang cukup banyak akibat minimnya facilitas infrastruktur
dasar di daerah pada masa transisi atau persiapan desentralisasi.
Percepatan
pembangunan infrastruktur Fisik dasar yang
masuk dalam kategori prioritas pada tahap pra kondisi untuk
menciptakan kondisi
bagi pelaksanaan desentralisasi.
3. UU Penyelengaraan pemerintah daerah;
Potensi implementasi pelaksanaan Desentralisasi akan terus mengalami
penundaan atau
akan cukup
memakan waktu
akibat Masih
terbatasnya perundang-undangan
yang mengikat dan mengatur berbagai
aspek penyelenggaraan
Desentralisasi pemerintahan daerah.
Lobi Politik oleh berbagai elemen
yang berkepentingan dan advokasi untuk
mendorong percepatan
Penyusunan Peraturan Pendukung UU Pemerintah Daerah.
4. Pendapatan daerah;