2. Pelaksanaan Pemberian Restitusi PPN di KPP Pratama Medan Polonia
Berdasarkan data yang ada pada KPP Pratama Medan Polonia, berikut ini adalah data jumlah Wajib Pajak yang melakukan restitusi selama tahun 2010:
Pada bulan Januari ada 6 enam WP yang merestitusi PPN-nya atau sebesar 13,3 645x100. Lalu pada bulan Februari mengalami penurunan
menjadi 2 dua WP yaitu sebesar 4,4 245x100. Di bulan Maret tidak ada WP yang mengajukan permohonan restitusi. Pada bulan April ada 5 lima WP
Bulan2010 Jumlah Wajib Pajak WP
Januari 6 enam WP
Februari 4 empat WP
Maret -
April 5 lima WP
Mei 7 tujuh WP
Juni 4 empat WP
Juli 5 lima WP
Agustus 4 empat WP
September 4 empat WP
Oktober 1 satu WP
November 3 tiga WP
Desember 2 dua WP
Total WP 45 empat puluh lima WP
Universitas Sumatera Utara
yaitu sebesar 11,1 545x100. Jumlah WP yang paling banyak mengajukan restitusi adalah pada bulan Mei ada 7 tujuh WP yaitu sebanyak 15,5
745x100. Kemudian pada bulan Juni mengalami penurunan menjadi 4 empat WP atau sebesar 8,8 445x100.
Berikutnya pada bulan Juli menjadi 5 lima WP lagi atau sebesar 11,1 545x100. Pada bulan Agustus jumlah WP menurun kembali menjadi 4
empat WP atau sebesar 8,8 445x100. Pada bulan September jumlah WP adalah tetap sebanyak 4 empat WP atau sebesar 8,8 445x100. Pada bulan
Oktober drastis menurun menjadi 1 satu WP atau sebesar 2,2 145x100. Bulan November meningkat menjadi 3 tiga WP atau sebesar 6,6 345x100.
Sedangkan jumlah WP pada bulan Desember adalah 2 dua WP dengan persentase 4,4 245x100.
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pemberian restitusi dari bulan Januari sampai Desember tahun 2010 tidak dapat diprediksi. Ketentuan
tentang cara pemberian restitusi PPN pada dasarnya berlaku bagi seluruh Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Indonesia. Pada KPP Pratama Medan Polonia tidak
ada masalah material atau pun konfirmasi tidak dijawab atau pun Faktur Pajak fiktif. Jika jangka waktu jawaban konfirmasi terlambat, maka sudah dapat kita
pastikan bahwa jangka waktu penyelesaian pemberian restitusi pun akan bergeser dari waktu yang telah ditentukan. Dan tentunya hal ini akan merugikan negara
atau PKP pemohon restitusi PPN. Masing-masing jumlah WP yang mengajukan restitusi setiap bulannya adalah berdasarkan permohonan Wajib Pajak yang
terdaftar pada KPP Pratama Medan Polonia sendiri.
Universitas Sumatera Utara
C. Pentingnya Penelitian Terhadap Faktur Pajak Dalam Pemberian Restitusi PPN
1.
Penyebab Terjadinya Kelebihan Pembayaran Pajak
Jika dibandingkan antara ketentuan pemberian restitusi PPN dengan pelaksanaan pemberian restitusi PPN di KPP Pratama Medan Polonia ternyata
sejauh ini tidak ada masalah yang mengarah ke tindak pidana dalam hal
pemberian restitusi, masih sama dengan kasus-kasus umum yang sering dihadapi.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia pada saat pengambilan data PKLM,
adapun tindakan-tindakan yang menyebabkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak secara umum antara lain:
1. Jumlah Pajak Masukan yang dibayar lebih besar daripada jumlah Pajak Keluaran yang dipungut dalam suatu Masa Pajak yang disebabkan oleh:
a. Pembelian Barang Kena Pajak atau perolehan Jasa Kena Pajak yang dilakukan
sebelum usaha dimulai atau pada awal usaha dimulai. Bagi Pengusaha orang pribadi, tidak tertutup kemungkinan melakukan
pembelian BKP modal seperti mesin, gedung, dan pembelian bahan baku atau bahan pembantu atau perolehan JKP sebelum usaha dimulai. Bagi perusahaan
yang berbentuk badan, kegiatan tersebut dilakukan pada awal usaha dimulai. Apabila pada saat itu pengusaha ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena
Pajak maka PPN yang dibayar merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sementara Pajak Keluaran belum dipungut karena belum melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak danatau Jasa Kena Pajak. Jika telah melakukan Penyerahan
Universitas Sumatera Utara