32,6 yang pola makannya baik. Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = 0,004 hal ini menunjukkan ada hubungan sikap responden dengan pola makan siswi.
Tabel 4.16 Hubungan Faktor Predisposisi dengan Pola Makan Siswi SMA Yayasan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2010
Pola makan Baik Tidak
baik X
2
P Faktor
Predisposisi
n N
Pengetahuan
Baik 32
41,6 45
58,4 Kurang Baik
13 76,5
4 23,5
6,802 0,009
Sikap
Baik 30 62,5
18 37,5
Krg Baik 15
32,6 31
67,4 8,410
0,004
4.3.2 Hubungan Faktor Pendukung dengan Pola Makan Siswi SMA Yayasan
Shafiyyatul Amaliyah Medan Tahun 2010
Berdasarkan faktor uang saku dari 26 responden dengan kategori Rp. 15.050- Rp. 20.000 sebanyak 14 orang 53,8 yang memiliki pola makan baik. Pada
kelompok responden dengan kategori uang saku Rp.20.000, diperoleh dari 26 responden hanya terdapat 8 orang 30,8 yang memiliki pola makan baik. Hasil uji
Chi-square diperoleh nilai p = 0,036 hal ini menunjukkan ada hubungan uang saku
dengan pola makan.
Berdasarkan tabel 4.17 dibawah diperoleh dari 91 responden yang memiliki aktivitas ringan, ada 45 orang 49,5 yang memiliki pola makan baik. Responden
yang memiliki tingkat aktivitas sedang hanya terdapat 3 orang 100 dan memiliki pola makan yang tidak baik. Hasil analisis dengan uji Chi-square antara tingkat
aktivitas dan pola makan siswi diperoleh nilai p = 0,092 ini menunjukkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
tidak ada hubungan tingkat aktivitas dengan pola makan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.17 Hubungan Faktor Pendukung dengan Pola Makan Siswi SMA Yayasan Shafiyyatul Amaliyah Medan Tahun 2010
Pola Makan Baik Tidak
Baik X
2
P Faktor
Pendukung
n N
Uang saku
≤ Rp. 10.000 17
68,0 8
32,0 10.050-15.000
15.050-20.000 Rp. 20.000
6 14
8 35,3
53,8 30,8
11 12
18 64,7
46,2 69,2
8,556 0,036
Tingkat Aktivitas
Ringan 45
49,5 46
50,5 Sedang 0
0,0 3
100,0 2,846
0,092
4.3.3 Hubungan Faktor Pendorong dengan Pola Makan Siswi SMA Yayasan Shafiyyatul Amaliyah Medan Tahun 2010
Dari hasil
uji statistik berdasarkan pengaruh faktor pendorong responden
terhadap pola makan, dari 82 responden yang mendapat dukungan tentang pola makan dari teman ada 40 orang 48,8 yang memiliki pola makan baik. Sebanyak
12 responden yang menyatakan tidak mendapat dukungan dari teman tentang pola makan ada masing-masing 5 orang 41,7 yang memiliki pola makan baik. Hasil
analisis dengan uji Chi-square antara dukungan teman dengan pola makan siswi diperoleh nilai p = 0,645 ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan dukungan
teman dengan pola makan siswi.
Universitas Sumatera Utara
Dari faktor promosi makanan cepat saji diperoleh 85 responden yang menerima adanya promosi makanan cepat saji, diantaranya 39 orang 45,9 yang
pola makannya baik. Sebanyak 9 responden yang menolak adanya promosi makanan cepat saji, ada 6 orang 66,7 yang pola makannya baik. Hasil uji Chi-square
diperoleh nilai p = 0,235, berarti tidak ada hubungan antara promosi makanan cepat saji dengan pola makan siswi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 4.18 Hubungan Faktor Pendorong dengan Pola Makan Siswi SMA Yayasan Shafiyyatul Amaliyah Medan Tahun 2010
Pola Makan Baik Tidak
Baik X
2
P Faktor
Pendorong
n N
Dukungan Teman
Mendukung 40 48,8
42 51,2
Tidak Mendukung 5
41,7 7
58,3 0,212
0,645
Promosi Makanan Cepat Saji
Menerima 39 45,9
46 54,1
Menolak 6 66,7
3 33,3
1,409 0,235
4.4 Analisis Multivariat