berhubungan signifikan pada uji bivariat α = 5 0,05 akan dimasukkan secara
bersama-sama kedalam uji multivariat. Namun sebelum uji multivariat dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemilihan variabel yang memenuhi syarat untuk
dimasukkan kedalam uji multivariat.
4.4.1 Pemilihan variabel yang dimasukkan ke dalam uji multivariat
Variabel yang memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam uji multivariat, ditentukan dari hasil analisis uji bivariat dimana bila hasil analisis bivariat didapat
nilai p value 0,25 maka variabel tersebut akan dimasukkan ke dalam uji multivariat dan sebaliknya bila nilai p value 0,25 maka variabel itu tidak dimasukkan atau
dikeluarkan dari uji multivariat. Hasil analisis bivariat tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut ini :
Tabel 4.19 Hasil Uji Bivariat Tentang Pola Makan Untuk Identifikasi Variabel Independen Yang Dimasukkan Ke Dalam Uji Multivariat
No Variabel Independen
G P Value
1 Pengetahuan 6,802
0,009 2 Sikap
8,410 0,004
3 4
5 Uang saku
Tingkat Aktivitas Promosi Makanan Cepat Saji
5,529 2,846
1,409 0,019
0,092 0,235
Berdasarkan hasil
uji bivariat pada tabel diatas bahwa ada 5 variabel
mempunyai p value 0,25 yaitu pengetahuan, sikap, dan uang saku. Semua variabel ini dimasukkan ke dalam uji multivariat.
Universitas Sumatera Utara
4.4.2 Penentuan Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Pola Makan
Untuk menentukan variabel yang paling berpengaruh terhadap pola makan siswi SMA Yayasan Shafiyyatul Amaliyyah Medan Tahun 2010, maka semua
variabel yang telah memenuhi syarat dimasukkan ke dalam uji multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil akhir analisis tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.20 berikut ini :
Tabel 4.20 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Berganda Untuk Variabel Independen Terhadap Pola Makan Siswi SMA Yayasan Shafiyyatul
Amaliyyah Medan Tahun 2010
No Variabel Independen
B P Value
1 Pengetahuan 1,409
0,033 2
3 4
5 6
Sikap Uang saku
Tingkat Aktivitas Promosi Makanan Cepat Saji
Constant 1,041
-0,367 -21,994
-1,820 21,381
0,029 0,082
0,999 0,115
0,999
Hasil analisis multivariat pada tabel 4.20 diatas menggambarkan bahwa nilai konstanta hasil uji didapat sebesar 21,381 dengan nilai B; variabel pengetahuan 1,409
dan variabel sikap 1,041. Hal ini berarti kedua variabel itu dapat dinyatakan sebagai variabel yang berpengaruh terhadap pola makan siswi. Nilai variabel pengetahuan B
= 1,409 adalah merupakan angka yang paling besar dari kedua nilai variabel tersebut dan oleh karenanya pengetahuan dalam penelitian ini dinyatakan sebagai
variabel yang paling berpengaruh terhadap pola makan siswi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.20. dapat di peroleh model regresi logistik berganda adalah sebagai berikut :
1+e 21,381 + 1,409 Pengetahuan + 1,041 Sikap 1
F z =
Ket : F z = Variabel Dependen pola makan
α = Konstanta regresi Logistik
β
1
- β
2
= Koefisien regresi logistik variabel penelitian
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Faktor Predisposisi 5.1.1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Pola Makan Siswi