Aplikasi Dalam Penggunaan

9.4. Aplikasi Dalam Penggunaan

9.4.1. Informasi Keselamatan

Berikut ini simbol-simbol dengan symbol-simbol beserta keamanan yang digunakan pada

maknanya sebelum manual ini. Familiarkan diri anda

mengoperasikan peralatan ini.

Tabel 9-5. Simbol-simbol keamanan

Peringatan

Mengingatkan adanya resiko. Perhatikan prosedur yang jika dilakukan secara tidak benar atau diabaikan dapat mengakibatkan luka atau menewaskan. Jangan berproses di luar peringatan sampai kondisi-kondisi yang ditandai secara aman didapatkan dan dipahami.

Perhatian Perhatikan tanda resiko. Ini merupakan perhatian terhadap prosdur jika tidak dilakukan dengan benar atau diabaikan dapat mengakibatkan kerusakan atau merusakan instrument. Jangan berproses di luar tanda perhatian

sampai kondisi yang ditandai secara aman ditemui dan dipahami. Catatan

Catatan perlu informasi khusus untuk diperhatikan pemakai. Menyediakan informasi operasional atau instruksi tambahan di mana pemakai harus sadar.

Dokumentasi lambang instruksi. Produk ditandai dengan lambang ini bila diperlukan pemakai untuk mengacu pada instruksi dokumentasi.

Lambang ini digunakan untuk menandai posisi saklar saluran daya.

Simbol ini digunakan untuk menandai posisi stanbby (siap pakai)

dari saklar daya. Simbol menunjukan bahwa daya masukan yang diperlukan

adalah AC.

Kebutuhan alat meliputi : Tabel 9-6. Kebutuhan alat pelengkap

Test Equipment Spesifikasi Jumlah

Sumber sinyal Sinyal Generator

0,25 MHz sampai 4 Mhz

Ext RF input

Adapter

3 Type-N(m) ke BNC (f)

Terminasi 50 ? Type N(m) Kabel BNC 122 cm

Jembatan penyearah

Filter Bandpass

Cut off 200 Mhz bandwidth 10 Mhz

Low pass filter

Frekuensi cut off 300 MHz

Antena RF

9.4.2. Mengukur perbedaan antara dua sinyal pada layar

Dengan menggunakan x Menghubungkan RF output 10 penganalisa, mudah untuk

MHz dari panel belakang ke membandingkan perbedaan

INPUT pada panel depan. frekuensi dan amplitudo sinyal, x Mengaur frekuensi pada 30 yang demikian ini seperti spektrum

MHz dengan menekan sinyal radio atau televise.

Frequency, pada frekuensi Penganalisa fungsi dapat

senter 30 MHz.

membandingkan dua sinyal pada x Mengatur span pada 50 MHz saat keduanya pada saat yang

dengan menekan SPAN, span sama muncul pada layar atau

50 MHz.

pada saat hanya satu muncul pada x Mengatur resolusi lebar band layar.

ke penghubung penganalisa x Melakukan preset dengan

spektrum dengan menekan menekan tombol preset bila

BW/Avg, Res BW (SA).

ada. x Mengatur sumbu X pada dBm dengan menekan AMPLITUDO, ada. x Mengatur sumbu X pada dBm dengan menekan AMPLITUDO,

menempatkan marker pada x Mengatur tingkat acuan pada

puncak tertinggi . ( Next PK 10dBm dengan menekan

Right dan Next PK left AMPLITUDO, Ref Level 10

disediakan untuk memindahkan dBm. Sinyal acuan 10 MHz

marker dari puncak ke puncak). muncul pada peraga.

Marker akan berada pada sinyal

acuan 10 MHz ditunjukkan gambar 9-54. x

Gambar 9-54. Penempatan marker pada sinyal 10 MHz * Menekan Marker, Delta untuk

gambar 9-55. Perbedaan mengaktifkan marker kedua

dan frekuensi pada posisi marker pertama

amplitudo

diperagakan oleh marker * Pindahkan marker kedua ke

dalam blok fungsi aktif dalam puncak sinyal yang lain

sudut kanan atas layar. dengan menggunakan tombol

Pembacaan resolusi marker panel depan atau dengan

dapat ditambah dengan menekan Peak Search dan

mengatur menghitung fungsi kemudian salah satu Next Pk

frekuensi.

Right atau Next Pk left. Next * Tekan marker, off untuk peak right ditunjukkan dalam

mengembalikan marker off.

Gambar 9-55. Penggunaan marker fungsi delta

9.4.3. Resolving Signals of Equal Amplitudo

Dua sinyal masukan amplitudo sama yang frekuensi hampir sama dapat muncul sebagai penjejakan tunggal pada peraga penganalisa. Penjejakan sinyal frekuensi tunggal, sapuan penjejakan penganalisa diatur keluar dari bentuk penyaring internal IF (Intermidiate frequency) yang dipilih. Penyaring lebar band diubah, lebar respon yang diperagakan berubah. Jika lebar penyaring yang digunakan dan amplitudo dua sinyal masukan frekuensinya sangat dekat, kemudian dua sinyal ini akan muncul sebagai satu sinyal Jika penyaring yang digunakan cukup sempit, dua sinyal masukan dapat dibeda-bedakan dan akan muncul sebagai puncak yang terpisah. Jadi resolusi sinyal ditentukan oleh penyaring IF di dalam penganalisa. Lebar band dari penguat IF menunjukkan seberapa dekat kesamaan sinyal amplitudo yang masih bisa dibedakan satu sama lain. Resolusi fungsi lebar band dipilih dengan pengaturan penyaring IF untuk pengukuran.

Pada umumnya, resolusi lebar band didefinisikan sebagai penyaring lebar band 3 dB. Bagaimanapun, resolusi lebar band mungkin juga didefinisikan sebagai 6 dB.

Pada umumnya, untuk memecahkan dua sinyal amplitudo sama, resolusinya lebar band harus kurang atau sama dengan frekuensi pemisah dari dua sinyal. Jika lebar band adalah sama untuk memisahkan dan lebar band video kurang dari resolusi lebar band, sebuah dip mendekati 3 dB tampak diantara puncak dua sinyal yang sama dan ini jelas bahwa lebih dari satu sinyal yang ada gambar 9-58.

Dalam mempertahankan pengukuran penganalisa terkalibrasi, waktu sapuan secara otomatis diatur pada harga yang berbanding terbalik kuadrat terhadap resolusi lebar band

(1/BW 2 untuk resolusi lebar band 1KHz). Sehingga jika resolusi lebar band dikurangi dengan factor

10, waktu sapuan ditingkatkan lebih pendek fungsi detector dengan factor 100 pada saat

digunakan, sapuan detector pengaturan waktu sapuan

puncak lebih cepat dari pada dihubungkan sapuan dengan lebar

sapuan sampel dan detector band. Waktu sapuan juga berupa

rerata. Penganalisa fungsi dari jenis deteksi yang

memungkinkan untuk memilih dari dipilih (deteksi puncak lebih cepat

10 Hz sampai resolusi lebar band dari pada sampel atau deteksi

3 Mhz.

rerata) . Untuk waktu pengukuran

9.4.4. Pemecahan Sinyal Memecahkan dua sinyal sama amplitudo dengan frekuensi pemisah 100 kHz.

1. Menghubungkan sumber dan

3. Mengatur penganalisa masukan penganalisa seperti

spektrum sebagai berikut : gambar 9-56.

* Menekan preset, preset

2. Mengatur sumber pada pabrikan jika ada frekuensi 300 MHz. Mengatur

* Mengatur sumbu Y dalam frekuensi dari sumber lain

satuan dBm dengan 300,1 MHz . Amplitudo kedua

menekan AMPLITUDO, sinyal pada keluaran jembaran

lagi, Y-Axis Units, dBm. diatur mendekati 20 dBm.

Gambar 9-56 Pengaturan pencapaian dua sinyal

4. Mengatur frekuensi senter

6. Mengatur resolusi ebar band pada 300 Mhz dengan

sampai 300 kHz dengan menekan FRQUENCY,

menekan BW/Avg, Res BW, Center Freq, 300, Mhz.

300,kHz.

5. Mengatur span sampai 2

7. Puncak sinyal tunggal MHz dengan menekan

kelihatan seperti gambar 9- SPAN, Span, 2, Mhz.

Catatan :

Jika puncak sinyal tidak ada pada peraga, kerjakan sebagai berikut : x Tambahkan span sampai 20 Mhz dengan menekan SPAN, Span,

20, Mhz. x Tekan Peka Search, FRRQUENCY, Signal Track (On). x Tekan SPAN, 2 MHz untuk membawa sinyal ketengah layar. x Tekan FREQUENCY, Sinyal Track (Off).

Gambar 9-57. Sinyal amplitudo sama belum terpecahkan

8. Karena resolusi lebar band menunjukkan bahwa dua sinyal harus kurang dari atau sama

ada sebagaimana digambarkan dengan frekuensi pemisah dari

dalam gambar 9-57. dua sinyal, resolusi lebar band

Menggunakan tombol atau kunci harus digunakan 100 Khz.

untuk pengurangan lebih jauh Perubahan resolusi lebar band

resolusi lebar band dan pada100 Khz dengan menekan

pemisahan sinyal yang lebih BW/Avg, Res BW, 100, Khz.

baik.

Puncak dari sinyal menjadi rata

Gambar 9-58. Resolusi sinyal amplitudo sama sebelum lebar band video dikurangi

9.Mengurangi lebar band video tombol panel depan atau kunci sampai 10 kHz, dengan menekan

tahapan untuk pengurangan lebar Video, BW,10,kHz. Dua sinyal

band lebih jauh dan pemisahan sekarang dapat dilihat seperti

sinyal leih baik. gambar 9-58. Menggunakan

9.4.5. Pengukuran Frekuensi

Membuat pencacah freuensi marker dan word marker akan menambah resolusi dan ketelitian

muncul dalam fungsi area aktif. pembeacaan frekuensi. Pada saat

Hasil akan muncul dalam sudut menggunakan fungsi ini, jika

kanan atas dari peraga. perbandingan resolusi lebar band 8. Pindahkan marker dengan terhadap span terlalu kecil (kurang

tombol panel depan, diturunkan dari 0,002), akan muncul pean

setengah dari respon sinyal. Wiswn Res BW pada peraga.

Untuk mendapatkan

1. Mengatur sesuai ketetapan perhitungan yang teliti, tidak pabrik dengan menekan preset

diperlukan untuk menempatkan atau, factory preset jika ada.

marker tepat dipuncak sinyal

2. Mengatur amplitudo sinyal

Hasil pengukuran acuan 50 MHz dari panel

respon.

diperagakan seperti pada depan AMPTD REF OUT pada

gambar 9-58. penganalisa INPUT, kemudian

9. Menambah resolusi pencacah tekan Input / output, Amptd Ref

dengan menekan Resolution Out (on).

dan kemudian memasukan

3. Mengatur frekuensi senter resolusi yang diinginkan pada 50 Mhz dengan menekan

dengan menggunakan kunci FREQUENCY, Center, Freq,

atau angka keypad. Misal

50, MHz. tekan 10, Hz. Marker pencacah

4. Mengatur span pada 80 MHz akan tebaca disudut kanan dengan menakan SPAN,

atas layar. Resolusi dapat Span, 80, MHz.

diatur dari 1Hz sampai 100

5. Mengatur satuan sumbu Y

kHz.

pada dBm dengan menekan

10. Marker pencacah tetap sampai AMPLIUDE, More, Y-Axis

dioffkan. Pada saat meng- Units, dBm.

offkan marker pencacah

6. Mengatur resolusi lebar band dengan menekan Freq Count, pada penghubung penganalisa

kemudian Marker Count (Off). spektrum dengan menekan

Marker, Off juga BW/Avg, Resolution BW (SA).

mengembalikan marker

7. Menekan Freq Count. pencacah off. Frekuensi dan

amplitudo

Gambar 9-59 Pencacah menggunakan penanda

9.4.6. Pengukuran Sinyal Terhadap Noise

Prosedur pengukuran sinyal menghubungkan kabel anatar terhadap noise dibawah ini dapat

panel depan AMPTD REF diadaptasikan pada pengukuran

OUT ke INPUT penganalisa, sistem sinyal kebanyakan jika

kemudian tekan Input / output, sinyal (pembawa) merupakan

Amptd ref Out (On). nada diskrit. Jika sinyal dalam

3. Mengatur frekuensi senter sistem dimodulasi, ini memerlukan

pada 50 Mhz dengan menekan modifikasi prosedur untuk

FREQUENCY, Center Freq, membetulkan pengukuran level

50, MHz.

sinyal yang dimodulasi. Misalnya

4. Mengatur span pada 1 MHz sinyal 50 Mhz dengan amplitudo

dengan menekan SPAN , sinyal acuan digunakan sebagai

Span, 1, MHz. sumber dasar. Amplitudo dinyal

5. Mengatur satuan sumbu Y acuan diasumsikan menjadi sinyal

pada dBm dengan menekan menarik dan noise internal dari

AMPLITUDO, More, Y-Axis penganalisa diukur sebagai sistem

Units, dBm. noise. Untuk melakukan ini atur

6. Mengatur resolusi lebar band attenuator masukan sehingga

pada penganalisa spektrum kedua sinyal dan noise dalam

dengan menekan BW/Avg, kalibrasi yang baik pada daerah

Res BW (SA). peraga.

7. Mengatur tingkat acuan pada Prosedur Pengukuran sinyal

10 dBm dengan menekan terhadap Noise :

AMPLITUDO, Ref Level, -

1. Melakukan pengaturan sesuai

10dBm.

pengaturan pabrik dengan

8. Mengatur atenuasi pada 40 menakan preset, factory preset

dB dengan menekan (jika ada).

AMPLITUDO, Attenuation, 40,

dB.

2. Mengatur ampitudoacuan

sinyal internal 50 MHz dari penanalisa dengan

9. Menekan Peak Search untuk offset tertentu, dalam kasus ini menempatkan marker pada

200 kHz.

puncak sinyal.

11. Menekan More, Function,

10. Menekan Marker, Delta, 200, Marker Noise untuk melihat kHz untuk mengambil delta

hasil sinyal terhadap noise marker dalam noise pada

gambar 9-60.

Figure 9-60. Pengukuran sinyal terhadap noise

Membaca sinyal terhadap noise band berbeda, pengurangan dalam dB/Hertz dengan nilai noise

sebanding. Misal jika pembacaan ditentukan untuk lebar band noise

penganalisa ? 70 dB/Hz namun

1 Hz. JIka harga noise untuk lebar lebar band yang dimiliki 30 kHz.

S/N=– 70 dB/Hz + 10 ? log? 30 kHz? =–25.23 dB /? 30 kHz?

Jika marker delta setengah divisi berpotensi untuk kesalahan dalam dari repon sinyal diskrit, amplitudo

pengukuran noise. sinyal acuan dalam kasus ini

9.4.7. Demodulasi Sinyal AM (Menggunakan Penganalisa sebagaiPenerima )

9.4.7.1. Stelan Tetap

Mode span nol dapat digunakan frekuensi span nol. Sumbu untuk pemulihan

horizontal pada layar dikalibrasi modulasi pada sinyal pembawa.

amplitudo

dalam waktu, lebih baik dari pada Penganalisa bekerja sebagai

kedua frekuensi dan waktu. penerima stelan tetap dalam span

Marker memperagakan nilai nol untuk memberikan pengukuran

amplitudo dan waktu. Fungsi ranah waktu. Frekuensi senter

penetapan peraga bentuk mode sapuan diatur menjadi

gelombang sebagai berikut : gelombang sebagai berikut :

Generator yang digunakan peraga dengan pemicuan

pada

dengan pengaturan berikut : pada amplop modulasi. Jika

* Frekuensi RF 300 MHz modulasi sinyal stabil, Picu

* Daya keluaran RF -10dBm menstabilkan sinyal video

* AM on

* Kecepatan AM 1 kHz sapuan bentuk gelombang

mensinkronkan

dengan

* Kedalaman AM 80% yang dimodulasi

2. Melakukan pengaturan x Mode linier digunakan dalam

penganalisa spektrum berikut : amplitudo

modulasi (AM) * Tekan preset, factory preset pengukuran untuk mencegah

(jika ada)

distorsi yang disebabkan oleh * Atur frekuensi senter pada penguat logaritmik pada saat

300 MHz dengan menekan pemodulasi sinyal.

FREQUENCY, Center Freq, x Waktu sapuan diatur pada

300, MHz waktu sapuan penuh dari 5ms

* Mengatur span pada 500 sampai 2000s (20 —s sampai

kHz dengan menekan 2000 s jika diinstal pilih AYX).

SPAN, Span, 500, kHz Waktu sapuan terbaca

* Mengatur resolusi lebar menunjuk sampai 10 divisi

band pada 30 kHz dengan gratikul penuh. Waktu sapuan

menekan BW/Avg, perdivisi ditentukan dengan

Resolution BW, 30, kHz pembacaan dibagi 10.

* Mengatur satuan sumbu Y x Lebar band resolusi dan video

pada dBm dengan menekan tetap pada harga sekarang bila

AMPLITUDO, More, Y-Axis span nol diaktifkan.

Unit, dBm Melihat Bentuk Gelombang

* Mengubah sapuan Modulasi dari Sinyal AM dalam

penganalisa pada 20 msec Ranah Waktu

dengan menekan Sweep,

1. Menghubungkan sumber Sweep Time, 20, ms sinyal RF ke masukan

perhatikan gambar 9-48.

Gambar 9-61 Sinyal AM

3. Mengatur satuan sumbu Y pada

5. Mengubah jenis skala

V dengan menekan amplitudo ke linier dengan AMPLITUDO, More, Y-Axis Unit,

menekan AMPLITUDO, Scale

V. Type (Lin).

4. Posisi puncak sinyal mendekati

6. Memilih span nol denga tingkat acuan dengan menekan

menekan salah satu SPAN, 0 , AMPLITUDO dan memutar

Hz atau menekan SPAN, Zero tombol panel depan.

Span ditunjukkan gambar 9-62.

Gambar 9-62. Pengukuran modulasi dalam span nol

7. Menguah waktu sapuan pada seperti ini kebanyakan dengan 5ms dengan menakan Sweep,

menekan Trig, Video, dan Sweep Time (Man), 5, ms.

mengatur level picu dengan

8. Karena modulasi merupakan tombol panel depan sampai sinyal mantap, maka dapt

sinyal stabil ditunjukkan gambar digunakan picu video untuk

9-63. Jika tingkat picu terlalu memicu sapuan penganalisa

tinggi atau rendah bila mode pada bentuk gelombang dan

picu ini diaktifkan, sapuan akan kestabilan penjejakan, osiloskop

berhenti. Sehingga akan berhenti. Sehingga akan

sapuan dimulai kembali.

Gambar 9-63. Pengukuran modulasi dalam span nol

9. Menggunakan marker dan delta x Tekan Marker, Delta dan marker untuk mengukur

tengahkan marker pada parameter waktu dari bentuk

puncak berikutnya dengan gelombang

menggunakan tombol panel x Tekan Marker dan tengahkan

depan atau menggunakan marker pada puncak

Peak Search dan Next Right gelombang

(atau Next Pk Left) gambar 9- menggunakan Peak Search

dengan

atau tombol panel depan.

Gambar 9-64. Pengukuran Gambar 9-65. modulasi dalam span nol Pengukuran parameter

waktu

10. Penganalisa dapat * Mengatur picu free run menunjukkan % AM dengan

dengan menakan Trig, Free cara sebagai berikut

Run

* Mengatur waktu sapuan 5s menggunakan tombol dengan menekan Sweep,

panel depan. Sweep Time, 5, s.

* Melakukan reset penyaring * Mengatur penyaring video

video pada harga tinggi pada 30 Hz dengan

dengan menekan BW/Avg, menekan BW/Avg, Video

Video BW, 100, kHz. BW, 30, Hz.

* Mengatur waktu sapuan 5 ms * Mengubah tingkat acuan

dengan menekan Sweep, pada posisi penjejakan

Sweep, Time , 5, ms. tengah layar dengan

* Garis tengah horizontal dari menekan AMPLITUDO, Ref

gratikul sekarang berada 0% Level dan mengatur tingkat

AM, garis puncak dan dasar acuan dengan

100% AM ditunjukkan gambar 9-66.

Gambar 9-66. Sinyal AM demodulasi kontinyu

9.4.7.2. Demodulasi Sinyal FM

Sebagaimana dengan dengan amplitudo jika terjadi perubahan modulasi amplitudo dapat

frekuensi dari sinyal FM dibatasi menggunakan span nol untuk

pada bagian datar dari lebar band demodulasi sinyal FM.

resolusi.

Bagaimanapun tidak seperti kasus Pada sisi lain, jikadiinginkan AM, tidak dapat

pengaturan penganalisa dari menyederhanakan frekuensi

sinyal pembawa, dapat pembawa dan melebarkanlebar

disediakan slop pendeteksi sinyal band resolusi . Alsannya adalah

demodulasi dengan langkah- detector amplop dalam respon

langkah berikut ini : penganalisa hanya variasi amplitudo, tidak ada perubahan

1. Menentukan lebar band

2. Menentukan titik tengah resolusi dengan benar

perbandingan linier dari penyaring (salah satu sisi).

3. Menempatkan frekuensi Sinyal demodulasi sekarang penganalisa pada titik tengah

diperagakan, perubahan layar dari peraga.

frekuensi telah diterjemahkan

4. Mengatur span nol. ke dalam perubahan amplitudo (gambar 9-56).

Contoh Demodulasi Sinyal FM

Menentukan lebar band resolusi

6. Mengatur tingkat acuan pada - dengan benar. Dengan deviasi

20 dBm dengan menekan puncak 75 kHz, sinyal memiliki

AMPLITUDO, Ref Level, -20 excursion puncak ke puncak 150

dBm.

kHz. Sehingga harus didapatkan

7. Mengatur lebar band resolusi penyaring resolusi lebar band

pada 100 kHZ dengan beralasan linier melampaui

menekan BW/Avg, Res BW, cakupan frekuensi.

100 kHz. Linier dimulai pada

1. Melakukan preset pabrikan hampir 5 dB dibawah puncak. dengan menekan preset,

8. Pilih marker dengan menekan Factory preset (jika ada).

Marker, kemudian

2. Mengatur on acuan sinyal memindahkan marker internal 50 MHz dari

mendekati ½ divisi di bawah penganalisa dengan

puncak kanan (frekuensi tinggi) menghubungkan panel depan

dengan menggunakan tombol AMPTD REF OUT ke INPUT

panel depan. penganalisa, kemudian tekan

9. Menempatkan delta marker 150 Input / output Amptd Ref Out

kHz dari marker pertama (On).

dengan menekan Delta, 150,

3. Mengatur frekuensi senter pada kHz. Antar marker akan terlihat

50 MHz dengan menekan

linier.

FREQUENCY, Center Freq,

10. Menentukan offset dari titik

50, MHz. puncak sinyal yang diinginkan

4. Mengatur span 1 MHz dengan

penyaring dengan menekan SPAN, Span, 1, MHz.

pada

memindahkan delta marker ke

5. Mengatur satuan sumbu Y pada titik tengah. Tekan 75, kHz dBm dengan menekan

untuk memindahkan delta AMPLITUDO, More, Y-Axis

marker ke titik tengah. Gambar Unit, dBm.

9-67.

Gambar 9-67 Menetapkan titik offset

11. Tekan Delta untuk membuat puncak. Harga delta offset marker aktif , marker acuan.

yang diinginkan misal 151 kHz,

12. Tekan Peak Search untuk gambar 9-68. memindahkan delta marker ke

Gambar 9-68. Menentukan offset

9.4.7.3. Prosedur Demodulasi Sinyal FM

1. Menghubungkan antenna ke menekan FREQUENCY, INPUT penganalisa

Center Freq, 97.7 , MHz.

2. Membentuk preset pabrikan

4. Mengatur span pada 1 MHz dengan menekan preset,

dengan menekan SPAN, factory preset (jika ada).

Span, 1, MHz.

3. Mengatur penganalisa pada

5. Menekan AMPLITUDO, Ref pada puncak, puncak salah

Level dan menggunakan satu sinyal pemancar FM local,

tombol panel depan untuk misal 97,7 MHz dengan

membawa sinyal puncak pada tingkat acuan.

6. Menekan Scale Type (Lin)

9. Mengatur span pada nol untuk menempatkan

dengan menekan SPAN, Zero penganalisa dalam mode skala

Span.

linier.

10. Meng offkan alignment

7. Mengatur di atas atau di otomatis dengan menekan bawah sinyal FM dengan

Sistem, Alignment, Auto Align, offset yang dinotasikan di atas

Off.

dalam langkah 12, dalam

11. Mendengarkan sinyal contoh ini 151 kHz. Tekan

demodulasi melalui speaker FREQUENCY, CF Step, 151,

dengan menekan Det/Demod, kHz, kemudian tekan Center

Demod, AM, Speaker (On), Freq dan menggunakan kunci

kemudian mengatur volume langkah naik (?) atau langkah

menggunakan tombol volume turun (?).

panel depan.

8. Mengatur lebar band resolusi

12. Mengaktifkan sapuan tunggal pada 100 kHz, dengan

dengan menekan Single. menekan BW/Avg, Res BW,

Ditunjujkkan gambar 9-69. 100, kHz.

Gambar 9-69 Demodulasi sinyal broadcast

BAB 10

PEMBANGKIT POLA

Tujuan : Pokok Bahasan

Pembahasan topic ini bertujuan Dalam pembahasan pembangkit agar setelah membaca mampu

pola ini pada intinya terbagi dalam

1. Mendiskripsikan jenis-jenis

3 kelompok bahasan utama yaitu pola pengetesan sinyal

1. Jenis-jenis pola pengetesan video

beserta fungsinya

2. Memaknai pola dalam

2. Prinsip kerja pembangkit pola monitor TV penerima

pengetesan sinyal video

3. Menjelaskan prinsip

3. Penggunaan pembangkit pola pemanfaatan pembangkit

pengeesan sinyal video untuk pola untuk pengetesan

pengetesan fungsi penerima sinyal video.

sinyal televisi.