Kontekstualisasi Pembelajaran PAI SDIT Cordova

B. Kontekstualisasi Pembelajaran PAI SDIT Cordova

1. Profil SDIT Cordova

SDIT Cordova (SD 038) Samarinda berada di Jalan Kadrie Oening Perumahan Kehutanan Samarinda. Oleh para pendirinya, sekolah ini didirkan diantaranya terinspirasi atas kejayaan Islam di bumi Andalusia (Spanyol) sekitar abad 15. Pendiri salah satunya yaitu Hadi Mulyadi melalui Yayasan Cordova pada tahun 2000.

Dalam pembangunan awal, fasilitas SDIT Cordova dibantuk oleh wali murid angkatan pertama secara swadaya termasuk lahan yang sebagian diantaranya merupakan tanah waqaf. Saat ini bangunan SDIT Cordova berdiri diatas lahan 7200 meter terdiri dari lahan milik sendiri dan hak pakai. Berdirinya SDIT Cordova menginspirasi berdirinya bebarapa SDIT di kota Samarinda. Karena SDIT Cordova terbilang cukup tua dari SDIT lainnya. Terbukti pada tahun 2011, SDIT Cordova telah memiliki 11 angkatan.

Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cordova Samarinda merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas cukup bagus. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu kurikulum pendidikan, output, kualitas guru, minat orang tua, bangunan gedung serta fasilitas yang ada di sekolah tersebut. SDIT Cordova Samarinda memiliki kelebihan dalam pelaksanaan kurikulum yaitu adanya sistem full day school, pembelajaran Al-Qur’an yang memadukan antara belajar baca tulis Al- Qur’an serta adanya pembelajaran tahfidz. Selain itu Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cordova Samarinda merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas cukup bagus. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikasi, yaitu kurikulum pendidikan, output, kualitas guru, minat orang tua, bangunan gedung serta fasilitas yang ada di sekolah tersebut. SDIT Cordova Samarinda memiliki kelebihan dalam pelaksanaan kurikulum yaitu adanya sistem full day school, pembelajaran Al-Qur’an yang memadukan antara belajar baca tulis Al- Qur’an serta adanya pembelajaran tahfidz. Selain itu

SDIT tersebut mempunyai output yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat bahwa sekolah tersebut beberapa kali mendapat juara tingkat kota Samarinda hingga provinsi Kalimantan Timur. Tenaga pengajar yang ada di SDIT Cordova Samarinda merupakan tenaga yang cukup berkualitas, hal ini dapat dilihat bahwa guru yang ada rata- rata lulusan sarjana. Dan dilihat dari minat orang dalam menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut dapat dilihat bahwa tiap tahun ajaran baru pendaftar yang ada selalu dalam jumlah yang meningkat.

Penerimaan siswa baru dilakukan melalui tes yaitu psikotes, tes wawancara dan tes kesehatan. Dan hal ini dilakukan karena sekolah tersebut menginginkan siswa- siswa yang berkualitas. SDIT Cordova Samarinda dapat dikatakan maju juga dapat dilihat dari bangunan fisiknya dan juga fasilitas yang ada. Bangunan sekolah tersebut sudah dapat dikatakan baik. Fasilitas yang ada juga cukup memadai, misalnya tersedianya laboratorium, perpustakaan, UKS, audio visul yaitu berupa CD. Pada kegiatan pratindakan, materi pembelajaran pada kondisi awal ini dikemas dalam satu tatap muka dengan alokasi waktu 2 x

45 menit.

hingga tahun ajaran 2010/2011 telah mencapai 573 siswa yang terdiri atas 251 siswa putra dan 321 siswa putri dengan jumlah tenaga pengajar sebanyak 41 orang.

2. Visi dan Misi SDIT Cordova

SDIT Cordova memiliki misi : Mencerdaskan siswa, bertaqwa kepada Alloh dan beramal sesuai dengan ajaran Islam dan mampu mengangkat harkat dan derajat bagi ummat dalam kesejahteraan dunia dan akhirat.

Dengan visi tersebut, maka SDIT Cordova telah merumuskan misinya, antara lain sebagai berikut :

1. Menjadikan siswa memiliki keunggulan dalam bidang keagamaan, menguasai dan mengamalkan Al Qur’an

2. Menjadikan siswa memiliki wawasan yang luas, baik nasional maupun internasional

3. Menjadikan siswa dapat melanjutkan ke SMP Islam Terpadu/unggulan

4. Menjadikan siswa terampil dalam memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungannya

5. Memiliki aqidah yang benar

6. Membentuk manusia yang kreatif, inisiatif dan responsif

7. Membentuk manusia sehat dan kuat jasmani dan ruhani Melalui visi dan misi yang cukup ideal diatas, SDIT Cordova menyadari mengemban amanah dan tanggung jawab yang tinggi. Untuk itu, SDIT Cordova Samarinda mempunyai target yang sangat ideal, baik yang menyangkut aspek kognitif maupun aspek afektif. Target kurikulum 7. Membentuk manusia sehat dan kuat jasmani dan ruhani Melalui visi dan misi yang cukup ideal diatas, SDIT Cordova menyadari mengemban amanah dan tanggung jawab yang tinggi. Untuk itu, SDIT Cordova Samarinda mempunyai target yang sangat ideal, baik yang menyangkut aspek kognitif maupun aspek afektif. Target kurikulum

Target yang dimaksud, bahwa output (lulusan) SDIT Cordova Samarinda

a) Mampu membaca Al-Qur’an dengan Tajwid yang benar (Fasih) dan Menulis Arab

b) Mampu meningkatkan prestasi mata pelajaran masing- masing dari semester ke semester berikutnya.

c) Mampu Berbahasa Arab dengan lancar

d) Mampu Berbahasa Inggris dengan Lancar

e) Mampu Menghafal Juz ‘amma

f) mampu Menghafal Beberapa Hadist, Qur’an dan do’a-doa tertentu

g) Mengusai beberapa program computer

3. Struktur Organisasi SDIT Cordova Samarinda

Kepala Sekolah SDIT Cordova

Dewan Komite SDIT Cordova

Sariko, S.Ag

Tata Usaha

Perpustakaan

Waka Kesiswaan

Waka Kurikulum

Tanti Yosefa, SP

Siti Aminah

Sri Maryati, S.Pd

Kelas I Kelas II

Kelas

Kelas

Kelas V

Kelas VI

IV

III

Siswa

4. Pembelajaran PAI SDIT Cordova Samarinda

Dalam pelaksanaan pembelajaran PAI, SDIT Cordova menerapkan pembelajaran kurikulum nasional PAI dengan melakukan sejumlah terobosan-terobosan program, antara lain :

a. Pembelajaran al Qur’an dan Hafalan

Program ini dicanangkan SDIT Cordova dalam rangka membekali kemampuan membaca dan hafalan al Qur’an pada setiap siswanya. Program ini dilakukan setiap hari. Setiap pagi setelah bel masuk berbunyi, akan selalu ditemui siswa-siswa beberapa kelas menuju masjid menunaikan sholat sunnah Dluha dan sebagian dari mereka setelah itu belajar tartil Al Qur’an.

Dalam program pembelajaran al Qur’an ini, SDIT Cordova Al Qur’an menggunakan metode Tarbawi. Selain di masjid, pembelajaran al Qur’an juga dilaksanakan di kelas- kelas di waktu yang lain. Kegiatan pembelajaran al Qur’an dilakukan setiap hari selama dua jam pelajaran di hari efektif (Senin sampai dengan Jumat) di semua kelas kecuali kelas 6 yang jam pembelajarannya dikurangi porsinya.

Agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, seringkali asatidzah memberikan permainan selingan (ice breaking) di sela-sela pembelajaran atau pelajaran al Qur’an dibuat dengan metode bermain. Di samping itu, dalam pembelajaran Al Qur’an juga dimasukkan materi hafalan. Siswa lulusan sekolah diharapkan mampu menghafal 2 juz Agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran, seringkali asatidzah memberikan permainan selingan (ice breaking) di sela-sela pembelajaran atau pelajaran al Qur’an dibuat dengan metode bermain. Di samping itu, dalam pembelajaran Al Qur’an juga dimasukkan materi hafalan. Siswa lulusan sekolah diharapkan mampu menghafal 2 juz

Pola tersebut telah dijalankan sejak tahun ke empat SDIT Cordova berdiri. Untuk memaksimalkan pelajaran tahfidz Qur’an ini, siswa mendapatkan materi dari guru (ustadz/ustadzah) selama 2 jam setiap harinya. Metodologi yang digunakan setiap guru sedikit bervariatif atau disesuaikan dengan tingkat kreativitas guru pengasuh.

Namun, secara umum model pembelajarannya, setiap guru membacakan beberapa ayat yang kemudian diikuti oleh siswa secara berulang-ulang hingga siswa dapat menghafalnya. Pola tersebut selalu digunakan dalam setiap mata pelajaran tahfidz Qur’an. Untuk selalu mengingatkan siswanya, SDIT Cordova dalam setiap memulai kegiatan belajar - mengajar, guru meminta siswa untuk mengulang kembali ayat-ayat Qur’an yang telah dihafal sebagai pembuka mata pelajaran, baik tahfidz, tahsin, aqidah akhlak hingga mata pelajaran umum lainnya.

Dalam pelajaran tahfidz qu’ran, siswa diajarkan bagaimana cara mengingat dan kemudian menghafal ayat- ayat qu’ran. Dalam tahfidz, mengingat merupakan proses pembelajaran yang berkaitan dengan pemahaman dan penggunaan alat pendengar (audio) alat penglihatan (visual) Dalam pelajaran tahfidz qu’ran, siswa diajarkan bagaimana cara mengingat dan kemudian menghafal ayat- ayat qu’ran. Dalam tahfidz, mengingat merupakan proses pembelajaran yang berkaitan dengan pemahaman dan penggunaan alat pendengar (audio) alat penglihatan (visual)

SDIT Cordova Samarinda merupakan sekolah dasar yang menjadikan pesan-pesan Islam sebagai inspirasi pada semua bidang pelajaran. Sekolah yang menjadikan nilai-nilai Al Qur’an dan As Sunnah sebagai rujukan utama dalam semua aktifitas sekolah di kelas maupun di luar kelas selalu dalam rangka Ilahiyah.

SDIT Cordova Samarinda memadukan bidang pelajaran umum dengan bidang pelajaran agama Islam secara seimbang bahkan memasukkan nilai-nilai Islam kesemua mata pelajaran. SDIT Cordova Samarinda juga mengkondisikan siswa pada lingkungan kehidupan yang penuh dengan nuansa Islam dengan menjadikan Masjid sebagai sentra kegiatan untuk menetapkan nilai-nilai ruhiyah.

Sekolah ini dikelola dengan metode pembelajaran Full Day School yang menyenangkan dengan menggunakan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran). Dalam pembelajaran Full Day School ini, waktu belajar di sekolah dimulai dari pukul 07.30 sampai pukul 16.00. Namun untuk kelas satu dan dua waktu belajar sampai pukul

13.00. SDIT Cordova (SD 038) dalam model kontekstualisasi pembelajaran PAI, menitikberatkan pada kurikulum atau pelajaran seni baca Qur’an dan tahfidz Qur’an. Dimana dalam pelajaran ini, selain menjadi mata pelajaran wajib 13.00. SDIT Cordova (SD 038) dalam model kontekstualisasi pembelajaran PAI, menitikberatkan pada kurikulum atau pelajaran seni baca Qur’an dan tahfidz Qur’an. Dimana dalam pelajaran ini, selain menjadi mata pelajaran wajib

Mukhoyyam merupakan kata yang diambil dari bahasa Arab yang artinya perkemahan. sedangkan kata kids diambil dari bahasa inggris yang artinya anak. jadi, mukhoyyam kids merupakan acara perkemahan siswa. SDIT Cordova Samarinda mengenalkan alam kepada siswa dan siswinya dengan metode melakukan Mukhoyyam Kids, yakni dengan cara rikhlah atau sekolah alam.

Pada pelaksanaan program ini, guru memperkenalkan dan menanamkan pemahaman kepada siswa tentang segala penciptaan Allah SWT yang mereka temukan dalam saat melakukan Mukhoyyam Kids. Sehingga dengan adanya penyampaian dari guru, mereka dapat memiliki kecintaan terhadap alam atau lingkungan sekitarnya.

c. Shalat Wajib dan Sunnah

Program Shalat wajib dan Sunnah diperuntukkan bagi setiap siswa dari kelas III hingga kelas VI. Program shalat ini dilaksanakan dengan mewajibkan siswanya mengikuti shalat dhuha secara berjamaah dan menjalankan shalat wajib yang lain selama berada di sekolah.

d. Praktik Menanamkan kebersihan dan Kejujuran

Dalam rangka menanamkan budaya bersih dan jujur, sebagai implementasi pengamalan ajaran Islam, SDIT Cordova Samarinda mengajarkan bagaimana menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Setiap siswa yang

Dengan kebijakan ini, bertujuan untuk menanamkan rasa saling menjaga dan mengawasi lingkungannya secara bersama-sama. Begitu pula dengan siswa yang tanpa sengaja mendapatkan sesuatu barang atau benda milik siswa diajarkan untuk melaporkannya kepada guru untuk diumumkan kepada pemiliknya, dan siswa yang melakukan hal itu akan diberi apresiasi oleh sekolah. Dengan begitu, nilai-nilai agama seperti menjaga kebersihan dan mempertahankan kejujuran secara langsung diajarkan di SDIT Cordova Samarinda.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

MODEL KONSELING TRAIT AND FACTOR

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

2 5 46

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62