Metode dan alasan Menggunakan Metode
A. Metode dan alasan Menggunakan Metode
1. Metode Penelitian dan alasan menggunakan metode
Musfiqon (2012: 14) mengatakan dalam bukunya Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan bahwa Metode penelitian adalah merupakan langkah dan cara dalam mencari, merumuskan, menggali data, menganalisis, membahas dan menyimpulkan masalah dalam penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Muqarran/ perbandingan dengan menjelaskan nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam QS. A ṣ-Ṣaffat dari ayat 100-111 dalam Tafsir al- Mishbah dan Tafsir al-Azhar, metode ini akan menganalisis serta mencari data persamaan dan perbedaan penafsiran diantara kedua tafsir tersebut.
Abd. Muin Salim (2010: 151) dalam buku Metodologi Ilmu Tafsir mengatakan lebih jelas bahwa Metode ini dipakai oleh penafsir untuk menjelaskan ayat-ayat Al- Qur’an dengan cara membandingkan pendapat- pendapat para mufassir. Ia membahas ayat-ayat Al- Qur’an dengan mengemukakan pendapat para mufasir terhadap tema tertentu, lalu membandingkannya, bukan untuk menentukan benar dan salah, tetapi menentukan variasi penafsiran terhadap ayat Al- Qur’an.
Lebih lanjut, Al-Farmawi (1996: 30) dalam bukunya Metode Tafsir Mawdhu’iy mengatakan bahwa dalam metode ini (metode muqaran)
peneliti juga akan menjelaskan bahwa diantara para penafsir tersebut ada yang sangat terpengaruh oleh spesialisasi ilmunya, sehingga peneliti juga akan menjelaskan bahwa diantara para penafsir tersebut ada yang sangat terpengaruh oleh spesialisasi ilmunya, sehingga
tentang aspek i’rab dan balaghah, ada yang gemar mengemukakan kisah dan peristiwa yang tidak rasional dan tidak didukung oleh dalil naqal, dan bagaimana pula sebagian penafsir itu ada yang dipengaruhi oleh semangat kesyiahannya, atau ketashawwufannya, atau kemuktazilahan dan keasyariahannya, dan bagaimana pula suatu penafsiran itu sarat dengan ide-ide ilmu alam, teori-teori ilmiah, dan ide-ide filsafat.
Corak Tafsir Muqarran ini mempunyai ruang lingkup dan wilayah kajian yang luas. Maka dalam hal ini, Peneliti menggunakan metode Muqarran agar dapat membandingkan, memahami serta menganalisis nilai-nilai mengenai pendidikan yang terkandung dalam kedua tafsir tersebut.
2. Jenis Penelitian
Wina Sanjaya (2013: 25) dalam bukunya Penelitian Pendidikan mengatakan bahwa Penelitian itu banyak jenisnya, tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis penelitian pendidikan dipandang dari sudut-sudut tertentu.
Pertama, ditinjau dari tingkatan teori yang dicari, penelitian terbagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. Kedua, ditinjau dari segi jenis dan analisis data, penelitian terbagi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Ketiga, ditinjau dari segi cara, penelitian terbagi dua, yaitu action research dan eksperimen research. Keempat, dilihat dari segi tujuan, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu eksploratif, developmental, Pertama, ditinjau dari tingkatan teori yang dicari, penelitian terbagi atas dua jenis, yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. Kedua, ditinjau dari segi jenis dan analisis data, penelitian terbagi dua, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Ketiga, ditinjau dari segi cara, penelitian terbagi dua, yaitu action research dan eksperimen research. Keempat, dilihat dari segi tujuan, penelitian terbagi tiga jenis, yaitu eksploratif, developmental,
Selanjutnya, Musfiqon (2012: 56) dalam bukunya Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan mengatakan, jika dilihat dari metode yang digunakan dalam penelitian, jenis penelitian dikategorikan dalam dua jenis yaitu, penelitian lapangan (field research) dan penelitian perpustakaan (library research). Penelitian lapangan adalah sebuah penelitian yang sumber data dan proses penelitiannya menggunakan kancah atau lokasi tertentu. Sedangkan penelitian perpustakaan adalah penelitian yang sumber data dan kancah penelitiannya berada di perpustakaan.
Jenis penelitian ini yang digunakan baik ditinjau dari segi tempat maupun dari segi metode adalah penelitian kepustakaan/library research yakni penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku/ majalah dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik diperpustakaan maupun ditempat-tempat lain. Literatur yang Jenis penelitian ini yang digunakan baik ditinjau dari segi tempat maupun dari segi metode adalah penelitian kepustakaan/library research yakni penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku/ majalah dan sumber data lainnya di dalam perpustakaan. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur, baik diperpustakaan maupun ditempat-tempat lain. Literatur yang
Dengan demikian data yang digunakan dalam tulisan ini adalah Al- Qur’an al-Karim, buku-buku pendidikan, dan tafsir-tafsir.
3. Pendekatan Penelitian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 246), istilah pendekatan secara harfiah diartikan sebagai “proses, perbuatan, cara mendekati, atau antar usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian”.
T Raka Joni dalam Soli Abimayu dkk mengatakan sebagimana yang telah dikutip oleh Masitoh dan Laksmi (2009) bahwa Pendekatan
diartikan sebagai “cara umum dalam memandang permasalahan dan objek kajian sehingga berdampak ibarat seseorang menggunakan kacamata
tertentu dalam memandang alam.” Musfiqon, (2012: 12) juga menyebutkan bahwa pendekatan adalah langkah dan pemilihan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian.
Sedangkan, pengertian penelitian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1428) berarti penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis Sedangkan, pengertian penelitian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1428) berarti penyelidikan; kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis
Afifudin (2012: 92) juga mengatakan bahwa Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menjawab hasrat keingintahuan manusia yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
Musfiqon menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu 1) Pendekatan interaktif yang meliputi: penelitian fenomenologi, penelitian etnografi, penelitian historis, penelitian studi kasus, penelitian grounded research, dan penelitian tindakan. 2) Pendekatan noninteraktif yang meliputi: penelitian konsep, penelitian kebijakan, dan penelitian teks (hermeunetik).
Pendekatan penelitian ini termasuk pendekatan noninteraktif yakni dalam pendekatan ini peneliti tidak berinteraksi secara langsung dengan kancah penelitian, karena yang dihadapi adalah dokumen. Penelitian kualitatif noninteraktif cenderung menggunakan desain penelitian non lapangan sehingga bisa menggunakan metode library research.
Salah satu dari pendekatan noninteraktif ialah penelitian teks. Dimana pendekatan penelitian ini berkembang dalam penelitian pendidikan dan penelitian agama, terutama teks agama. (Musfiqon, 2012: 80).
Sebagaimana yang dikatakan oleh Suprayogo dan Tobroni yang dikutip oleh Musfiqon (2012: 82) penelitian teks agama dapat didekati dengan tiga pendekatan, yaitu: (1) pendekatan tafsir, (2) pendekatan Sebagaimana yang dikatakan oleh Suprayogo dan Tobroni yang dikutip oleh Musfiqon (2012: 82) penelitian teks agama dapat didekati dengan tiga pendekatan, yaitu: (1) pendekatan tafsir, (2) pendekatan
Maka dalam hal ini peneliti menggunakan pendekatan tafsir yang tidak keluar dari ranah pendidikan (tafsir tarbawi). Namun demikian, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa pendekatan content analysis dan pendekatan hermeunetika juga dapat digunakan.