Kepuasan Kerja Kinerja Guru

Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kerjakannya. Motivasi dan kepuasan kerja menjadi satu dimensi yaitu faktor psikologis.

4. Kinerja Guru

Istilah “kinerja” berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja nyata yang di capai seseorang. Secara terminologi, penge rtian “kinerja” adalah “hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan jabatan atau tanggung jawab yang diberikan kep adanya” Nawawi,1985: 27. Menurut kamus besar bahasa Indonesia 1997: 503 mengartikan kinerja yaitu : a. Sesuatu yang dicapai; b. Prestasi yang diperhatikan; c. Kemampuan kerja. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisa diartikan sebagai kemampuan kerja yang dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesiannya. Kompetensi yang harus dimiliki oleh guru berdasarkan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa: “Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kopetnsi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi ”. Guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar dilihat dari kemampuan guru tersebut dalam menjalankan tugasnya, menurut Udin Syaefudin 2009 :50-51 dalam Zakiah 2009 yaitu: merencanakan proses belajar mengajar, melaksanakan proses belajar mengajar, menilai proses belajar mengjar dan menguasai bahan ajar. Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi kinerja mengajar guru merupakan suatu kemampuan merencanakan, proses dan hasil kerja yang dimiliki oleh seorang guru yang berdasarkan pada kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang guru dalam melaksanakan setiap pekerjaanya dengan penuh rasa tanggungjawab. E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono 2003: 119 mengemukakan bahwa : “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yang berhubungan dengan variabel penelitian. Alat ukur atau instrumen ini digunakan harus berdasarkan pada karakteristik variabel yang diteliti. Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.”Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden” Syaodih 2010: 219. Kemudian Suharsimi Arikunto 2006: 151 mengemukakan bahwa :”Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Menurut Riduwan 2009: 71-72 dalam bukunya belajar mudah penelitian mendefinisikan “ Angket tertutup angket berstuktur adalah “Angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang x atau tanda checklist √”. Jadi angket digunakan untuk meminta keterangan atau informasi kepada responden yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel X Motivasi dan Kepuasan kerja dan variabel Y Kinerja Mengajar Guru Nursyifa Faujiah, 2014 Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Di Smk 45 Lembang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah guru SMK 45 Lembang.

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian

Teknik pengukiran kedua variabel dilakukan dengan menggunakan Skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fen omena sosial” Sugiono, 2003: 107. Dengan menggunakan Skala Likert, maka variabel peneltian dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian berjumlah empat gradasi yang masing- masing memiliki skor untuk kepentingan analisis kuantitatif. Analisis jawaban yang digunakan dalam Skala Likert dibawah ini sebagai berikut : Tabel 3.2 Tabel Skala Likert Analisis Jawaban Skor Analisis Jawaban Skor Selalu SL 4 Sangat Mampu SM 4 Sering SR 3 Mampu MP 3 Kadang-kadang KD 2 Kurang Mampu KM 2 Tidak pernah TP 1 Tidak Mampu TM 1

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen dalam penelitian sangat dibutuhkan karena akan mempermudah dalam penyusunan instrumen. Karena akan terlihat dimensi, indikator dan sub indikator dari masing-masing variabel yang akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan sebagai instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, terdapat dua format instrumen, yaitu kisi-kisi instrumen variabel X dan kisi-kisi instrumen variabel Y. Variabel X terdapat motivasi dan kepuasan kerja