Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka Propinsi Jawa Barat. Lokasi ini
dijadikan lokasi penelitian karena sepengetahuan peneliti di lokasi ini belum pernah ada peneliti sebelumnya yang melakukan penelitian tentang
kontribusi kepeminpinan kepala sekolah dan kinerja komite sekolah terhadap efektivitas manajemen berbasis sekolah.
2. Populasi
Populasi merupakan unsur penting dalam sebuah penelitian. Tanpa populasi, maka data penelitian yang diperlukan tidak akan ada yang berarti
tidak ada penelitian. Sugiyono 2012 : 80 menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri yang berada di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka sebanyak 42 Sekolah
Dasar dengan personil Kepala Sekolah, Guru, dan Pengurus Komite Sekolah Non Guru di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Ligung
Kabupaten Majalengka sebanyak 579 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah 42 orang, Guru 356 orang, dan pengurus Komite sekolah yang
bukan guru di sekolah tersebut sebanyak 181 orang. Berikut ini adalah
Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
daftar Sekolah Dasar Negeri yang berada di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka :
Tabel 3.1 Nama Sekolah dan Jumlah Personil
N O
NAMA SEKOLAH DASAR
Akredi tasi
JUMLAH PERSONIL Kepala
Sekolah Guru
Komite Non
Guru
1 Ampel I
C 1
4 5
2 Ampel II
B 1
8 4
3 Ampel III
B 1
6 4
4 Bantarwaru I
B 1
6 5
5 Bantarwaru II
B 1
9 5
6 Beber I
B 1
8 4
7 Beber II
B 1
7 4
8 Beber III
C 1
7 4
9 Beber IV
C 1
8 5
10 Beusi I
B 1
7 4
11 Beusi II
B 1
7 5
12 Beusi III
C 1
6 4
13 Buntu I
B 1
7 4
14 Buntu II
B 1
7 5
15 Cibogor I
B 1
5 4
16 Cibogor II
A 1
7 4
17 Gandawesi I
B 1
5 5
18 Gandawesi II
C 1
8 4
19 Gandawesi III
B 1
7 4
20 Kedungkencana I
B 1
7 5
21 Kedungkencana II
C 1
4 4
22 Kedungkencana III
C 1
6 4
23 Kertasari
A 1
8 5
24 Kodasari I
B 1
5 4
25 Kodasari II
C 1
6 4
26 Leuweunghapit I
C 1
5 4
27 Leuweunghapit II
C 1
5 4
28 Leuwiliang Baru
B 1
7 5
29 Ligung I
C 1
6 4
30 Ligung II
B 1
8 4
Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
31 Ligung III
B 1
7 4
32 Ligung IV
B 1
7 4
33 Ligung Lor I
B 1
9 5
34 Ligung Lor III
B 1
8 4
35 Majasari I
C 1
7 4
36 Majasari II
C 1
6 5
37 Sukawera II
B 1
7 4
38 Sukawera III
C 1
6 4
39 Tegal Aren I
C 1
8 4
40 Wanasalam I
C 1
8 5
41 Wanasalam II
B 1
9 4
42 Wanasalam III
C 1
8 4
Jumlah 42
356 181
Sumber : UPTD Pendidikan Kec. Ligung 2013
3. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012:81. Bila populasi besar
dan peneliti tidak memungkinkan untuk mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil
dari populasi tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus benar- benar representatif atau mewakili.
Dalam penelitian ini sampel penelitiannya adalah sekolah. Untuk menentukan jumlah sekolah yang dijadikan sampel, peneliti
menggunakan teknik total sampling yakni seluruh sekolah dijadikan sampel penelitian yaitu sebanyak 42 sekolah. Teknik ini peneliti gunakan
karena jumlah sekolah yang menjadi populasi tidak terlalu banyak serta secara geografis sekolah-sekolah tersebut relatif mudah dijangkau.
Sedangkan yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Teknik yang digunakan dalam
menentukan jumlah responden adalah dengan memperhatikan strata dari responden berdasarkan jabatannya. Teknik ini digunakan karena
responden memiliki strata berdasarkan jabatannya yaitu kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Dengan pertimbangan jumlah responden
Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berdasarkan strata tadi, peneliti menentukan jumlah responden kepala sekolah diambil 100 yakni 42 orang mengingat jumlahnya tidak terlalu
banyak. Sedangkan responden guru dan komite sekolah ditentukan 25 dari jumlah populasi untuk setiap sekolah karena jumlah guru dan komite
peneliti nilai cukup banyak yakni guru berjumlah 356 orang dan komite sekolah berjumlah 181 orang. Penentuan responden penelitian ditentukan
dengan cara sebagai berikut : Tabel 3.2
Responden Penelitian
N O
NAMA SEKOLAH DASAR
JUMLAH POPULASI
JUMLAH RESPONDEN
100 25
25
Ke pala
Seko lah
Gu ru
Ko mite
Ke pala
Seko lah
Gu ru
Ko mite
1 Ampel I
1 4
5 1
1 2
2 Ampel II
1 8
4 1
2 1
3 Ampel III
1 6
4 1
2 1
4 Bantarwaru I
1 6
5 1
2 2
5 Bantarwaru II
1 9
5 1
3 2
6 Beber I
1 8
4 1
2 1
7 Beber II
1 7
4 1
2 1
8 Beber III
1 7
4 1
2 1
9 Beber IV
1 8
5 1
2 2
10 Beusi I
1 7
4 1
2 1
11 Beusi II
1 7
5 1
2 2
12 Beusi III
1 6
4 1
2 1
13 Buntu I
1 7
4 1
2 1
14 Buntu II
1 7
5 1
2 2
15 Cibogor I
1 5
4 1
2 1
16 Cibogor II
1 7
4 1
2 1
17 Gandawesi I
1 5
5 1
2 2
18 Gandawesi II
1 8
4 1
2 1
19 Gandawesi III
1 7
4 1
2 1
20 Kedungkencana I
1 7
5 1
2 2
21 Kedungkencana II
1 4
4 1
1 1
22 Kedungkencana III
1 6
4 1
2 1
23 Kertasari
1 8
5 1
2 2
Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
24 Kodasari I
1 5
4 1
2 1
25 Kodasari II
1 6
4 1
2 1
26 Leuweunghapit I
1 5
4 1
2 1
27 Leuweunghapit II
1 5
4 1
2 1
28 Leuwiliang Baru
1 7
5 1
2 2
29 Ligung I
1 6
4 1
2 1
30 Ligung II
1 8
4 1
2 1
31 Ligung III
1 7
4 1
2 1
32 Ligung IV
1 7
4 1
2 1
33 Ligung Lor I
1 9
5 1
3 2
34 Ligung Lor III
1 8
4 1
2 1
35 Majasari I
1 7
4 1
2 1
36 Majasari II
1 6
5 1
2 2
37 Sukawera II
1 7
4 1
2 1
38 Sukawera III
1 6
4 1
2 1
39 Tegal Aren I
1 8
4 1
2 1
40 Wanasalam I
1 8
5 1
2 2
41 Wanasalam II
1 9
4 1
3 1
42 Wanasalam III
1 8
4 1
2 1
Jumlah 42
356 181
42 85
55
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 42 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
dengan responden Kepala Sekolah sebanyak 42 orang, Guru sebanyak 85 orang, dan Komite Sekolah sebanyak 55 orang. Jumlah total responden
kepala sekolah, guru dan komite sekolah berjumlah 182 orang. Responden kepala sekolah digunakan untuk mengukur variabel kinerja
komite sekolah dan efektivitas implementasi MBS. Responden Guru digunakan untuk mengukur perilaku kepemimpinan kepala sekolah,
kinerja komite sekolah dan efektivitas implementasi MBS. Sedangkan responden komite sekolah digunakan untuk mengukur variabel perilaku
kepemimpinan kepala sekolah dan efektivitas implementasi MBS. Untuk responden guru, karena setiap kepengurusan komite
sekolah memiliki unsur guru, maka bagi sekolah yang responden guru hanya satu, maka guru yang dijadikan responden adalah guru yang tidak
termasuk pengurus komite sekolah. Bagi sekolah yang responden guru
Cucu, 2014 Kontribusi perilaku kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan kinerja komite
sekolah terhadap efektivitas implementasi manajemen berbasis sekolah di sekolah dasar negeri se-kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berjumlah dua, maka yang dijadikan responden adalah satu orang guru yang termasuk pengurus komite sekolah, satu orang lagi guru yang tidak
termasuk pengurus komite sekolah. Bagi sekolah yang responden guru berjumlah tiga, maka yang dijadikan responden itu adalah satu guru yang
termasuk pengurus komite sekolah dan dua orang guru yang tidak termasuk pengurus komite sekolah.
B. Metode Penelitian