Perekrutan DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

menciptakan suasana keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, perhatian, dan memberikan penanaman nilai – nilai moral kepada anak di lingkungan rumah. Selanjutnya pengembangan minat remaja melalui kegiatan – kegiatan tambahan juga harus menjadi perhatian serius bagi instansi pendidikan agar pelajar tidak mencari wadah lain yang tentunya akan menjerumuskan pelajar pada aktifitas yang negatif. Kemudian pendidikan pengembangan karakter juga perlu dilakukan oleh pihak sekolah sebagai upaya untuk membentuk karakter pelajar menuju kepribadian yang positif dan tentu saja akan mencegahnya pada perilaku – perilaku yang menyimpang.

5.2 Perekrutan

Dalam mengembangkan eksistensinya, geng motor membutuhkan banyak anggota untuk berkembang. Maka dari itulah, geng motor melakukan berbagai macam perekrutan untuk mendapatkan anggota – anggota baru. Pada umumnya, metode perekrutan yang mereka lakukan melalui pendekatan secara perkawanan, karena di dalam geng motor ini mereka memperlihatkan solidaritas dan kekompakan sehingga tidak sedikit remaja khususnya pelajar yang tertarik karena pada umumnya anak – anak remaja yang mereka rekrut untuk bergabung di geng motor merupakan anak – anak yang kurang bergaul di lingkungan rumah maupun lingkungan sekolahnya karena merasa kurang diperhatikan dan merasa sering disudutkan. Terlebih lagi seorang remaja khususnya pelajar juga sangat mudah sekali dipengaruhi dan kebanyakan ingin coba – coba mengikuti sesuatu yang baru yang belum pernah mereka rasakan dan lihat sebelumnya. Seperti penuturan Devi berikut ini: ”Kalau di geng motor ini kami merasa dipahami, gak kayak di sekolah atau rumah yang sering menyudutkan kami” Universitas Sumatera Utara Hal inilah yang sebenarnya memudahkan para pimpinan dan anggota – anggota geng motor dalam melakukan perekrutan anggota – anggota baru. Seorang remaja yang akan diajak bergabung di geng motor pada awalnya dipersilahkan untuk mengikuti aktifitas – aktifitas di dalam geng motor seperti ngumpul – ngumpul dan jalan – jalan bersama. Lalu seiring mengikuti aktifitas – aktifitas di dalam geng motor, tidak sedikit remaja yang awalnya takut mengikuti geng motor, karena salah satu syarat wajib menjadi anggota geng motor adalah mengikuti ”ospek” atau semacam kegiatan inisiasi bagi anggota baru yang diselingi berbagai kegiatan – kegiatan yang mengandung kekerasan. Seperti penuturan Dian berikut ini: ”proses awal mengikuti geng motor ya karena lihat ngumpul – ngumpulnya itulah bang, awalnya ngeri – ngeri sedap juga bang, apalagi ada ikut – ikut ospeknya bang” Jadi melalui ”ospek” inilah geng motor melakukan penerimaan anggota secara kultural yang sengaja dibuat untuk menanamkan nilai – nilai kebersamaan dan kekerasan terhadap anggotanya, tapi khusus bagi anggota geng motor perempuan tidak diwajibkan untuk mengikuti ”ospek” termasuk juga pendiri geng motor pada umumnya tidak mengalami proses ”ospek” tersebut. Sesuai dengan penuturan Devi mengenai proses – proses yang harus dilalui anggota baru ketika mengikuti ”ospek”, berikut penuturannya: ”Kalau perempuan sih gampang masuknya, langsung diterima. Tapi kalau yang laki – laki harus ikut ospek. Ospeknya itu yang pertama, ludah – ludah anggota dikumpuli dan anggota baru itu harus meminum ludah – ludah yang sudah terkumpul. Setelah itu laga otot lah bang, disuruh fight sama orang yang ditunjuk oleh seniornya. Dan setelah seminggu menjalani proses itu lalu diangkatlah menjadi anggota NKB nama geng motor” Dalam berlangsungnya kegiatan ”ospek” tersebut, tentu saja anggota baru harus mengikuti beberapa kegiatan yang dipenuhi dengan aksi kekerasan dan aksi yang menjijikkan. Beberapa kegiatan yang dimaksudyaitu disuruh berkelahi oleh seniornya dengan orang yang Universitas Sumatera Utara sudah dipilih oleh seniornya sebagai lawan berkelahi. Alasan anggota disuruh untuk melalui proses berkelahi ini adalah untuk melatih fisik dan keberanian anggota geng motor karena anggota geng motor harus siap berkelahi ketika diganggu oleh geng motor lain. Selain itu, anggota baru yang mengikuti ”ospek” harus meminum ludah – ludah para anggota geng motor yang sudah dikumpulkan sebagai wujud solidaritas. Seperti penuturan Geer berikut ini: ”Dengan meminum ludah – ludah kami, anggota baru itu istilahnya sudah sama dengan kami dan memang betul – betul sudah sejiwa dengan kami” Jadi pada intinya, mereka mengatakan bahwa proses dalam perekrutan anggota baru yang mereka lakukan pada intinya mencerminkan kepribadian mereka sebagai geng motor, yaitu sekumpulan orang – orang yang siap fight, kuat dan solid. Apalagi aktifitas – aktifitas mereka yang diwarnai dengan aksi kekerasan dan seringkali berhadapan dengan geng motor lain yang fight dengan mereka. Walaupun terkadang, sebenarnya banyak diantara anak – anak geng motor ini yang tidak berani ketika berhadapan satu lawan satu, pada umumnya geng motor berani melakukan aksi – aksi nekat dan fight ketika sedang berkumpul bersama. Mereka beranggapan bahwa dengan adanya proses ”ospek” tersebut, anggota geng motor yang mengikuti ”ospek” akan merasakan nilai yang ada di dalam geng motor tersebut. Seperti meminumludah yang mereka kumpulkan, mereka mengatakan bahwa hal itu dilakukan agar anggota baru geng motor benar – benar menyatukan jiwa mereka dengan anggota geng motor lain yang lebih senior dan sebagai simbol daripada solidaritas di dalam geng motor mereka. Lalu aktifitas berkelahi di dalam ”ospek” bagi mereka adalah cemin dari keberanian dan mental bagi anggota geng motor, mereka beranggapan bahwa dengan adanya aktifitas berkelahi di dalam ”ospek” tersebut mereka menjadi lebih berani dan siap ”fight” dengan musuh – musuh yang nantinya akan menganggu eksistensi mereka di dalam geng motor dan siap membela kawan – kawan mereka jika diserang oleh musuh – musuh geng motor mereka. Universitas Sumatera Utara

5.3 Aktivitas