BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini berbentuk analisis deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif.Dimana penelitian analisis deskriptif ini dilakukan dalam bentuk studi kasus, yaitu
meneliti fenomena sosial dari suatu kelompok atau golongan tertentu, yang masih kurang diketahui orang.Analisis deskriptif bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan sejumlah
variable yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti, tanpa mempersoalkan hubungan antar variabel menjalinnya antar variabel Faisal, 2005:20.
Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan secara jelas bagaimana geng motor ini dapat berkembang luas di kalangan pelajar di Kota Medan dan seperti apa aktivitas – aktivitas
yang mereka lakukan sehingga memunculkan berbagai macam kejahatan yang meresahkan masyarakat. Melalui gambaran itulah nantinya akan didapat informasi mengenai motif serta
alasan para pelajar mengapa tertarik mengikuti geng motor dan faktor – faktor lain yang menyebabkan para pelajar tertarik untuk mengikuti geng motor.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena Kota Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang
menjadi sorotan publik karena munculnya beberapa kasus geng motor yang meresahkan keamanan dan kenyamanan masyakarat di Kota Medan. Sekaligus juga menjadi masalah sosial
yang serius karena telah melibatkan beberapa pelajar di Kota Medan yang merupakan generasi penerus bangsa yang seharusnya dilindungi dan diperhatikan perkembangannya.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Unit Analisis dan Informan 3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis merupakan sosok hal, entitas amat penting ketika melakukan analisis data penelitian.Penentuan unit analisis menjadi faktor yang utama untuk mendapatkan informasi dan
data yang akurat dilapangan. Berdasarkan pengertian diatas, maka yang akan menjadi unit analisis dalam penelitian ini
adalah pelajar SMA yang ikut sebagai anggota geng motor di Kota Medan dan pihak – pihak yang terkait dengan permasalahan geng motor di Kota Medan. Karena pada penelitian ini yang
menjadi objek penelitiannya adalah beberapa pelajar SMA yang secara intens beraktivitas didalam geng motor yang nantinya mampu menggambarkan secara jelas tentang aktivitas sehari
– hari mereka di dalam geng motor serta alasan dan motif mereka sehingga terlibat di dalam geng motor tersebut.
Kemudian pihak – pihak yang berhubungan dan mengalami dampak negatif dari berkembangnya geng motor di Kota Medan seperti orang tua, pihak sekolah, pihak kepolisian
dan masyarakat yang nantinya akan menjelaskan secara langsung dampak – dampak negatif akibat aktivitas geng motor di Kota Medan dan penanganan yang dilakukan dalam mengatasi
permasalahan geng motor tersebut.
3.3.2 Informan
Mengingat jumlah unit analisis cukup banyak, maka data diambil beberapa yang disajikan sebagai sumber informan.Subjek yang telah tercermin dalam fokus penelitian
ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan menberikan
Universitas Sumatera Utara
berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian, dalam penelitian ini informan ada dua jenis yaitu informan kunci dan informan tambahan.
a. Informan kunci yaitu mereka yang terlibat langsung di dalam aktivitas geng motor. Yang
menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah: Pelajar SMA di Kota Medan yang mengikuti geng motor berjumlah 3 orang dan salah satu pimpinan geng motor tersebut
berjumlah 1 orang. b.
Informan tambahan yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terhadap aktivitas geng motor di Kota Medan serta bentuk – bentuk
penanganan yang selama ini dilakukan oleh pihak – pihak yang terkait. Dalam penelitian ini yang menjadi informan tambahan adalah: orang tua dari pelajar SMA di Kota Medan
yang terlibat geng motor, pihak kepolisian, pihak sekolah, dan masyarakat yang
merasakan langsung dampak negatif dari aktivitas geng motor di Kota Medan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer
Data primer diperoleh dari penelitian di lapangan yang dilakukan dengancara turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data melalui:
a. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada informan guna memperoleh keterangan dalam menyimpulkan data yang terkumpul.Dalam
penelitian ini digunakan juga instrumen penunjang lainnya dalam wawancara yaitu alat bantu rekam tape recorder yang akan membantu peneliti dalam menganalisis data dari hasil
wawancara.
Universitas Sumatera Utara
b. Observasi yaitu mengumpulkan data tentang gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat beberapa kejadian yang berkaitan dengan penelitian.
2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu membuka, mencatat, mengutip
data dari buku – buku, laporan – laporan penelitian, jurnal – jurnal, media cetak dan elektronik, pendapat – pendapat dari para ahlipakar dan sebagainya yang berhubungan dengan masalah
penelitian dan sebagai pendukung terlaksananya penelitian ini.
3.5 Teknik Analisis Data