Latar Belakang Masalah PERANAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA : studi kasus pada masyarakat desa Cingcin kecamatan Soreang kabupaten Bandung.

Nela Mustika, 2015 PERANAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Remaja merupakan salah satu kelompok masyarakat yang selalu dikaitkan dengan kenakalan. Masalah kenakalan remaja ini merupakan salah satu bagian dari masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat. Kenakalan remaja dapat dikategorikan sebagai perilaku menyimpang, karena suatu perbuatan mengabaikan norma sosial yang berlaku secara umum. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan sistem sosial yang ada didalam masyarakat. Remaja merupakan asset bagi bangsa jika remaja tersebut menunjukan potensi diri yang positif namun sebaliknya akan menjadi bencana jika remaja menunjukan perilaku yang negatif bahkan sudah terlibat langsung dalam kenakalan remaja. Namun melihat kondisi saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas bangsa dimasa yang akan datang sepertinya akan sulit terwujud. Banyak remaja yang berperilaku ke arah yang negatif dan membahayakan baik untuk dirinya, maupun orang lain, sehingga terjerumus dalam kehidupan yang dapat merusak masa depannya. Beberapa bentuk kenakalan yang kerap dilakukan oleh para remaja diantaranya: pornografi, perkelahian, ugal-ugalan di jalan, pergaulan bebas mengkonsumsi minuman keras dan narkoba serta melakukan sex bebas, dan tindakan kriminal. Banyak remaja terlibat dalam pornografi dan menjajakan diri demi kepuasan diri. Maraknya situs pornografi di internet dengan akses yang mudah mendorong remaja terjerumus kedalam kehancuran moral dan spiritual. Kemudian perkelahian dan ugal-ugalan, kenakalan ini lebih sering dilakukan remaja laki-laki. Tindakan ini dilakukan semata-mata untuk membuktikan eksistensi diri dalam sebuah komunitas. Dalam sebuah artikel yang berjudul Berbagai Perilaku Remaja yang Mengkhawatirkan mengungkapkan bahwa perkelahian atau tawuran antar pelajar sekolah menjadi potret buram dalam dunia pendidikan Indonesia. Pada 2010, setidaknya terjadi 128 kasus tawuran antar pelajar. Angka itu melonjak tajam lebih dari 100 persen pada 2011, yakni 330 Nela Mustika, 2015 PERANAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 kasus tawuran yang menewaskan 82 pelajar. Pada Januari-Juni 2012, telah terjadi 139 tawuran yang menewaskan 12 pelajar. Selanjutnya pergaulan bebas, dipicu dari dorongan seksual, rasa ingin tahu yang besar, namun tidak disertai dengan pengetahuan dan pengalaman yang memadai menyebabkan para remaja ini terjerumus melakukan seks bebas diluar pernikahan atau mengkonsumsi narkoba serta obat-obatan terlarang lainnya. Pikiran Rakyat pada tahun 2009 ada sebanyak 47 remaja di kota Bandung mengaku pernah melakukan hubungan seks pranikah. Sementara di Jabotabek 51, Surabaya 54, dan Medan 52. Disamping itu, kenakalan yang dilakukan para remaja sudah mengarah pada tindak kriminal seperti begal, penodongan, perampasan, penganiayaan, pemerasan, pemerkosaan, pelecehan, bahkan sampai pada tindakan pembunuhan. Polda Metro : Kenakalan Remaja Meningkat Pesat, Pemerkosaan Menurun, artikel yang ditulis WBP mengungkapkan bahwa dari 11 kasus kejahatan yang menonjol, kasus kenakalan remaja mengalami peningkatan cukup signifikan, yaitu sebesar 36, 66. Desa Cingcin merupakan sub-urban yang teletak di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Kelompok masyarakat yang berusia remaja di desa ini cukup banyak, sebagian besar darinya tergabung dalam Karang Taruna. Namun tidak dipungkiri remaja-remaja tersebut sering kali melakukan tindakan nakal meskipun ia tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Kenakalan remaja di desa ini terjadi cukup sering, yang pada umumnya dilakukan oleh kaum remaja di desa ini. Seperti beberapa kejadian yang melibatkan remaja di Desa Cingcin Kec. Soreang Kab. Bandung sebagai berikut : No Waktu Keterangan Perkara Tempat Kejadian Perkara TKP 1 Selasa, 10 Juli 2012, Pengeroyokan yang melibatkan 25 orang remaja dengan menggunakan 10 kendaraan roda dua. Komplek Cingcin Permata Indah CPI Blok D 2 Rabu, 12 Februari 2014, Pengeroyokan melibatkan 3 orang remaja hingga menjatuhkan korban luka. Kampung Cingcin Kolot RT 01RW 10 3 Minggu, 10 Mei 2015, Penyerangan atau pengeroyokan melibatkan 15 orang remaja dipicu kesalahpahaman. Kampung Karang Anyar RT 03 RW05 Sumber: Laporan Kejadian BABINSA TNI Desa Cingcin Nela Mustika, 2015 PERANAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Dari keterangan tersebut dapat kita lihat bahwa memang telah terjadi beberapa masalah kenakalan remaja di Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Secara sosiologis, kenakalan remaja adalah wujud dari hasil sosialisasi yang tidak sempuran yang diperoleh remaja tersebut. Kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak- kanak maupun masa remaja para pelakunya. Penampilan perilaku remaja yang mengarah pada perbuatan yang negatif sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia yang dicita-citakan. Hal yang perlu kita ketahui bahwa kenakalan remaja tidaklah berdiri sendiri atau terjadi begitu saja secara tiba-tiba, melainkan melalui sebuah proses. Di dalam proses tersebut, banyak unsur yang terlibat terutama dalam hal pembentukan mentalitas remaja. Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial yang diberi tanggung jawab untuk mengubah suatu organisme biologis menjadi manusia, yaitu manusia yang memiliki hak dan kewajiwan yang berbeda sesuai dengan stratifikasi yang ada. Bagaimana anak akan bertindak, berbicara, bergaul, beradaptasi juga berinteraksi dengan masyarakat. Keluarga sebagai lembaga pertama, dimana anak mendapatkan pengalaman-pengalaman-pengalaman tersebut. Orang tua harus mampu menjalankan peran sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, sehingga anak akan memiliki kepribadian yang baik dan berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang ada didalam masyarakat. Dengan demikian, kenakalan remaja tidak mungkin dilepaskan dari peran orang tua sebagai mesin pemroses utama pembentukan mentalitas, karakter, atau kepribadian remaja. Di samping itu diharapkan semua pihak dapat membantu mengatasi kenakalan remaja yang merupakan tanggung jawab semua pihak baik itu keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peranan Orang Tua Dalam Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Cingcin Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung ” Nela Mustika, 2015 PERANAN ORANG TUA DALAM MENGATASI MASALAH KENAKALAN REMAJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4

1.2 Rumusan Masalah Penelitian