1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata
Law Kelton, 2000. Sedangkan sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang
dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka-angka atau bilangan numeric. Implementasi sistem simulasi dapat diterapkan dalam dunia
perbankan yaitu pada sektor pembiayaan. Pertumbuhan pembiayaan pada bank- bank umum syariah tercatat sebesar 34,2, melambat dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 50,2. Sebaliknya, pembiayaan pada kelompok UUS Unit Usaha Syariah meningkat 85,3, jauh melebihi pertumbuhan tahun 2011
sebesar 52,4. Demikian pula halnya pembiayaan BPRS yang tumbuh 32,8, sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 29,9.
Gambar 1.1 “Pertumbuhan Pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah” Sumber :
www.BI.go.id “Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”
Pembiayaan ke sektor properti pada periode laporan tercatat meningkat Rp 8,1 triliun atau 70,2, lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan perbankan
syariah. Pertumbuhan signifikan tersebut terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan kepemilikan rumah yang mencapai Rp6,8 triliun dan pembiayaan
kepada developer real estate sebesar Rp1,1 triliun.
Gambar 1.2 “Pertumbuhan Pembiayaan Sektor Properti” Sumber :
www.BI.go.id “Laporan Perkembangan Perbankan syariah 2012”
Dalam menilai tingkat kesehatan bank pembiayaan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian khusus. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini menunjukan bahwa produk murabahah masih merupakan produk andalan dibandingkan dengan produk lainnya.
Tabel 1.1 “Portofolio Pertumbuhan Pembiayaan”
Periode Pendapatan
Murabahah Pendapatan Bagi Hasil
Mudharabah dan murabahah
Total pendapatan Desember 2003
47.938 3.978
12.942.017 Desember 2004
70.603 8.070
11.586.286 Desember 2005
72046 16.965
12.522.571 Desember 2006
86.844 20.654
14.704.099 Desember 2007
125.051 43.539
14.455.271 Desember 2008
222.724 99.895
16.103.368
Sumber : Bag. Umum BNI Syariah
Data dari tabel diatas mengindikasikan bahwa untuk tahun 2008 portofolio pembiayaan mudharabah dan musyarakah hanyalah 0,23 . Sedangkan
pembiayaan murabahah mendominasi hingga 0,76. Hal ini menunjukan pembiayaan murabahah pada BNI syariah selama periode 2003-2008 mengalami
peningkatan yang berpengaruh terhadap pendapatan yang dihasilkan oleh BNI syariah.
Tingginya pertumbuhan murabahah disebabkan produk ini memiliki skema transaksi yang relatif lebih mudah dimengerti dan diaplikasikan dalam skema
pembiayaan syariah. Disisi lain, produk murabahah didominasi oleh pembiayaan konsumtif yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan pembiayaan produktif.
Permasalahan yang terjadi dilapangan yaitu masyarakat belum mengetahui secara lebih mendalam tentang perbankan syariah khususnya tentang pembiayaan,
persepsi yang muncul seringkali menyamakan antara kredit pada perbankan konvensional dan pembiayaan pada perbankan syariah, padahal dalam realisasinya
tentu berbeda karena mempunyai perbedaan dasar hukum dan kebijakan serta proses perhitungan yang berbeda. Dan juga ketika pra pengajuan pembiayaan
seringkali masyarakat ingin mengetahui perkiraan angsuran pembiayaan sebelum mengajukan pembiayaan yang sebenarnya, permasalahan seperti ini bisa
dituntaskan dengan adanya simulasi. Tetapi simulasi yang sudah ada, tidak menghitung pembiayaan menurut jenisnya secara lebih detail tetapi lebih kepada
simulasi secara umum dan kurangnya perincian dari hasil perhitungan serta simulasi pendukung tentang pembiayaan menjadi faktor penyebab orang
memerlukan sistem yang dapat mengatasi hal tersebut.
Dilihat dari Pertumbuhan pembiayaan diatas dan permasalahan yang terjadi dilapangan, perlu adanya sebuah sistem pendukung selain sebagai media
informasi bagi masyarakat terutama untuk mengetahui hasil perhitungan pembiayaan, juga sebagai alat bantu bagi pihak bank untuk dapat meningkatkan
produktifitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja. Pemecahan masalah dengan model simulasi biasanya dilakukan dengan
memakai komputer, sebab banyak hal-hal atau perhitungan-perhitungan yang terlalu rumit dihitung dengan tangan. Namun masalah yang sangat sederhana bisa
diselesaikan tanpa komputer. Untuk menentukan biaya angsuran pembiayaan yang hampir sama dengan
perhitungan pembiayaan yang dikeluarkan oleh bank diperlukan sebuah simulasi penghitungan pembiayaan dengan model Statis . hasil penghitungan simulasi ini
berdasarkan rumus penghitungan bank dengan cara memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Variabel penilaian tersebut
terdiri dari nilai plafon pembiayaan, margin, dan jangka waktu. Berdasarkan fakta-fakta tersebut, perlu dibuat sebuah sistem informasi
simulasi yang nantinya akan membuat masyarakat sebagai calon nasabah dapat mengetahui informasi dan knowledge tentang perbankan syariah khususnya
pembiayaan, dan juga dapat membantu dalam menghitung biaya angsuran pembiayaan. Sistem yang akan dibuat ini berusaha mengatasi masalah-masalah
yang telah disebutkan di atas.
Hal ini yang menjadi latar belakang peneliti dalam melakukan penelitian pembuatan laporan skripsi dengan
judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simulasi Pembiayaan Konsumtif Berbasis WEB Studi Kasus : Bank Negara
Indonesia Syariah Cabang Bogor. 1.2.
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah : 1. Tidak adanya penjelasan tentang perbankan syariah khususnya tentang
perhitungan pembiayaan secara lebih detail sehingga memberikan anggapan perhitungan pembiayaan dan perhitungan kredit itu sama.
2. Simulasi perhitungan yang sudah hanya bersifat umum, tidak dibuat berdasarkan spesifikasi jenis simulasi pembiayaan, sehingga memberi
anggapan bahwa setiap pembiayaan mempunyai perhitungan yang sama padahal pada kenyataannya berbeda.
3. Tidak adanya simulasi pendukung seperti konversi mata uang, simulasi margin
dan simulasi persentase cicilan, yang dapat mendukung pemakaian simulasi pembiayaan.
4. Perincian hasil simulasi yang kurang detail dan hanya menghasilkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan perbulan.
1.3. Rumusan Masalah