Bagi peneliti Simulasi Identitas

5. Menghasilkan hasil simulasi yang terperinci sesuai dengan informasi yang dibutuhkan pengguna simulasi.

1.7. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penenlitian yang sudah disebutkan, maka manfaat dari penelitian yang diharapkan adalah :

1. Bagi peneliti

a. Menerapkan pengetahuan akademis yang telah diperoleh dalam kelas dan untuk mengetahui kondisi dan masalah sebenarnya yang terjadi di dunia kerja dan memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja. b. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu S1, Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bagi masyarakat a. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat tentang pembiayaan perbankan syariah. b. Membantu masyarakat yang akan berencana mengajukan pembiayaan untuk menghitung perkiraan biaya angsuran yang harus dikeluarkan perbulannya. c. Pengetahuan dapat didokumentasikan tanpa batas waktu.

3. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menambah khasanah ilmu pengetahuan.

1.8. Metodologi Penelitian

1.8.1. Metode Pengumpulan Data

1.8.1.1. Observasi

Observasi berarti mengamat-amati suatu obyek secara langsung. Menurut Jogiyanto 2008 observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsug objek datanya. Dengan observasi peneliti mengumpulkan data tentang gejala tertentu dengan cara mengamat-amatinya secara langsung selama waktu tertentu, dengan sedemikian rupa. Data-data yang didapat dari hasil observasi ini perlu dicatat dan didokumentasikan, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka sebagian atau seluruh data yang telah di dapat akan hilang sia-sia.

1.8.1.2. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden dengan bercakap-cakap secara tatap muka, wawancara merupakan bentuk pengumpulan data yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan interviewer mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga menjadi daftar pengecek check list apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas.

1.8.1.3. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku yang berkaitan dengan teori pembahasan judul yang diangkat.

1.8.1.4. Studi Literatur

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun.

1.8.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam analisis dan perancangan system ini, metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah metode berorientasi objek dengan model pengembangan RAD Rapid Application Development, yang berfungsi untuk menggambarkan tahap-tahap utama dan langkah-langkah dari setiap tahap yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu: 1. Requirment Planning 2. Workshop Design 3. Implementasi Sistem

1.9. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada: Waktu : 11 - 18 Maret 2014 Tempat : Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor.

1.10. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat studi, serta ruang lingkup.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini penulis menguraikan teori yang terkait dengan sistem informasi simulasi dan konsep perbankan syariah serta konsep-konsep yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan metodologi penelitian yang meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem informasi simulasi ini.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan gambaran profil dari Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Bogor serta membahas hasil analisis dan rancangan dari Sistem Informasi Simulasi

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran. 13 BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem Kadir, 2003 . Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu Jogiyanto, 2008. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukkan, keluaran, pengolah, dan sasaran atau tujuan Jogiyanto, 2005. 1. Komponen Sistem: Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau suatu bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan memengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas Sistem : Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem juga menunjukan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem : Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem. 4. Penghubung : Penghubung merupakan hal yang sangat penting, sebab tanpa adanya penghubung, sistem akan berisi kumpulan subsistem yang berdiri sendiri dan tidak saling berkaitan. Penghubung interface merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari masukan input hingga keluaran output. Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain dan membentuk suatu kesatuan. 5. Masukan : Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi. 6. Keluaran : Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Output dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolah : Merupakan bagian dari sistem yang akan memroses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 8. Sasaran atau Tujuan: Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, jika tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

2.2. Konsep Dasar Informasi

2.2.1. Definisi Informasi

Informasi didefinisikan sebagi data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data yang merupakan kenyataan atau fakta-fakta yang menggambarkan kejadian- kejadian dan kesatuan nyata, dari data kemudian diolah menjadi suatu informasi yang diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan Jogiyanto, 2005.

2.2.2. Kualitas Informasi

Burch dan Grudnitski Kadir, 2003 menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar, yaitu: akurat, tepat waktu, dan relevan. Jadi suatu informasi dinilai berkualitas jika memenuhi ketiga kriteria tersebut. a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. b. Tepat Waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. c. Relevan, informasi yang dihasilkan harus mempunyai manfaat bagi pemakainya. 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut Turban, McLean, dan Waterbe 1999 dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages, mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memroses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik Mulyanto, 2009 . Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan Mulyanto, 2009 .

2.3.2. Komponen Sistem informasi

Sistem informasi terdiri dari lima sumber daya yang dikenal sebagai komponen sistem informasi. Kelima sumber daya tersebut adalah manusia, hardware , software, data, dan jaringan. Kelima komponen tersebut memainkan peranan yang sangat penting dalam suatu sistem informasi Mulyanto, 2009. 1. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar sistem informasi. Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan dari sistem informasi, misalnya pelanggan, pemasok, teknisi, mahasiswa, dosen, dan orang-orang yang berkepentingan dengan informasi dari sistem informasi tersebut. Adapun pakar sistem informasi adalah orang-orang yang mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi, misalnya sistem analis, developer, operator sistem, dan staf administrasi lainnya. 2. Sumber Daya Hardware Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja, melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetik atau optikal. 3. Sumber Daya Software Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah instruksi yang digunakan untuk memroses informasi. Sumber daya software tidak hanya berupa program saja, tetapi juga berupa prosedur. Program merupakan sekumpulan instruksi untuk pemrosesan informasi. Sedangkan prosedur adalah sekumpulan aturan yang digunakan untuk mewujudkan pemrosesan informasi dan mengoperasikan perintah bagi orang-orang yang akan menggunakan informasi. 4. Sumber Daya Data Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya organisasi. Sumber daya data ini dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video. 5. Sumber Daya Jaringan Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer, pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui software komunikasi Mulyanto, 2009. Gambar 2.1 Komponen Sistem Informasi

2.3.3. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sebagai berikut Ladjamuddin, 2005: 1. Analisis Sistem : menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi. 2. Perancangan Sistem : merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi Perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang baik. Kegiatan yang dilakukan antara lain merancang output , input, structur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi. 3. Programming dan Testing Sistem : pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan Bahasa pemrograman yang ditulis dalam bahasa Indonesia terstrukturbahasa Inggris terstruktur. Perancangan algoritma sebaiknya dilakukan dengan menggunakan pendekatan Top-Down Pemrograman Modular. Setelah selesai pembuatan algoritma, maka dibuatlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa pemograman terpilih. 4. Implementasi Sistem : beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya. 5. Operasi dan Perawatan : mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas. 6. Evaluasi Sistem : mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Simulasi

2.4.1. Pengertian Simulasi

Simulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu to simulate yang artinya menurut webster’s Collegiate Dictionary adalah “ to feign the essence of without the reality ”, untuk memperoleh intisari dari sesuatu tanpa melibatkan kenyataan. Sedangkan menurut Oxford American Dictionary 1980 simulasi adalah “ to reproduce the condition of a situation, as by means of a model, for study or testing or training, etc ” ,artinya untuk menghasilkan suatu kondisi dari sebuah situasi, dalam maksud sebuah model, untuk dipelajari atau untuk percobaan atau pelatihan, dan sebagainya. Simulasi mempunyai banyak sekali pengertian bila dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Salah satu definisi dari simulasi adalah teknik yang menggunakan komputer untuk meniru atau mengimitasi suatu operasi dari berbagai fasilitas atau proses dari dunia nyata Law Kelton, 2000 . Berikut ini adalah definisi simulasi menurut berbagai pakar 1. Simulasi berhubungan dengan pemodelan dari suatu proses atau sistem dalam suatu cara tertentu sehingga model tersebut menirukan respon dari sistem aktual terhadap suatu kejadian yang terjadi seturut dengan waktu Schriber, 1987 . 2. Simulasi merupakan imitasi dari suatu sistem dinamis menggunakan model komputer dalam rangka untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan unjuk kerja sistem Harrell, Gosh, Bowden, 2000 . 3. Simulasi merupakan proses perencanaan sebuah model dari sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut dengan tujuan mengetahui perilaku dari sistem dan atau melakukan evaluasi berbagai macam strategi untuk operasi dari sistem terbut. Dari pengertian diatas kita dapat menyimpulkan bahwa simulasi merupakan konstruksi dari suatu model dan penggunaan model secara eksperimental untuk mempelajari suatu sistem. Sedangkan Sistem simulasi adalah suatu kegiatan yang memberikan pernyataan representing atas suatu sistem dengan melalui model simbolik yang dapat dimanipulasi dengan mudah dan dapat menghasilkan angka- angka atau bilangan numeric. Range jarak spektra dari sistem simulasi cukup luas. Yang lebih ekstrem lagi, kita dapat menggunakan sistem ini sebagai modal untuk mendapatkan pengetahuan atas sifat-sifat maupun tingkah laku di dalam sistem itu sendiri.

2.4.2. Klasifikasi dari teknik simulasi

Klasifikasi atau pengelompokan dari teknik simulasi dibagi menjadi 3 kelompok Law Kelton, 2000 yaitu : 1. Model simulasi statis dan Model simulasi dinamis Simulasi statis merupakan representasi dari sebuah sistem pada suatu waktu tidak mempunyai peran. Penerapan paling sederhana pada simulasi ini adalah saat kita memasukan nilai variabel pada suatu rumus untuk memperoleh hasil akhirnya. Dilain pihak simulasi dinamis mewakili sistem yang berubah ubah seturut waktu. 2. Model simulasi deterministik dan Model simulasi stochastic Bila sistem simulasi tidak mempunyai komponen probabilitas maka dinamakan simulasi deterministik. Hasil akhir dari simulasi deterministik telah ditentuka ketika sejumlah input dimasukan kedalam model, walaupun bisa saja diperlukan waktu yang lama untuk menghitung hasil akhir simulasi tersebut. Bila sistem tersebut memiliki beberapa komponen input acak maka simulasi tersebut termasuk simulasi stochastic. Hasil akhir atau keluaran dari model stochastic ini juga berupa komponen acak. 3. Model simulasi kontinyu dan Model simulasi diskrit Simulasi kontinyu merupakan model sistem yang kondisi status variabelnya berubah ubah terus menerus sesuai dengan waktu. Simulasi model melibatkan persamaan diferesial yang merupakan relasi dari tingkat perubahan status variabel sistem terhadap waktu. Sedangkan simulasi diskrit status variabelnya berubah seketika pada satu titik waktu yang terpisah.

2.4.3. Jenis Simulasi

1. Simulasi Identitas

Penggunaan Identity Simulation ini terlihat secara langsung, pendekatannya pun cukup sederhana. Pada umumnya banyak meniadakan berbagai hal yang fundamental dari aturan pemodelan. Indentity Simulation biasanya cukup mahal dan tidak begitu layak, hanya memberikan sedikit kontrol atau bahkan tidak sama sekali terhadap situasi atau keadaan untuk mendapatkan jawaban yang efektif. 2. Simulasi Identitas Semu Simulasi ini selangkah lebih maju dibanding Simulasi Identitas. Simulasi Identitas Semu ini memodelkan berbagai aspek yang terkait dari sistem yang sebenarnya dan mengeluarkan unsur-unsur yang dapat membuat setiap Identitas Simulasi tidak berfungsi dengan baik. Sebagi contoh, untuk menguji bagaimana pertahanan udara suatu negara, pengujian ini tidak langsung dilakukan menggunakan pesawat pembom A4. B29, dan lain-lain dengan memasuki wilayah pertahanan udara negara tersebut. Belum lagi dari darat ataupun pesawat – pesawat buru sergap. Pesawat-pesawat ini digunakan untuk mendapatkan data penyergap sebelum terdeteksi dan respon dari negara yang akan diserang tersebut.

3. Model Simulasi yang Deterninistic