commit to user
Dengan demikian hipotesis peneliti yang berbunyi :” Ada hubungan yang positif antara bimbingan orang tua X
1
dan kenakalan siswa X
2
dengan prestasi belajar sosiologi Y pada siswa kelas XI SMA Kristen 2 tahun ajaran 20102011”, terbukti kebenarannya sehingga hipotesis
tersebut diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data untuk menguji hipotesis kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil analisis data
sebagai berikut: 1. Hubungan antara Bimbingan Orang tua X
1
dengan Prestasi belajar Y Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r
X1
y = 0,328 dan p= 0,047. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang positif antara
bimbingan orang tua X
1
dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi Y.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dikatakan memiliki hubungan positif karena semakin tinggi intensitas bimbingan yang diberikan
orang tua kepada anaknya yang telah berusia remaja atau anak usia SMA, maka akan semakin meningkat pula prestasi belajar, sehingga
dapat dilihat bahwa bimbingan orang tua dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat diketahui bahwa
bimbingan dari orang tua sangat dibutuhkan bagi siswaremaja yang sedang berada pada masa peralihan antara anak dan dewasa, terutama
dalam pendidikan anak khususnya prestasi anak dalam belajar disekolah. Di dalam kehidupan anak selama berada di rumah yang
paling bertanggung jawab akan perkembangan anak adalah orang tua. Seperti yang dikatakan Soedomo Hadi 2005:22 Orang tua,
menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Dengan kesadaran yang mendalam disertai rasa cinta kasih, orang tua mengasuh
commit to user
dan mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab dan berperan dalam lingkungan pendidikan in-formal atau keluarga. Berdasarkan hal
tersebut penulis menyimpulkan bahwa peranan orang tua sangat penting yang dapat membimbing anak untuk menentukan pilihan dan membuat
penyesuaian diri dengan lingkungan yang akan bermanfaat bagi kehidupan anak. Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya
perhatian, bimbingan dan pengawasan secara terus menerus. Jika orang tua meningkatkan pemberian bimbingan dan pengawasan secara terus
menerus yang dapat memberikan pengaruh positif, maka anaksiswa tersebut memiliki kemungkinan yang cukup besar untuk meningkatkan
prestasi belajar. Oleh karena itu bimbingan orang tua sangat penting bagi remaja atau siswa SMA. Jadi hipotesis yang berbunyi “Ada
hubungan positif yang signifikan antara bimbingan orang tua X
1
dengan prestasi belajar Y sosiologi pada siswa kelas XI SMA Kristen 2 Surakarta tahun ajaran 20102011” diterima.
2. Hubungan antara Kenakalan Siswa X
2
dengan Prestasi Belajar Y Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r
X2
y = -0,268 dan p = 0,057. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara
kenakalan siswa X
2
dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi Y.
Dikatakan memiliki korelasi negatif karena semakin nakal anaksiswa, maka tingkat prestasi belajarpun semakin mengalami
penurunan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa kenakalan siswa berhubungan dengan prestasi belajar siswa. Kenakalan
adalah tindakan yang menyimpang dengan merancang kegiatan- kegiatan yang tercipta dan terbentuk sebagai pola tingkah laku yang
tidak sesuai dengan norma agama, masyarakat, dan yang tidak ditaati oleh remaja secara sadar sehingga tercipta ketidaktertiban dan
commit to user
mengenyampingkan belajar. Kartini Kartono 1986:6 pada anak-anak dan remaja yang
disebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku menyimpang dan menjadi malas
belajar. Pada dasarnya kenakalan-kenakalan tersebut dilakukan oleh siswa yang menyebabkan siswa
lupa akan belajar. Kenakalan merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan tinggi rendahnya
prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Semakin siswa malas belajar, nilai-nilai raport mereka menurun tajam, hingga prestasinya dalam
belajarpun menurun. Dalam penelitian ini siswa yang memiliki kenakalan yang tinggi
cenderung kurang atau tidak memiliki kesadaran memelihara kualitas belajar, sehingga tidak mustahil siswa yang melakukan tindakan
kenakalan tinggi memiliki prestasi yang menurun atau bahkan prestasinya rendah. Hal ini dapat diperkuat dengan hasil penelitian
bahwa ada hubungan yang negatif antara kenakalan siswa dengan prestasi belajar. Jadi hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan negatif
antara kenakalan siswa X
2
dengan prestasi belajar Y sosiologi pada siswa kelas XI SMA Kristen 2 tahun ajaran 20102011” diterima.
3. Hubungan antara Bimbingan Orang Tua X
1
dan Kenakalan Siswa X
2
dengan Pretasi Belajar Y Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh r
x1x2y
= 0,373, p = 0,029 dan F = 3,788. Hal ini menunjukkan adanya hubungan positif antara
bimbingan orang tua X
1
dan kenakalan siswa X
2
dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi Y. Dapat diketahui bahwa bimbingan
orang tua akan berimbas pada kesadaran siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa
remajasiswa yang sehari-hari di keluarganya sering mendapatkan
commit to user
bimbingan dari orang tuanya seperti bimbingan yang menggunakan waktu senggang dan pengawasan dalam belajar maka akan mampu
mendampingi dan membantu anak didalam belajar sehingga anak akan lebih memaksimalkan belajar mereka dan dapat meningkatkan
prestasinya. Selain faktor bimbingan orang tua, faktor kenakalan juga dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Bentuk bimbingan orang tua yang diterapkan pada anak harus sesuai dengan situasi, kondisi dan
kepribadian anak agar tidak menyebabkan timbulnya kenakalan. Orang tua memberikan kebebasan bagi anak, namun kebebasan yang
bertanggung jawab. Usaha dilakukan dengan untuk mendidik dan menindak remaja yang akan melakukan tindakan kenakalan. Kenakalan
dapat terbentuk melalui perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketidak ketaatan, kepatuhan, keteraturan dan keteriban. Seorang siswa
dikatakan memiliki kenakalan yang tinggi apabila ia tidak mau mengikuti dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan, melakukan
penyimpangan dalam bertindak. Sedangkan prestasi belajar dapat dilihat dari adanya pengetahuan, kecakapan serta keterampilan yang
dinyatakan sesudah penilaian. Untuk memperbaiki prestasi belajar anak dapat dilakukan dengan cara membimbing dan menasihati anak agar
mau memperbaiki prestasi belajarnya. Dalam hal ini dapat diperkuat dengan hasil penelitian bahwa ada hubungan yang positif antara
bimbingan orang tua dan kenakalan siswa dengan prestasi belajar. Jadi hipotesis yang berbunyi : “Ada hubungan yang positif antara bimbingan
orang tua dan kenakalan siswa dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas XI SMA Kristen 2 tahun ajaran 20102011”,
diterima.
commit to user
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN