Kelebihan Media Kartu Bilangan Bagi Anak Tunagrahita Kelemahan Media Kartu Bilangan Bagi Anak Tunagrahita

commit to user 20 Contoh kartu bilangan yang dimaksud adalah : Contoh : Penggunaan dalam perkalian 3 x 5 = …… 1 x 5 = 5 2 x 5 = 10 3 x 5 = 15 Jadi = 3 x 5 = 15 Keterangan penggunaanya : 1. Mengambil kartu bilangan 5 2. Menuli meletakkan perkalian 1 x 5 = …… 2 x 5 = …. 3 x 5 = … Di bawah kartu bilangan 3. Dihitung secara bertahap 4. Pada hitungan tahap terakhir menunjukkan hasil perkalian tersebut

b. Kelebihan Media Kartu Bilangan Bagi Anak Tunagrahita

Menurut John D. Putuheru M.P dalam Ponijan 2000: 23 mengemukakan bahwa keuntungan media kartu bilangan sebagai berikut : 1 Melalui Media Kartu Bilangan anak didik dapat dengan segera melihat atau mengetahui hasil dari pekerjaan mereka 2 Media Kartu Bilangan memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah-masalah nyata. commit to user 21 3 Biaya untuk latihan-latihan dapat dikurangi dengan adanya Media Kartu Bilangan 4 Media Kartu Bilangan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki. 5 Media Kartu Bilangan dapat digunakan hampir di semua bidang pelajaran.

c. Kelemahan Media Kartu Bilangan Bagi Anak Tunagrahita

Menurut John D. Putuheru M.P dalam Ponijan 2000: 23 mengemukakan bahwa kelemahan media kartu bilangan sebagai berikut : 1 Ketepatgunaan efektifitas belajar dengan melalui Media Kartu Bilangan tergantung dari materi yang dipilih secara khusus serta bagaimana memanfaatkannya. 2 Poenggunaan bahan untuk Media Kartu Bilangan biasanya memerlukan suatu pengaturan kelompok secara khusus bila ada siswa yang sudah melakukan biasanya mengganggumenghambat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. 3 Bahan Media Kartu Bilangan mungkin sekedar membutuhkan biaya yang cukup besar serta membutuhkan waktu yang tidak sedikit. 4 Membutuhkan adanya diskusi-diskusi sesudah pelajaran Media Kartu Bilangan ini dilaksanakan demi keberhasilan pembelajaran tersebut. 5 Waktu dalam hal ini merupakan suatu rintangan yang sangat berarti belajar secara induktif memang membutuhkan waktu jika dibanding dengan mengajar secara langsung.

B. Kerangka Berpikir

Adapun kerangka berpikir yang ditunjukkan untuk mengarahkan jalannya penelitian tindakan kelas ini agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, maka kerangka berpikir di atas dilukiskan dalam sebuah gambar skema agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian.