2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah
Usia anak prasekolah 1-5 tahun merupakan masa di mana perubahan pertumbuhan dan perkembangan terjadi begitu cepat dan menjadi masa yang
sangat menantang bagi orangtua dan ahli pediatrik. Kemampuan yang sangat berkembang adalah kemampuan berbahasa dan interpersonal. Hal ini termasuk
dalam konsep pertumbuhan dan perkembangan anak, yang mencakup afektif, motorik, kognitif, dan pertumbuhan fisik.
Perkembangan afektif anak pada usia prasekolah antara lain adalah keinginan mandiri dan bebas dari pengasuhan, kebutuhan dan kepentingan untuk
berhubungan dengan anggota keluarga, dan usaha awal untuk pengendalian diri dari kegiatan yang bersifat instingtif. Selain itu, dalam perkembangan afektif juga
dinilai perubahan sikap atau perilaku, temperamen, dan sebagainya dalam interaksi sosial. Secara kognitif, perubahan yang terjadi adalah pengembangan
pola pikir preoperational dari sensorimotor. Karakteristiknya antara lain adalah penggunaan bahasa dalam berinteraksi dan upaya berpura-pura dan meniru. Anak
pada usia ini hanya memahami sedikit kata-kata dan bergantung pada kemampuan motoriknya untuk memanipulasi lingkungan. Sebagai perbandingan, seorang anak
usia 3 tahun mampu berbicara dalam bentuk kalimat, berinteraksi dengan berbicara, dan menggunakan bahasa untuk mencapai tujuan tertentu. Pertumbuhan
fisik berjalan lebih lambat daripada fase bayi infantil. Sebagai gantinya, kemampuan motorik kasar dan halus berkembang dengan cepat. Anak pada usia
prasekolah ini mulai belajar untuk berjalan, kemudian berlari dan meloncat.
2.2.1. Pertumbuhan Anak
Setelah pertumbuhan yang cepat pada masa bayi, kecepatan pertumbuhan berkurang pada masa prasekolah. Setelah usia dua tahun, anak memperoleh berat
badan 2-3 kg dan 6-10 cm tinggi badan setiap tahunnya. Lingkar kepala hanya sedikit bertambah yaitu sekitar 3 cm sampai usia 12 tahun. Pertumbuhan tidak
meningkat secara konstan. Anak biasanya tidak mengalami kenaikan dan penurunan berat badan yang teratur.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan tinggi badan pada usia prasekolah biasanya akibat pertambahan panjang ekstremitas. Proporsi tubuh berubah, dari rasio atas-bawah
1,40 pada usia 2 tahun menjadi 1,15-1,20 pada 5 tahun. Dengan bentuk tubuh yang berubah, maka memerlukan penyesuaian postur, yang apabila gagal akan
menimbulkan lordosis dan protuberan abdomen. Pertumbuhan ekstremitas bawah biasanya disertai dengan torsi tibia dan pembengkokan tungkai, yang bisa sembuh
sendiri pada usia 3 tahun. Persentase lemak tubuh menurun dari 22 pada usia 1 tahun menjadi 12,5-15 pada usia 5 tahun. Pada akhir masa prasekolah,
peningkatan tonus otot dan penurunan lemak tubuh membuat penampilan anak menjadi lebih kurus dan berotot Colson, 1997.
2.2.2. Perkembangan Anak