E-Journal Pengemasan Produk Perpustakaan

xlviii Yaitu kemampuan sistem menghemat waktu dan upaya pengguna dalam mendapatkan informasi dari berbagai sumber, tidak hanya dari lingkungan lokal. c. Kepuasan Yaitu ukuran subyektif tentang kemudahan pemakaian, tampilan, struktur informasi, kandungan, keluasan jaringan seberapa banyak sumber yang bisa dihubungi d. Kemudahan integrasi Seberapa jauh perpustakaan digital dan jasanya dapat dengan mudah dijadikan bagian dari kegiatan utama pengguna di universitas belajar, mengajar, penelitian Membangun koleksi digital juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pengadaan koleksi melalui penyedia koleksi digital atau database digital baik membeli atau berlangganan.

4.2 E-Journal

Menurut Glossary yang dikeluarkan oleh African Digital Library, yang dimaksud dengan e-journal adalah : 24 An article or complete journal available fully electronically via a web-site on the Internet. It could be available free or as part of a paid for service. This trend is older and more established than the trend of providing e-book content via the Internet. 24 “African Digital Library Glossary”. 2002. 20 Juni 2008 http:www.africandl.org.zaglossary.htm xlix Artikel-artikel untuk jurnal ilmiah merupakan pengetahuan primer, berbeda dengan buku pelajaran yang merupakan pengetahuan sekunder. Pengetahuan primer baru akan ada apabila ada penelitian baru, jadi suatu penerbit tidak dapat begitu saja menerbitkan jurnal ilmiah dan mencari artikel untuk jurnalnya. Apabila tidak ada yang meneliti maka tidak ada jurnal yang perlu diterbitkan. Situasi ini sama sekali terbalik dengan penerbitan majalah. Penelitian memerlukan dana yang tidak sedikit, dengan dermikian tidak heran bahwa kualitas ilmiah suatu negara tergantung dari alokasi dana penelitian yang dialokasikan oleh pemerintahnya. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa secara tradisional mempunyain anggaran besar untuk penelitian, sehingga negera- negara itu menjadi sumber utama-artikel ilmiah. Sumber lain untuk penelitian adalah yayasan-yayasan yang dibentuk oleh para milyarder di negara-negara maju. Saat ini banyak perpustakaan perguruan tinggi berlangganan database online yang berisi berbagai macam jurnal elektronik maupun artikel elektronik. Melalui database online ini perpustakaan mampu menyediakan koleksi digital yang dapat diakses oleh pengguna perpustakaan dalam wilayah area tertentu. Ebscohost dan Proquest adalah dua contoh database yang saat ini cukup laris dan menjadi primadona bagi perpustakaan perguruan tinggi yang ingin menyediakan koleksi digital. Untuk membangun sistem perpustakaan digital, ada banyak aplikasi yang bisa digunakan, baik yang komersial maupun yang Open Source . l Akses e-journal di Indonesia masih menemui berbagai kendala, diantaranya seperti yang diungkap oleh Budi Rahardjo, yaitu : 25 1. Kurangnya penguasaan bahasa Inggris. Kita sadari bahwa tidak semua orang Indonesia akan belajar bahasa Inggris, tetapi sebagian besar informasi di Internet tersedia dalam bahasa Inggris. Maka penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu keunggulan advantage. 2. Kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia. Untuk itu sumber informasi dalam bahasa Indonesia harus tersedia. Saat ini belum banyak sumber informasi pendidikan yang tersedia dalam bahasa Indonesia. 4.3 Katalog Online Tujuan utama katalog terkomputerisasi adalah membuat suatu sistem pengkatalogan yang sesuai dengan pemanfaatannya.. Sumber-sumber pembuatan katalog online terkomputerisasi didapatkan dari: a. Katalog manual lokal yang berbentuk lembaran atau kartu tercetak; File yang telah dibuat oleh kataloger, baik telah berformat MARC maupun belum; b. Penggabungan integrasi file database katalog antar perpustakaan; c. Membeli katalog komersial berformat MARC. 25 Rahardjo, Budi. ”Internet Untuk Pendidikan.” 20 Juni 2008 http:budi.insan.co.idarticlesinternet- pendidikan.doc li Hasil katalog terkomputerisasi dapat diakses melalui Online Public Access Catalogue OPAC atau situs web. Menurut Ikhwan Arif, Koordinator TI Perpustakaan UGM, ada Beberapa pertimbang yang bisa disarankan dalam menentukan model otomasi perpusatkaan UNS sebagai berikut : 26 1 Kehandalan Mampu menangani operasi pekerjaan dengan intensitas yang tinggibesar dan terus menerus. 2 Kegunaan Fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan dan menghasilkan informasi tepat pada waktu realtime dan relevan untuk proses pengambilan keputusan 3 Ekonomis Biaya yang dikeluarkan sebanding untuk mengaplikasikan software sesuai dengan hasil yang didapatkan 4 Kapasitas Mempunyai daya simpan data dengan jumlah besar dengan kemampuan temu kembali yang cepat dan akurat 5 Sederhana Menu-menu yang disediakan dapat dijalankan dengan mudah dan interaktif dengan pengguna 6 Fleksibel 26 Widodo. ”Model Otomasi Perpustakaan UNS : Usulan”. 10 Juni 2008 http:pustaka.uns.ac.id lii dapat diaplikasikan di beberapa jenis sistem operasi dan institusi serta memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

4.4 Internet