Elemen-Elemen Iklan Televisi Video Iklan Iklan Politik

66 masyarakat, ambil contoh saja iklan rokok yang kadang melenceng jauh dari produknya Madjadikara, 2003;66.

a. Elemen-Elemen Iklan Televisi Video Iklan

Beragam elemen biasanya terpadu untuk menciptakan dampak visual dari iklan televisi video iklan. Namun elemen seperti audio visual tidak bisa berdiri sendiri, elemen audio visual harus didampingi elemen-elemen lain agar dapat menciptakan iklan televisi yang spektakuler dan efektif. Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada dalam iklan televisi Wells, 1992 : 1 Video, yakni yang menyangkut segala visualisasi yang muncul pada iklan televisi 2 Audio, merupakan keseluruhan unsur audio yang ditampilkan pada iklan televisi yang biasanya berupa musik, suara, efek suara, ataupun yang berupa voice over dari talent yang tampil di iklan ataupun narator yang tidak kelihatan. 3 Talent, merupakan pemeran ataupun tokoh-tokok yang muncul pada sebuah iklan di televisi. 4 Promps, merupakan produk yang diiklankan pada iklan televisi. 5 Setting, merupakan lokasi pembuatan iklan televisi 6 Lighting, merupakan efek pencahayaan yang ditampilkan di video iklan yang digunakan sebagai pelengkap iklan atau mempertegas suatu adegan yang muncul dalam iklan televisi. 7 Graphics, merupakan keseluruhan efek grafis yang ada pada sebuah iklan televisi yang dapat berupa tulisan seperti ilustrasi, desain ataupun ilustrasi foto. 8 Pacing, merupakan kecepatan dari setiap frame ataupun adegan yang ditampilkan dalam sebuah iklan ditelevisi. commit to user 67

b. Iklan Politik

Salah satu karakter modernisasi kampanye adalah digunakannya televisi sebagai medium utama kampanye. Menurut Holtz-Bacha dan Kaid 2006, televisi digunakan oleh partai politik dan kandidat setidaknya ada dua cara. Pertama , lewat “cara-cara gratis” melalui peliputan reguler media terhadap kegiatan partai atau kandidat politik. Dalam peliputan bebas itu, berlaku prinsip-prinsip seleksi jurnalistik dan kriteria produksi yang biasa digunakan oleh jurnalis dan pengelola televisi Darial, 2009;93. Parpol maupun kandidat dalam posisi ini tidak dapat mempengaruhi apa yang akan ditampilkan dalam televisi. Kedua, membayar ke media tersebut karena memasang ”iklan politik” political Advertising. Dalam iklan politik, kandidat atau parpol yang memutuskan bagaimana mereka ditampilkan dihadapan pemilih. Karena itu, dua bentuk penggunaan media televisi itu free and paid media kerap diistilahkan dengan controlled media dan uncontrolled media. Darial, 2009;93. Untuk itulah politisi atau parpol dapat mengkontrol isi pesan media, namun disisi lain tidak dapat mengontrol bagaimana media mengemas berita-berita mengenai mereka di televisi. Iklan dapat diartikan Kasali, 1992;9 sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. dapat dipastikan iklan politik diibaratkan seperti menjual produk, yaitu politik. Meski demikian iklan politik lewat televisi harus rasional, tidak jauh dari kenyataan, tidak membangkitkan naluri-naluri bawah sadar pemirsa, dan tidak menawarkan solusi-solusi instan, seperti lazimnya iklan produk. Mulyana, 1999;85. Pesan yang terdapat dalam iklan terbentuk dari perpaduan antara pesan verbal dan nonverbal. Pesan verbal, merupakan kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang membentuk makna tertentu. Sedangkan semua pesan yang bukan pesan verbal adalah pesan nonverbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka dapat disebut pesan komunikasi widyatama, 2007;17. commit to user 68 Sementara itu iklan politik berfungsi menyampaikan pesan verbal dan visual yang bermuatan politik disusun secara persuasif dan komunikatif kepada khalayak. Dalam iklan, pesan verbal dan visual agak riskan untuk dipisahkan. Bila memposisikan sebagai audience, iklan harus punya pesan verbal dan non verbal yang kredibel. Janjinya masuk akal, visinya jelas, gambarnya menyentuh dan membuat nyaman calon pemilih Tinarbuko, 2009;81 Iklan politik adalah proses dimana kandidat, partai politik, individu, dan grup-grup mempromosikan diri dan pandangan mereka melalui suatu saluran komunikasi massa. Iklan politik biasanya merupakan suatu bentuk media berbayar dimana promotor atau sponsor dari kandidat dll tersebut membeli jam tayang untuk mendistribusikan pesan iklan Kaid, 2008. Citra diri merupakan impresi yang menyeluruh dari apa yang dipikirkan dan diketahui seseorangsekelompok orang tentang suatu objek Kasali, 1992;158. Lebih jelas Kaid dan Holtz-Bacha dalam Danial, 2009;93-94 mendefinisikan iklan politik televisi sebagai moving imege programming that is designed to promote the interest of a given party or individual. Untuk menekankan soal kontrol politik tadi, mereka memperluas definisi itu dengan menyodorkan definisi: Any programming format under the control of the party or candidate end for wich time is given or purchased. Dengan perkembangan baru di bidang teknologi komunikasi, mereka kemudian membuat definisi iklan politik yang lebih luas, yaitu: any controlled message communicated throught any channel designed to promote the political interest of individuals, parties, groups, government, or other organization. Definisi terakhir ini tidak saja menitikberatkan pada aspek kontrol dan promosional dari iklan politik saja, tetapi juga membuka peluang memasukkan perbedaan iklan politik dari sisi format dan saluran penyampaian pesan politik. Iklan kampanye politik di televisi dapat menggunakan berbagai teknik. Brian McNair 1999;97 menyebutkan delapan kategori, meskipun tidak saling maniadakan. Teknik tersebut antara lain. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 69 1 Iklan primitif : biasanya artifisial, kaku, dan tampak dibuat-buat. 2 Talking heads : dirancang untuk menyoroti isu dan menyampaikan citra bahwa kandidat mampu menangani isi tersebut dan melakukannya nanti. 3 Iklan negatif : menyerang kebijakan kandidat atau partai lawan. 4. Iklan konsep : yang dirancang untuk menggambarkan ide-ide besar dan penting mengenai kandidat. 5. Cinema verite : teknik yang menggunakan situasi informal dan alami, misalnya dengan menayangkan kandidat yang sedang berbicara akrab dan spontan dengan rakyat kecil, atau satu sisi kehidupan pribadi atau keluarganya, atau dunia pekerjaannya. 6. Iklan kesaksian : biasa disebut testimonial, baik dari orang biasa maupun dari tokoh terkemuka yang dikagumi, baik tokoh politik, ilmuwan, olahragawan, ataupun artis. 7. Reporter Netral : rangkaian laporan mengenai kandidat atau lawannya dan memberikan kesempatan kepada pemirsa untuk memberikan penilaian. Tayangan itu tentu saja tidak netral, Namun mengandung kesan demikian karena disampaikan naratif. Perbedaan peran yang dimainkan iklan politik televisi di banyak negara, menurut Kaid dan Holtz-Bacha 2006, ditentukan oleh sejumlah variabel sistemik, antara lain sistem politik negara bersangkutan, sistem sistem pemilunya, dan juga sistem pertelevisiannya. Oleh karena itu perlunya studi menegenai sistem politik dan pertelevisian, apalagi sistem pertelevisian nasional dan lokal yang memiliki perbedaan khalayak penerima pesan.

6. Komunikasi