15 dalam hal ini tidak dapat dicampur adukkan dengan mengkomunikasikan
to communicate. Memaknai berarti bahwa objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.
Sobur, 2003;15. Sedangkan menurut Pierce, tanda adalah sesuatu yang mewakili
sesuatu. Jika sesuatu misalnya A adalah baju kotak-kotak, maka ia dapat mewakili B, yaitu misalnya pendukung Jokowi pengalaman. Tanda
semacam itu dapat disebut sebagai indeks, yakni antara A dan B ada keterkaitan contiguity. Sebuah foto atau gambar adalah tanda yang
disebut ikon. Tanda juga bisa merupakan lambang, jika hubungan antara tanda itu dengan yang diwakilinya didasarkan pada perjanjian
convention, misalnya lampu merah yang mewakili larangan gagasan berdasarkan perjanjian yang ada dalam masyarakat. Ketika semua bentuk
komunikasi adalah tanda, maka dunia ini penuh dengan tanda. Ketika berkomunikasi, pada saat itu juga menciptakan tanda sekaligus makna.
Dalam perspektif semiologi atau semiotika, pada akhirnya komunikasi akan menjadi suatu ilmu untuk mengungkapkan pemaknaan dari tanda
yang diciptakan oleh proses komunikasi itu sendiri.
a. Ferdinand de Saussure
Sebagai seorang ahli linguistik, Saussure tertarik pada bahasa. Dia lebih memperhatikan cara tanda-tanda terkait dengan tanda lain dan
bukannya cara tanda terkait dengan objeknya seperti yang dikemukakan Pierce. Saussure hanya benar-benar menaruh perhatian pada simbol
karena kata-kata merupakan simbol. Saussure sangat tertarik pada relasi penanda dengan petanda dan satu tanda dengan tanda-tanda yang lain.
Istilah “petanda” dari Saussure mirip dengan interpretant dari Pierce, tapi Saussure tak pernah menggunakan kat
a “efek‟ untuk mengaitkan penanda dengan petanda. Ada lima pandangan dari Saussure yang
kemudian menjadi peletak dasar dari strukturalisme Levi Strauss, diantaranya:
commit to user
16 1. Signified dan Signifier
Bagi Saussure tanda merupakan objek fisik dengan sebuah makna atau untuk menggunakan istilahnya sebuah tanda terdiri atas
penanda signifier dan petanda signified. Penanda Signifier adalah citra tanda seperti yang dipersepsikan. Signifier adalah bunyi bermakna
atau coretan yang bermakna yakni apa yang dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Sedangkan signified adalah gambaran mental yakni
pikiran atau konsep mental dari bahasa Sobur, 2009;125. Menurut Saussure, bahasa itu merupakan suatu sistem tanda. Suara-suara baik
suara manusia, binatang, atau bunyi-bunyian hanya bisa dikatakan sebagai bahasa atau berfungsi sebagai bahasa apabila suara atau bunyi
tersebut mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan ide-ide, pengertian-pengertian tertentu. Meskipun antara penanda dan petanda
tampak sebagai entitas yang terpisah namun keduanya hanya ada sebagai komponen tanda. Saussure menggambarkan tanda yang terdiri dari
signifier dan signified itu sebagai berikut.
Gambar 1. Peta Tanda Saussure Sumber: Sobur, Analisis Teks Media. 2009;125
Hubungan antara keberadaan fisik tanda konsep mental dinamakan signification. Dengan kata lain, Fiske dalam Sobur,
2009;125 menyatakan bahwa signification adalah upaya dalam memberi makna terhadap dunia. Hubungan diantara signifier dan signified bersifat
arbitrer manasuka dan hanya berdasarkan konvensi, kesepakatan, dan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
17 peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Bagi Saussure, sifat
arbitrer tanda merupakan inti bahasa manusia. Artinya tidak ada relasi pasti antara penanda dan petanda. Relasinya ditentukan berdasarkan
konvensi aturan atau kesepakatan diantara penggunanya. 2. Form and Content
Saussure membandingkan form and content dengan permainan catur. Dalam permainan catur, papan dan biji catur tidak terlalu penting.
Yang penting adalah fungsinya yang dibatasi dan aturan-aturan permainannya. Jadi bahasa berisi sistem nilai, bukan koleksi unsur yang
ditentukan oleh materi, tetapi ditentukan oleh perbedaannya Sobur, 2009;48. C
ontoh lainnya adalah kata “padi” dalam bahasa Indonesia umpamanya tidak sama persis dengan kata
“rice” dalam bahasa inggris karena kata Indonesia tersebut terpisah dari kata atau dibedakan dengan
kata rice . Artinya kata “padi” tidak masuk dalam differensiasi sistem arti
dalam bahasa inggris. 3. Langue and Parole
Saussure membedakan tiga istilah dalam bahasa Prancis: langage, langue sistem bahasa, dan parole kegiatan ujaran. Langage
mengacu kepada bahasa pada umumnya yang terdiri dari langue dan parole. Sobur 2009;49 mengungkapkan langage adalah kemampuan
berbahasa yang ada pada setiap manusia yang sifatnya pembawaan, namun pembawaan ini mesti dikembangkan dengan lingkungan dan
stimulus yang menunjang. Pengertian umum langue adalah abstraksi dan artikulasi bahasa
pada tingkat sosial budaya, sedangkan parole adalah ekspresi bahasa pada tingkat individu Sobur, 2009;50. Dalam konsep Saussure, langue
dimaksudkan bahasa sejauh merupakan milik bersama dari suatu golongan bahasa tertentu. Kleden dan Probonegoro dalam Sobur,
2009;50 mengungkapkan langue sebagai cabang linguistik yang menaruh perhatian pada tanda-tanda bahasa atau pada kode bahasa. Kode
bahasa ini terdiri atas fonem dan morfem. Jika langue mempunyai objek studi sistem atau tanda atau kode maka parole adalah living speech yaitu
commit to user
18 bahasa yang hidup atau bahasa sebagaimana terlihat dalam
penggunaannya Sobur, 2009;51. Parole lebih memperhatikan faktor pribadi pengguna bahasa.
4. Synchronic and Diachronic Kedua istilah ini berasal dari kata Yunani
“khronos” yang berarti waktu dan dua awalan
“syn” dan “dia”, masing-masing berarti “bersama” atau “melalui”, yang dimaksud dengan studi sinkronis sebuah
bahasa menurut Lyons dalam Sobur, 2009:53 adalah deskripsi tentang keadaan tertentu bahasa tersebut pada suatu masa. Sinkronis mempelajari
bahasa tanpa mempersoalkan urutan waktu. Sedangkan yang dimaksud dengan diakronis menurut Barthes dalam Sobur, 2009;53 adalah
menelusuri waktu. Jadi studi diakronis atas bahasa tertentu adalah deskripsi tentang perkembangan sejarah melalui waktu. Misalnya studi
diakronis bahasa Inggris mungkin mengalami perkembangan dimasa catatan-catatan kita yang paling awal sampai sekarang ini.
5. Syntagmatic dan Associative Satu lagi struktur bahasa yang dibahas dalam konsepsi dasar
Saussure tentang sistem pembedaan diantara tanda-tanda adalah mengenai syntagmatic dan associative atau antara sintagmatik dan
associative. Hubungan-hubungan ini terdapat pada kata-kata sebagai rangkaian bunyi-bunyi maupun kata-kata sebagai konsep. Cobley dan
Jansz dalam Sobur 2009;55 memberi contoh sederhana. Jika kita meng
ambil sekumpulan tanda “seekor kucing berbaring diatas karpet”. M
aka satu elemen tertentu, kata “kucing” misalnya, menjadi bermakna sebab ia memang bisa dibedakan dengan
“seekor”, “berbaring” atau “karpet”. Sekarang kita lihat bagaimana kemudian kata “kucing”
dikombinasikan dengan elemen-elemen lainnya. Kini digabungkan dengan “seekor”, “berbaring”, “di”, “atas”, “karpet”. Kata “kucing”
menghasilkan rangkaian yang membentuk sebuah sintagma kumpulan tanda yang berurut secara logis. Melalui
cara ini, “kucing” bisa memiliki hubungan paradigmatik hubungan yang saling menggantikan dengan
“singa” dan “anjing”. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
19
b. Charles Sander Pierce