Pendahuluan Pengertian Jurnal Reflektif

7 Jurnal Reflektif

A. Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, peserta diklat dapat: 1. Memahami perlunya tindakan reflektif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Membedakan jurnal deskriptif, evaluatif, dan reflektif. 3. Menulis jurnal reflektif sesuai siklus yang mencakup deskripsi, evaluasi, dan tindak lanjut dari pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Memahami perlunya tindakan reflektif pembelajaran 2. Membedakan jurnal deskriptif, evaluatif, dan reflektif. 3. Menulis jurnal reflektif pembelajaran sesuai siklus yang mencakup deskripsi, evaluasi, dan tindak lanjut.

C. Uraian Materi

1. Pendahuluan

Kemampuan seorang Pendidik merefleksikan pelaksanaan pembelajaran merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikembangkan. Dengan berefleksi, merenungkan, dan menganalisis apa saja yang telah dilakukan serta pengaruhnya-- akan dapat menemukan kelebihan dan kelemahan pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya hal tersebut akan berkontribusi pada pembaharuan hal-hal yang sudah baik, tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan mencari jalan keluar untuk memecahkan kelemahan yang ditemukan dan masalah yang dihadapi. Salah satu sarana yang dapat membantu melakukan refleksi adalah Jurnal Reflektif. Jurnal Reflektif merupakan kumpulan catatan perenungan dan analisis tentang proses kinerja serta rencana tindak lanjut untuk hal-hal yang ditemukan dalam perenungan tersebut. Pada waktu diminta berefleksi dan menuliskan hasil refleksi, seseorang cenderung hanya mendeskripsikan apa yang terjadi dan menilai peristiwa-peristiwa pada kulitnya saja. 8 Pada modul ini peserta diklat akan belajar menuliskan jurnal reflektif sesuai pembelajaran yang telah dilakukan. Menulis Jurnal reflektif dapat menjadi sumber inspirasi untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran dan melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

2. Pengertian Jurnal Reflektif

Jurnal dalam segala bentuknya dapat didefinisikan sebagai alat untuk mencatat pikiran, pengalaman harian ataupun sudut pandang sesorang Hiemstra, 2001. Sedangkan kegaiatan reflektif menurut Richards and Lockhart 1997 mengacu kepada kegiatan dimana guru atau calon guru mengumpulkan data tentang kegiatan mengajar, prilaku mengajar, asumsi dan kepercayaan guru tentang praktek mengajar kemudian data tersebut digunakan sebagai bahan refleksi praktek mengajar guru. Secara sederhana, Jurnal refleksi mengajar dapat didefinisi sebagai catatan guru terkait dengan hal-hal yang terjadi pada suatu proses pelaksanaan pembelajaran. Catatan ini bisa berisi tentang kejadian, permasalahan ataupun hal-hal menarik lainnya yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Menurut Richards dan Farrell 2005, Jurnal mengajar adalah salah satu cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru untuk mengembangkan keprofesionalan berkelanjutannya. Bahkan menurut Scales 2011, jurnal reflektif adalah salah satu metode refleksi diri yang paling banyak digunakan dapat berisikan catatan refleksi dan evaluasi diri guru atau catatan-catatan tentang hal-hal yang menarik yang terjadi didalam kelas. Untuk jurnal reflektif mengajar yang berisikan catatan tentang hal-hal yang menarik yang terjadi didalam kelas, maka disarankan untuk menuliskannya didalam jurnal secepatnya setelah kejadian itu terjadi, disaat kejadian itu masih segar di dalam ingatan.

3. Memanfaatkan jurnal reflektif Pembelajaran