Metode Penelitian Konsep Kemiskinan

1.7 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan langkah-langkah untuk mendapatkan model yang baik di mana harus memenuhi beberapa kriteria : 1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu, Data PDRB , Pendidikan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan, pengangguran, dan kemiskinan di 33 KabKota di Propinsi Sumatera Utara tahun 2010-2011, sehingga jumlah data n = 66. Terdapat 33 KabKota di Propinsi Sumatera Utara digunakan sebagai unit observasi dengan tujuh variabel penelitian. 2. Metode Analisis Analisis yang dipergunakan untuk pengolahan data yang diperoleh dari BPS adalah analisis statistik yaitu analisis regresi linier berganda berdasarkan Metode Doolittle. Persamaan garis regresi linier berganda tentang hubungan antara Produk Domestik Regional Bruto PDRB, Penduduk yang tamat SD, Penduduk yang tamat SLTP, Penduduk yang tamat SLTA, Penduduk yang tamat Universitas dan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT dengan Persentase kemiskinan adalah sebagai berikut : = , , , , , = + 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + Keterangan : KMS = Kemiskinan = Produk Domestik Regional Bruto = Penduduk tamat SD = Penduduk tamat SLTP = Penduduk tamat SLTA = Penduduk tamat universitas = Tingkat pengangguran terbuka Universitas Sumatera Utara 3. Kriteria Statistika Menguji model persamaan regresi untuk mendapatkan model yang baik dan meminimalisir bias yang terjadi. Dalam kriteria statistika dilakukan beberapa pengujian secara parsial uji-t dan pengujian secara menyeluruh uji-F. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Kemiskinan

Kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah konsep kemiskinan yang mengacu pada kepemilikan materi dikaitkan dengan standar kelayakan hidup seseorang atau keluarga. Kedua istilah itu menunjuk pada perbedaan sosial social distinction yang ada dalam masyarakat berangkat dari distribusi pendapatan. Perbedaannya adalah bahwa pada kemiskinan absolut ukurannya sudah terlebih dahulu ditentukan dengan angka-angka nyata garis kemiskinan dan atau indikator atau kriteria yang digunakan, sementara pada kemiskinan relatif kategori kemiskinan ditentukan berdasarkan perbandingan relatif tingkat kesejahteraan antar penduduk.

2.1.1 Kemiskinan Absolut

Kemiskinan absolut atau mutlak berkaitan dengan standar hidup minimum suatu masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk garis kemiskinan poverty line yang sifatnya tetap tanpa dipengaruhi oleh keadaan ekonomi suatu masyarakat. Garis Kemiskinan poverty line adalah kemampuan seseorang atau keluarga memenuhi kebutuhan hidup standar pada suatu waktu dan lokasi tertentu untuk melangsungkan hidupnya. Pembentukan garis kemiskinan tergantung pada definisi mengenai standar hidup minimum. Kemiskinan abosolut ini bisa diartikan dari melihat seberapa jauh perbedaan antara tingkat pendapatan seseorang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas antara keadaan miskin dengan tidak miskin. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Kemiskinan Relatif

Kemiskinan relatif pada dasarnya menunjuk pada perbedaan relatif tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat yang berada dilapisan terbawah dalam persentil derajat kemiskinan suatu masyarakat digolongkan sebagai penduduk miskin. Dalam kategori seperti ini, yang digolongkan sebagai miskin sebenarnya sudah dapat mencukupi hak dasarnya, namun tingkat keterpenuhannya berada dilapisan terbawah. Kemiskinan relatif memahami kemiskinan dari dimensi ketimpangan antar kelompok penduduk. Pendekatan ketimpangan tidak berfokus pada pengukuran garis kemiskinan, tetapi pada besarnya perbedaan antara 20 atau 10 persen masyarakat paling bawah dengan 80 atau 90 persen masyarakat lainnya. Kajian yang berorientasi pada pendekatan ketimpangan tertuju pada upaya memperkecil perbedaan antara yang berada dibawah miskin dan yang makmur dalam setiap dimensi statifikasi dan diferensiasi sosial. Ketimpangan merupakan suatu permasalahan yang berbeda dengan kemiskinan. Dalam hal mengidentifikasi dan menentukan sasaran penduduk miskin, maka garis kemiskinan relatif cukup untuk digunakan dan perlu disesuaikan terhadap tingkat pembangunan negara secara keseluruhan. Garis kemiskinan relatif tidak dapat dipakai untuk membandingkan tingkat kemiskinan antar negara dan waktu karena tidak mencerminkan tingkat kesejahteraan yang sama.

2.2 Ukuran Kemiskinan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

6 94 68

Pengaruh Dana Alokasi Khusus Bidang Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

2 54 91

Analisis Pengaruh PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), Tingkat Investasi dan Angkatan Kerja Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Sumatera Utara

2 68 72

Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto , Investasi, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Pendapatan Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

1 46 146

Analisis Pengaruh Pengeluaran dan Jumlah Penduduk terhadap Produk Domestik Regional Bruto Propinsi Aceh

2 45 104

Analisis Pengaruh Transfer Dana Perimbangan, Pendapatan Asli Daerah, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

3 50 114

A. Landasan Teori 1. Kemiskinan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kemiskinan di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Kemiskinan di 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2016

0 0 17

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Kemiskinan - Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pendidikan dan Pengangguran terhadap Kemiskinan di Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara

0 0 9