14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Minat Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan
Konseling
Menurut Crow dan Crow dalam Abdurahman Rachman Abror, 1993: 112, mendefinisikan minat atau interest bisa berhubungan dengan
daya gerak yang mendorong cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda atau kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.
Minat mengandung unsur-unsur kognisi mengenal, emosi perasaan, dan konasi kehendak. Unsur kognisi, minat didahului oleh
pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju oleh minat tersebut. Unsur emosi, karena dalam partisipasi atau pengalaman itu
disertai dengan perasaan tertentu. Unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan
dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa minat merupakan suatu dorongan atau
ketertarikan pada obyek tertentu yang menimbulkan partisipasi dalam suatu kegiatan. Minat terdapat unsur pengetahuan, perasaan senang
terhadap sesuatu, sehingga akan diwujudkan dalam bentuk perilaku partisipasi terhadap kegiatan.
15
Ormrod 2009: 102 mengemukakan minat sebagai suatu aktivitas yang menimbulkan rasa ingin tahu dan menarik; biasanya disertai oleh
keterlibatan kognitif dan afek yang positif. Jadi minat melibatkan pengetahuan dan perasaan sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pada
aktivitas tertentu. Slameto 2003: 180 mendefinisikan minat sebagai suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dengan kata lain minat merupakan kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang yang diminati sesorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan
rasa senang. Berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu diikuti dengan
perasaan senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Berdasarkan pengertian tersebut dari segi
bahasa, minat dapat diartikan sebagai kecenderungan perasaan senang pada suatu kegiatan yang bertujuan memperoleh suatu kepuasan tertentu.
Minat juga ditekankan sebagai ketertarikan pada aktivitas tanpa paksaan dari orang lain untuk memperoleh suatu kepuasan. Kegiatan yang
diminati akan diikuti dan diperhatikan secara terus menerus dengan perasaan senang.
Sependapat dengan pengertian sebelumnya, Yudrik Jahya 2013: 63 mengemukakan bahwa minat merupakan suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada obyek tertentu seperti
16
pekerjaan, pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif, dan motorik dan merupakan sumber motivasi untuk
melakukan apa yang diinginkan. Minat berhubungan dengan sesuatu yang menguntungkan dan dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Pendapat tersebut menjelaskan bahwa individu yang memiliki dorongan yang berasal dari dalam dirinya pada terhadap obyek tertentu akan
merasa puas. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa minat merupakan suatu kecenderungan dan ketertarikan individu yang menyebabkan terikatnya perhatian pada obyek maupun aktivitas
tertentu dengan perasaan senang, sehingga secara sukarela berpartisipasi di dalamnya.
Keterkaitan dengan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, maka dapat disimpulkan minat memanfaatkan layanan bimbingan dan
konseling adalah kecenderungan atau ketertarikan seseorang yang menyebabkan terikatnya perhatian sehingga secara senang dan sukarela
berpartisipasi memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
2. Macam-Macam Minat Memanfaatkan Layanan Bimbingan dan