Subyek Layanan Bimbingan dan Konseling

51 perkembangan yang utuh dan optimal. Selanjutnya, layanan bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik atau konseli untuk mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling merupakan upaya atau proses bantuan yang memfasilitasi diberikan oleh konselor atau guru BK secara sistematis dan berkelanjutan dalam rangka membantu proses tugas perkembangan dan mengembangkan potensi peserta didik dalam memecahkan masalahnya secara mandiri untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidupnya.

2. Subyek Layanan Bimbingan dan Konseling

Lingkungan sekolah merupakan tempat membelajarkan pada siswa atau peserta didik baik secara kognitif maupun akhlak atau perbuatan. Perkembangan siswa sangat banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang baik akan mendukung perkembangan siswa ke arah yang baik pula. Sebaliknya, jika lingkungan tidak mendukung atau justru mengganggu tugas perkembangan siswa maka hal tersebut akan menimbulkan kesenjangan pada diri siswa. Salah satu hal yang 52 ditimbulkan karena kesenjangan ini adalah diabaikannya nilai dan norma yang berlaku, sehingga muncul perilaku menyimpang. Oleh karena itu pendidikan yang ideal mampu mengintegrasikan dengan bidang kegiatan, yaitu layanan bimbingan dan konseling. Dasar diselenggarakannya layanan bimbingan dan konseling disekolah, semata-mata untuk kepentingan peserta didik dalam membantu tugas perkembangan dan pencapaian kemandirian. Secara umum tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu tercapainya tujuan pendidikan ialah tercapainya perkembangan kepribadian siswa yang optimal Marsudi, dkk, 2003: 40. Komponen utama dalam pelaksanaan layanan BK adalah konseli. Makna dari kata konseli dalam ruang lingkup pendidikan adalah peserta didik. Permendikbud No 111 tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah memberikan definisi konseli secara jelas, yaitu penerima layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan dalam rangka realisasi tugas-tugas perkembangan secara utuh dan optimal serta mencapai kemandirian dalam kehidupannya. Depdiknas 2008: 192 menjelaskan bahwa dasar utama penyelenggaraan layanan BK di sekolah madrasah adalah suatu upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya. Dari pendapat tersebut, 53 layanan BK merupakan fasilitator bagi pengembangan potensi dan tugas perkembangan peserta didik. Menurut Sutirna 2013: 57, implementasi layanan bimbingan dan konseling pada pendidikan formal diorientasikan upaya memfasilitasi perkembangan konseli atau peserta didik, yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Pribadi konseli merupakan makhluk yang berdimensi biopsikosospritual biologis, psikis, sosial, dan spiritual. Peserta didik atau konseli pada hakikatnya senantiasa mengalami perkembangan. Individu tersebut berkembang dalam suatu lingkungan yang juga berkembang, berubah ke arah yang lebih sempurna, kompleks dan beragam Nana Syaodih Sukmadinata, 2007: 73. Layanan bimbingan dan konseling diharapkan mampu membantu dalam upaya memecahkan masalah atau kesulitan yang dihadapi peserta didik. Tujuan dasar pemberian layanan BK pada peserta didik menurut Kathryn Geldard dan David Geldard 2012: 5 yaitu: a. Memungkinkan peserta didik menghadapi masalah emosional yang menyakitkan. b. Memungkinkan peserta didik memperoleh tingkat keharmonisan dalam pikiran, emosi, dan tingkah laku. c. Memungkinkan peserta didik nyaman dengan dirinya sendiri. d. Memungkinkan peserta didik menerima keterbatasannya dan kekuatannya serta merasa nyaman dengannya. 54 e. Memungkinkan peserta didik mengubah tingkah laku yang mempunyai akibat negatif. f. Memungkinkan peserta didik berfungsi dengan nyaman dan beradaptasi dengan lingkungan eksternalnya misalnya, di rumah dan di sekolah. g. Memaksimalkan kesempatan bagi peserta didik tersebut untuk mengejar tonggak perkembangannya. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa subyek atau sasaran layanan bimbingan dan konseling adalah peserta didik atau siswa. Sebelum memberikan layanan bimbingan dan konseling terlebih dahulu konselor perlu melakukan pemahaman individu untuk mengungkap permasalahan yang sedang dihadapi peserta didik. Hal ini dikarenakan komponen utama dalam layanan BK adalah konseli atau peserta didik itu sendiri. Konseli merupakan penerima layanan bimbingan dan konseling di satuan pendidikan. Tanpa adanya konseli maka layanan bimbingan konseling tidak bisa berjalan. Adanya layanan bimbingan konseling dapat membantu peserta didik dalam mencapai kemandirian, mengembangkan potensi, dan membantu tugas perkembangannya.

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling