masyarakat terhadap nilai kepemilikan lahan, status tenaga kerja, pendapatan, nilai sosial, status sosial dan interaksi sosial di dalam masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai bagaimana adaptasi masyarakat terhadap perubahan fungsi hutan di desa
Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana adaptasi masyarakat terhadap perubahan fungsi hutan di desa
Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara?” 1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlampau meluas yang menyebabkan tujuan penelitian ini tidak tercapai dan pembahasan menjadi ambigu dan tidak original, maka penulis
membuat pembatasan masalah yaitu, proses adaptasi masyarakat di desa Tapian Nauli III, kecamatan Sipahutar, kabupaten Tapanuli Utara terhadap perubahan fungsi hutan
yang terjadi, penilaian masyarakat terhadap nilai-nilai sosial setelah terjadinya perubahan fungsi hutan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui Bagaimana adaptasi masyarakat terhadap perubahan fungsi hutan di desa Tapian Nauli III, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara”
1.4.2 Manfaat Penelitian
Setiap penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain, terlebih lagi untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena
itu, yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi kajian sosiologi, khususnya mengenai perubahan sosial, sosiologi lingkungan,
struktur sosial serta nilai sosial masyarakat yang berada disekitar daerah industri padat modal.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini harapannya adalah selain meningkatkan kemampuan dan wawasan penulis dalam menulis karya ilmiah serta penerapan ilmu
di tengah-tengah masyarakat.
1.5 Defenisi Konsep
Dalam sebuah penelitian defenisi konsep sangat diperlukan dalam mempermudah dan memfokuskan penelitian. Konsep adalah kerangka acuan penelitian di dalam
desain instrumen penelitian. Konsep digunakan agar masyarakat akademik atau masyarakat ilmiah maupun konsumen penelitian atau pembaca laporan penelitian ini
mengetahui kerangka acuan dan batasan dalam penelitian ini. Konsep yang digunakan dalam konteks penelitian ini adalah:
1. Adaptasi Sosial
Adaptasi sosial merupakan salah satu bentuk penyesuaian diri dalam lingkungan sosial untuk memenuhi syarat-syarat dasar agar tetap dapat melangsungkan
kehidupan. 2.
Perubahan Fungsi Hutan Perubahan Fungsi Hutan adalah berubahnya kegunaan atau peruntukan hutan
tersebut menjadi kegunaan lain dikarenakan adanya hal-hal yang harus dipenuhi terkait kebutuhan. Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah berubahnya fungsi
hutan mulai dari hutan ulayat, menjadi hutan reboisasi hingga menjadi hutan tanaman industri terkait kebutuhan perusahan Toba Pulp Lestari akan kayu
sebagai bahan baku produksi perusahaan tersebut. 3.
Hutan Tanaman Industri Hutan Tanaman Industri adalah sebidang luas daerah yang sengaja ditanami
dengan tanaman industri terutama kayu dengan tipe sejenis dengan tujuan menjadi sebuah hutan yang secara khusus dapat dieksploitasi untuk kebutuhan
industri pulp dan kertas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Secara tradisional hubungan masyarakat dan hutan meliputi multi aspek yaitu sosial termasuk religi, ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan
masyrakat sekitar hutan memiliki kaitan dan interaksi yang tidak pernah putus dan saling ketergantungan satu dengan yang lainnya. Pengelolaan ataupun pemanfaatan
sumber daya alam yang dilakukan oleh masyarakat memang selayaknya diakui ada nilai positif dan negatifnya. Nilai positif yang didapat dari sumber daya alam untuk
masyarakat lokal tentu saja adalah terpenuhinya kebutuhan hidup sehari-hari baik dari hasil pertanian, perkebunan ataupun dari hasil hutan. dampak negatif dari pengelolaan
ataupun pemanfaatan sumber daya alam yang dilakukan masyarakat seperti punahnya fauna, tanah gundul, serta tanah longsor.
Untuk mempertahankan hubungan masyarakat sekitar hutan dengan hutan serta untuk menghindari pengrusakan hutan oleh oknum yang tidak bertanggung
jawab maka pemerintah mengeluarkan Undang-undang tentang hutan, yaitu Undang- undang No. 41 tahun 1999. Berdasarkan pasal 69 dan 70 Undang-undang No. 41
tahun 1999 tentang Kehutanan, disebutkan bahwa masyarakat berkewajiban ikut serta dalam menjaga hutan dari gangguan perusakan, berperan aktif dalam rehabilitasi,
turut berperan serta dalam pembangunan kehutanan dan pemerintah wajib mendorong peran serta masyarakat yang terkait langsung dengan berbagai upaya dalam rangka
penyelamatan maupun pemanfaatan hutandan