Usia Anak Karakteristik Responden Yang Mengunjungi Blog Komik etiket

88 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas saran dari para Ahli berkaitan dengan materi yang terdapat pada komik. Saran yang diberikan diterima dengan baik oleh penulis dan dilakukan revisi sesuai dengan saran yang di berikan oleh para Ahli.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengembangan Komik Digital Sebagai Media Pembelajaran Etiket

Makan Di Dalam Keluarga Proses pengembangan etika makan di dalam keluarga diawali dengan mengumpulkan sumber-sumber materi etika makan di dalam keluarga dari berbagai sumber, yaitu buku, internet maupun observasi. Penggunaan ketiga sumber tersebut ditujukan agar materi yang disajikan dalam komik digital etika makan di dalam keluarga lengkap serta berdasarkan sumber yang terpercaya serta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Setelah sumber bacaan dan hasil observasi terkumpul, langkah selanjutnya adalah merancang synopsis cerita dan scenario plot komik sesuai dengan sumber. Cerita dalam komik digital etika makan tersebut dibuat dengan situasi keluarga kecil yang sedang meluangkan waktu untuk sarapan bersama, dengan beberapa materi yang menerangkan bahwa seorang anak melanggar etika makan ketika berada di meja makan disertai beberapa adegan lucu sehingga saat membaca komik tersebut, pembaca tidak akan bosan. Produk kimik dibuat dengan teknik hybrid. Teknik hybrid yaitu perpaduan antara teknik manual dan digital. Teknik manual digunakan saat membuat sketsa, dan teknik digital digunakan untuk menyelesaikan gambar jadi. Teknik hybrid digunakan karena dirasa lebih mudah dan praktis. Dengan 89 teknik hybrid tersebut, proses pembuatan komik etika makan di dalam keluarga melewati beberapa langkah. Langkah pertama pembuatan produk adalah membuat sketsa. Dalam pembuatan sketsa, layout dan komposisi gambar serta balon kata dipertimbangkan dengan seksama agar tersusun rapi dan tidak membingungkan. Pembuatan sketsa dilakukan secara manual menggunakan kertas HVS ukuran B5 dan pensil 2B. ukuran kertas sketsa dibuat 2x lebih besar daripada ukuran kertas hvs biasa, hal ini bertujuan agar gambar komik memiliki hasil yang maksimal dan menghindari kerusakan gambar gambar pecah. Kelemahan proses ini memakan waktu yang cukup lama dan rumit. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Uki Inawati Rizki Amalia 2012 dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Komik Digital Untuk Pembelajaran Perawatan Periferal Bagi Siswa Kelas X SMKN 3 Malang Semester Genap Tahun Ajaran 20112012”. Pengambilan data yang dilakukan dengan menggunakan angket validasi, tes hasil belajar, dan tes praktik, untuk pengembanagn media komik dilakukan pada ahli media, ahli materi, kemudian data diolah untuk mengetahui tingkat kevalidan dan keefektifan media komik digital ini. Hasil penelitian pengembangan yang dilakukan menunjukkan bahwa komik layak digunakan sebagai media pembelajaran. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama –sama mengembangkan media komik digital dalam pembelajaran. Perbedaan penelitian terletak pada model pengembangan dan pada nilai karakter yang digunakan sebagai basis pengembangan media.