19 yang memungkinkan baginya untuk mengatur dan mengontrol masalah
keuangannya sendiri. 2
Pemberdayaan Psikologis Menurut Dalton dalam Partisipasi dalam Promosi Kesehatan pada Kasus
Demam Berdarah DB di Tinjau dari Pemberdayaan Psikologis dan Rasa bermasyarakat 2010: 68 Pemberdayaan Psikologis merupakan kesadaran kritis
individu terhadap kondisi masyarakat dan keahlian untuk memobilisasi kekuatan pada diri sendiri dan komunitas. Pemberdayaan psikologis merupakan kesadaran
klien untuk menceritakan kasus yang dialaminya kepada seseorang yang di percayainya agar dapat membantu menyelesaikan masalah yang dialaminya.
Pemberdayaan psikologis mengandung makna saling menghormati dan saling menghargai dalam berbagai macam hal yang telah dilakukan.
Pemberdayaan memiliki proses yang memungkinkan individu dihadapkan pada berbagai macam hal yang akan menjadi pilihan hidupnya.
3. Tujuan Pemberdayaan
Menurut Harry hikmat 2006: 135 mengatakan bahwa tujuan pemberdayaan tidak hanya untuk menumbuh kembangkan nilai tambah ekonomis, tetapi juga
nilai tambah sosial budaya. Sedangkan menurut Meita Wulan Sari 2013: 91 tujuan pemberdayaan seyogyanya di dasarkan pada kebutuhan riil real-needs
masyarakat dan bukan hanya sekedar kebutuhan yang di rasakan felt-need. Ambar Teguh Sulistiyani 2004: 80 juga mengemukakan tujuan yang ingin
dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu atau masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian di dalam masyarakat dapat ditandai dengan
20 kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang
dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah dengan menggunkanan kemampuannya sendiri.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai tujuan pemberdayaan dapat di simpulkan bahwa pemberdayaan perempuan bertujuan untuk memperkuat
kedudukan perempuan dengan memberikan penyadaran kepada mereka agar mandiri dalam arti memiliki potensi untuk mampu menyelesaikan masalah-
masalah yang mereka hadapi dengan kemampuan sendiri. Selain itu juga untuk menghadapi tindak kekerasan yang makin banyak terjadi di dalam masyarakat ,
kegiatan pemberdayaan berfungsi untuk memberikan motivasi dan dorongan untuk pengambilan keputusan.
4. Konsep Pemberdayaan Perempuan
Menurut Onny S. Prijono 1996: 201 Dalam pemberdayaan perempuan, konsep kesejajaran perempuan dan laki-laki mengandung makna tidak ada pihak
yang menguasai dan di kuasai, tidak ada yang mengeksploitasi dan dieksploitasi, tetapi mengandung arti kaum peremuan dan laki-laki saling memberdayakan
sehingga mengakibatkan adanya dialog dalam komunikasi. Dalam melakukan pemberdayaan perempuan untuk menjadikan perempuan yang kurang berdaya
menjadi berdaya diperlukan adanya tindakan yang terkonsep dengan baik, sehingga hasil yang akan dicapai sesuai dengan apa yang menjadi tujuan.
Pemberdayaan yang di lakukan Rifka Annisa terhadap korban KDRT yaitu dengan melakukan pendampingan konseling bagi korban yang datang untuk
melapor, kemudian proses pendampingan di lakukan oleh konselor mulai dari
21 awal melakukan pendampingan sampai klien bisa memutuskan sendiri apa yang
akan dia pilih.
C. Kekerasan dalam Keluarga