11
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pendampingan Konseling
1. Pengertian Pendampingan Konseling
Pendampingan sebagai suatu strategi yang di gunakan oleh pemerintah dan lembaga non profit LSM dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas dari
sumberdaya manusia, sehingga mampu mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari permasalahan yang di alami dan berupaya untuk mencari solusi untuk
memecahkan masalah pada dirinya. Menurut Suharto 2005: 93 mengutarakan bahwa pendampingan merupakan suatu startegi yang sangat menentukan
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Sedangkan menurut Suherman dalam Warta Pilar masyarakat 2004: 14 pendampingan adalah merujuk pada
upaya-upaya memberikan kemudahan, kepada siapa saja untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Menurut Departemen sosial RI 2007: 4 mengatakan bahwa : “Pendampingan adalah suatu proses relasi sosial antara pendamping dengan
korban dalam bentuk pemberian kemudahan fasilitas untuk mengidentifikasi keutuhan dan memecahkan masalah serta mendorong tumbuhnya inisiatif
dalam proses pengambilan keputusan sehingga memandirikan korban secara berkelanjutan dapat diwujudkan”.
Menurut Departemen Sosial RI pendampingan merupakan cara pemecahan masalah menggunakan proses relasi yang dilakukan antara pendamping dan
korban untuk memandirikan korban dengan cara mengambil sebuah keputusan yang dilakukan oleh korban. Menurut Totok S. Wirya Saputra 2006: 57
Pendampingan adalah proses perjumpaan pertolongan antara pendamping dan orang yang di dampingi. Pendampingan bisa dilakukan oleh pendamping kepada
12 yang di dammpingi dan antara keduanya saling berinteraksi dan memunculkanj
ide untuk dapat menngatasi sebuah permasalahan. Jadi Pendampingan adalah usaha yang di lakukan oleh pendamping untuk
memberi arahan, pengawasan kepada siapapun yang di dampinginya sehingga dapat memberikan solusi yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan
masalah orang yang di dampingi. Dalam hal ini pendampingan yang dimaksud adalah pendampingan perempuan korban KDRT.
Proses pendampingan sangat di pengaruhi oleh potensi sumber daya lingkungan dan tenaga pendamping di lapangan. Oleh karena itu, kemampuan
akan pengetahuan sikap dan moral akan sangat mempengaruhi keikut sertaan masyarakat yang memiliki permasalahan kekerasan dalam keluarganya. Sebagai
seorang pendamping tentunya sudah memiliki tugas dan perannya masing-masing. Pendamping sangat berkaitan dengan kehadiran seorang pendamping di
lingkungan klien. Proses dan cara yang dilakukan oleh pendamping inilah yang disebut dengan pendampingan.
Tujuan dari pendampingan itu sendiri sangat beraneka ragam mulai dari siapa klien yang akan di dampingi, kapan pendampingan di lakukan, dimana
pendampingan di lakukan dan untuk siapa pendampingan itu dilakukan. Pendamping merupakan seseorang pekerja sosial yang mempunyai kemampuan
dalam melakukan pendampingan terhadap klien. Melakukan kegiatan pendampingan dapat merubah perilaku yang bermasalah dari berbagai latar
belakang pemikiran sosial budaya, ekonomi.
13 Konseling merupakan proses untuk membantu indivdu mengatasi masalah
perkembangan dirinya lewat seorang ahli yang disebut konselor. adanya peran konselor sebagai media untuk mengetahui apa yang sedang di alami oleh klien,
konselor akan membantu individu yang sedang mengalami masalah agar di bantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan.
Menurut Prayitno dan Erman Amti 2004: 104 menyatakan bahwa: “Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan
mengadakan komunikasi langsung, mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi pembicaraan, gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata,
dan gerakan lain dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yang terlibat di dalam interaksi itu”.
Sedangkan menurut McDaniel dalam Prayitno dan Erman Amti, 2004: 100 konseling merupakan suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya.
Konseling dapat di lakukan dengan cara saling berinteraksi antara dua orang secara langsung, interkasi secara langsung dapat dilakukan dengan
memperhatikan gerakan-gerakan tubuh individu klien untuk memberikan solusi atau bantuan.
Pendampingan yang di lakukan Rifka Annisa yaitu konselor merubah keadaan klien menjadi lebih mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Peran
konselor dalam pendampingan ini sangat penting, karena konselor merupakan kunci dari penyelesaian masalah yang di hadapi oleh klien. Pendampingan
dilakukan dengan metode Casework yaitu klien akan mencurahkan semua keluh kesah dari masalah yang dihadapi dengan tujuan konselor dan klien dapat
14 menjalin komunikasi yang baik untuk sebuah keputusan yang nantinya akan di
pilih oleh klien.
2. Pendampingan Konseling Dalam Pemberdayaan Perempuan Korban KDRT