45 serta diharapkan dapat membantu sekolah yang kurang baik agar dapat
menduplikasi kultur-kultur yang baik tersebut.
B. Kerangka Berfikir
Bagan 5. Kerangka Pikir Penelitian. Lembaga Pendidikan
Sekolah
ELEMEN KULTUR
SEKOLAH •
Artifak •
Nilai Keyakinan •
Asumsi
WARGA SEKOLAH
• Kepala Sekolah
• Guru
• Siswa
• KaryawanStaff
KULTUR SEKOLAH SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA
Kultur Sekolah
1. Gambaran Kultur SMA 8 Yogyakarta. 2. Usaha sekolah dalam membangun kultur SMA 8
Yogyakarta. 3. Program-program yang dominan dalam membangun
kultur SMA 8 Yogyakarta.
46 Pendidikan dalam lingkup formal maupun non-formal melahirkan sebuah
proses yang disebut sebagai proses pembelajaran. Di sekolah proses pembelajaran juga dikenal dengan istilah PBM Proses Belajar Mengajar. Dalam proses
pembelajaran di sekolah tersebut terdapat kultur sekolah yang terintegrasi di dalamnya. Kultur sekolah asumsi, nilai dan keyakinan, serta artifak menyatu dengan
seluruh komponen sekolah dan warga sekolah kepala sekolah, guru, siswa, karyawan dan mengalami hubungan keterkaitan sangat erat yang terwujud dalam
sebuah hubungan saling mempengaruhi. Selanjutnya dari hubungan integrasi tersebut akan lahir sebuah kultur yang
telah diidentifikasi sebelumnya yakni berupa: kultur positif; kultur negatif; dan kultur netral. Dalam hal ini peneliti akan berusaha mengidentifikasi akan masuk dalam
kultur apakah SMA Negeri 8 Yogyakarta.
C. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian yang akan disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran artifak fisik di SMA Negeri 8 Yogyakarta ? 2. Bagaimana deskripsi mengenai artifak non fisik yang ada di SMA Negeri 8
Yogyakarta ? 3. Nilai-nilai apakah yang dominan yang di budayakan oleh warga SMA Negeri
8 Yogyakarta ? 4. Bagaimana SMA 8 Yogyakarta membudayakan nilai-nilai tersebut ?
5. Bagaimana peran waarga sekolah dalam membangun Kultur SMA 8 Yogyakarta ?
47 6. Program-program apakah yang dominan dalam membangun kultur di SMA 8
Yogyakarta ?
48
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan penelitian
Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Whiney dalam Andi Prastowo 2011: 201
menjelaskan bahwa metode deskriptif merupakan pencarian fakta dengan intrepretasi yang tepat. Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam
masyarakat dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dalam suatu fenomena. Dalam metode penelitian ini digunakan untuk
mengungkap fakta atau kejadian, objektivitas, proses, dan manusia yang berlangsung secara apa adanya pada waktu sekarang.
Dalam penelitian ini peneliti ingin memahami semua gejala-gejala sosial yang cenderung sulit untuk diamati sehingga memerlukan telaah data yang nyata
dan mendalam Sugiyono, 2014: 3. Seperti yang dijelaskan oleh Suharsimi Arikunto dalam Andi Prastowo 2011: 203 bahwa penelitian deskriptif tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, melainkan menggambarkan apa adanya mengenai variabel yang diteliti terkait dengan gejala, atau keadaan
variabel tersebut. Sehingga, peneliti berusaha mengungkap apa yang ada melalui strategi yang fleksibel untuk mendapat data yang valid.