31 8. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara dinamis terhadap perkembangan
kultur sekolah dan dampaknya.
h. Unsur-unsur Kultur Sekolah
Warga sekolah perlu memahami bahwa terdapat unsur kultur sekolah yang bersifat positif, negatif dan juga netral. Hal ini berkaitan dengan visi, misi, dan juga
tujuan dari sekolah itu sendiri. Sebagai contoh, jika visi dan tujuan sekolah mengangkat budaya mutu, moral dan budaya multikultural, maka sekolah harus dapat
mengenali aspek-aspek yang cocok dan menguntungkan, aspek yang menghambat atau merugikan, dan aspek yang netral tak terkait dengan visi dan misi serta tujuan
sekolah Moerdiyanto, 2010: 9. Selanjutnya Moerdiyanto 2010 juga menjelaskan mengenai fenomena-
fenomena budaya yang diyakini mencerminkan berbagai aspek kultural di sekolah seperti yang telah tercantum dalam tabel berikut:
No Bentuk Kultur
Fenomena
1 Kultur Positif
1. Ada ambisi warga sekolah untuk meraih prestasi dan memperoleh penghargaan.
2. Ada semangat menegakan sportivitas, kejujuran dan mengakui keunggulan pihak lain.
3. Ada perilaku saling menghargai perbedaan. 4. Ada rasa saling percaya antar anggota warga sekolah
trust 2
Kultur Negatif 1. Banyak jam belajar yang kosong.
2. Banyak absen dan tugas. 3. Terlalu permisif terhadap pelanggaran nilai moral.
4. Adanya fiksi yang mengarah perpecahan. 5. Terbentuknya kelompok yang saling menjatuhkan.
6. Penekanan
pada nilai
pelajaran dan
bentuk kompetensi.
32 3
Kultur Netral 1. Kegiatan arsan sekolah.
2. Jenis kelamin kepala sekolah. 3. Proporsi guru laki-laki dan perempuan
4. Jumlah siswa wanita yang dominan
Tabel 2. Fenomena Budaya sekolah . Sumber: “Potret Kultur Sekolah Menengah Atas”. Moerdiyanto, 2012: 9-10
Untuk memahami dan mengamati kultur sekolah yang berkembang di sekolah sekolah, aspek-aspek yang dinilai menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Atas melalui Moerdiyanto 2010: 11 meliputi: 1 aspek kultur sosial yaitu interaksi antar warga sekolah, 2 aspek kultur akademik, 3 aspek Kultur mutu, dan 4 aspek
asrtiafk.
Aspek kultur sosial interaksi waarga baik yang bersifat positif, negatif
maupun netral meliputi budaya memaafkan, menolong, memberi penghargaan, menegur, mengunjungi, memberi selamat, menghormati serta mengucapkan salam
dalam melakukan interaksi dengan sesama warga sekolah dan juga orang lain. Aspek kultur akademik
meliputi monitoring kemajuan belajar, kerajinan membaca, bimbingan belajar, kebiasaan bertanya, keberanian mengungkapkan pendapat,
persaingan meraih prestasi, kepemilikkan buku pelajaran, penguasaan bahan dari
guru, serta ketepatan media pembelajaran yang digunakan. Aspek budaya mutu
meliputi asesmen terhadap budaya utama sekolah yang meliputi 1 budaya jujur, 2 saling percaya, 3 kerjasama, 4 kegemaran membaca, 5 disiplin, 6 bersih, 7
berprestasi, dan 8 penghargaan, serta 9 budaya efisien. Aspek artifak meliputi
asesmen artifak yang ada di sekolah dan artifak perilaku warga sekolah Moerdiyanto, 2010: 10.
33
i. Fungsi dan Peran Kultur sekolah dalam Membangun Mutu Sekolah