Return on Investment ROI pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Nilai dari signifikansi berdasarkan hasil SPSS versi 16.0 for windows
adalah sebesar 0,635, lebih besar dari α = 5. Kesimpulannya adalah hipotesis Ho diterima dan hipotesia Ha ditolak, artinya working capital turnover tidak
berhubungan secra signifikan dengan Return on Investment ROI, dimana apabila working capital turnover meningkat belum tentu Return on Investment ROI juga
akan meningkat atau sebaliknya. Hal ini bertentangan dengan teori Horne dan Wachowicz 2005:16 yang menyatakan bahwa pengelolaan yang efisien terhadap
aktiva lancar dan pendanaan pendukungnya modal kerja dapat memaksimalkan tingkat laba. Semakin tinggi Working Capital Turn Over maka semakin efektif
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Demikian juga dengan pendapat Syamsuddin 2007:48, yang menyatakan semakin tinggi perputaran
turnover dana, semakin efisien perusahaan di dalam melaksanakan operasinya. Dalam artian memperoleh laba yang optimal dengan kemampuan mengelola
modal kerjanya.
2. Analisis Hubungan antara Total Asset Turnover dengan Return on Investment ROI
Hasil analisis hubungan antara Total Asset Turnover dengan Return on Investment ROI dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson dengan alat
bantu program SPSS versi 16.0 for windows. Hasil nilai koefisien korelasi Pearson r dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0 for windows adalah sebesar 0,254 dan nilai r tabel pada α
= 5 adalah sebesar 0,1076 r hitung r tabel. Angka tersebut menunjukkan
adanya hubungan yang kuat dan searah antara total asset turnover dengan Return on Investment ROI pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Nilai
dari signifikansi berdasarkan hasil SPSS versi 16.0 for windows adalah sebesar 0,00, lebih kecil dari α = 5. Kesimpulannya adalah hipotesis Ho ditolak dan
hipotesia Ha diterima, artinya total asset turnover berhubungan secara signifikan dengan Return on Investment ROI, dimana apabila total asset turnover
meningkat, maka Return on Investment ROI juga akan meningkat atau sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori Brigham dan Houston 2009:100, Horne
dan Wachowicz 2005:222 yang menyatakan bahwa rasio perputaran aktiva yang tinggi menunujukkan tingginya volume bisnis dalam menghasilkan penjualan,
yang mengarah pada peningkatan laba perusahaan.
Tabel 4.3 Hasil Nilai Koefisien Korelasi Total Asset Turnover dengan
Return on Investment ROI program SPSS versi 16.0 for windows
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2011
Correlations
TATO ROI
TATO Pearson Correlation
1 .254
Sig. 2-tailed .000
N 332
332 ROI
Pearson Correlation .254
1 Sig. 2-tailed
.000 N
332 332
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
3. Analisis Hubungan antara Debt to Asset Ratio dengan Return on Investment ROI
Hasil analisis hubungan antara Debt to asset ratio dengan Return on Investment ROI dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson dengan alat
bantu program SPSS versi 16.0 for windows.
Hasil nilai koefisien korelasi Pearson r dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 for windows adalah sebesar -
0,248 dan nilai r tabel pada α = 5 adalah sebesar 0,1076 r hitung r tabel. Angka tersebut menunjukkan adanya
hubungan yang kuat dan tidak searah antara debt to asset ratio dengan Return on Investment ROI pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Nilai dari
signifikansi berdasarkan hasil SPSS versi 16.0 for windows adalah sebesar 0,000, lebih kecil dari α = 5. Kesimpulannya adalah hipotesis Ho ditolak dan hipotesia
Ha diterima, artinya debt to asset ratio berhubungan secara signifikan dengan Return on Investment ROI, dimana apabila debt to asset ratio meningkat, maka
Return on Investment ROI akan menurun atau sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori semakin tinggi Debt to Asset Ratio DAR, semakin besar risiko keuangan
Horne dan Wachowicz,2005;210. Namun hal ini bertentangan dengan pendapat dari Sundjaja dan Barlian 2002:116 bahwa penambahan pinjaman menimbulkan
risiko yang lebih besar demikian pula potensi pengembalian menjadi lebih besar, karena semakin besar pengaruh keuangan maka potensi risiko dan hasil juga lebih
besar.
Tabel 4.4 Hasil Nilai Koefisien Korelasi Debt to Asset Ratio dengan
Return on Investment ROI program SPSS versi 16.0 for windows
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2011 C. Pengujian Hipotesis
Uji Statistik-t
Hasil dari model statistik mengisyaratkan jawaban akan hipotesis dengan menggunakan uji- t, sehingga dapat diputuskan apakah variabel-variabel X
berhubungan signifikan dengan variabel Y. Proses pengambilan keputusan:
a. Menghitung nilai-t dari variabel yang diteliti.
b. Menetapkan hipotesis yang akan diuji
Ho : t = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel- variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y.
Correlations
DAR ROI
DAR Pearson Correlation
1 -.248
Sig. 2-tailed .000
N 332
332 ROI
Pearson Correlation -.248
1 Sig. 2-tailed
.000 N
332 332
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Ha : t ≠ 0, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel- variabel
bebas X
i
dengan variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan pada ini adalah:
Ho diterima jika – t
tabel
t
hitung
t
tabel
pada α = 5 Ha diterima jika – t
tabel
t
hitung
t
table
pada α = 5 c.
Kesimpulan
1. Hubungan Working Capital Turnover dengan Rentabilitas Return on Investment