Inventarisasi merupakan tahap pengumpulan data baik primer ataupun

16

3. Analisis merupakan tahap menganalisis berbagai macam potensi dan kendala

yang ditimbulkan dari pemasangan vertical greenery pada masing-masing gedung. Adapun analisis mendalam pada penelitian ini terfokuskan pada kualitas iklim mikro dan kualitas nilai estetika yang dihasilkan. Penjabaran dari masing-masing aspek yang dianalisis, yaitu: a. Iklim mikro Untuk menganalisis kualitas iklim mikro yang dihasilkan dari pemasangan vertical greenery dilakukan dengan pengukuran suhu dan kelembaban. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan alat thermohygro meter digital. Pengukuran dilakukan dengan disesuaikan pada metode penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya pada metode observasi. Data hasil pengukuran suhu dan kelembaban relatif ditabulasi dan dibuat dalam tabel. Tabulasi analisis pengkajian hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada KCP Bank BTPN yang telah memasang vertical greenery terjabarkan pada Tabel 7. Tabel 7 Tabulasi hasil pengukuran suhu dan kelembaban pada KCP Bank BTPN yang telah memasang vertical greenery No Alat Pagi Siang Sore Rata- rata T °CRH T°CRH T °CRH N Max Min N Max Min N Max Min 1 Bagian I 2 Bagian II T: suhu, RH: kelembaban, N: netral, Max: Maksimal, Min:Minimal Setelah mendapatkan hasil untuk suhu dan kelembaban dilakukan analisis dengan uji statistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan vertical greenery memiliki pengaruh nyata dalam penurunan suhu dan peningkatan kelembaban dari bagian I ke bagian II. Analisis uji statistik dilakukan dengan menggunakan tabel Anova untuk Percobaan Dua Faktor Rancangan Acak Lengkap. Apabila memiliki pengaruh yang nyata, maka penelitian ini akan dilanjutkan dengan menganalisis beberapa faktor yang mempengaruhi dari kualitas iklim mikro yang dihasilkan. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas iklim mikro untuk penurunan suhu dan peningkatan kelembaban diantaranya adalah kondisi vertical greenery pada masing-masing lokasi, kondisi lingkungan sekitar, dan aktivitas serta intensitas sosial sekitar gedung. Adapun yang dapat dianalisis dan diuji untuk hasil yang diperoleh dari pengukuran suhu dan kelembaban adalah kondisi dari vertical greenery . Baik dari sisi arah hadap, luas, sistem pemasangan satu sisi atau dua sisi, jenis vegetasi yang digunakan, dan kerapatan vegetasi vertical greenery yang dihasilkan dari masing-masing gedung. Dalam menganalisis penurunan suhu dan kelembaban berdasarkan hasil pengukuran. Menggunakan analisis uji statistik Chi-Square. Analisis ini dilakukan untuk dapat mengetahui dan menguji perbedaan pada masing-masing sampel terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi. Pada analisis ini data yang digunakan adalah data nominal. Oleh karena itu, untuk penurunan suhu dan peningkatan kelembaban dibagi menjadi 3 kategori. Adapun pengkategorian ini, berdasarkan pada data pengukuran yang telah dilakukan. Untuk penurunan suhu terdiri dari kategori rendah ≤ 2°C, sedang 2°C sampai 5°C, dan tinggi ≥ 5°C. Sedangkan 17 pada peningkatan kelembaban terdiri dari dari kategori rendah ≤ 5, sedang 5 sampai 10, dan tinggi ≥ 10. Kenyamanan yang dihasilkan secara keseluruhan dari pemasangan vertical greenery akan dilakukan pengkajian dengan perhitungan nilai Temperature Humidity Index THI. Savitri 1999 mencantumkan, untuk standar nyaman daerah tropis THI adalah ≤ 27. Dalam penelitian ini akan mengkaji apakah dengan pemasangan vertical greenery memiliki penurunan nilai THI berada disekitar nilai 27. Adapun rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai THI adalah sebai berikut: THI = 0,8 � + �� � 500 Keterangan: THI = Temperature Humidity Index T = Suhu udara rata-rata °C RH = Kelembapan udara relatif

b. Nilai estetika

Kualitas nilai estetika dilakukan dengan melaukan wawancara langsung menggunakan kuisioner dan observasi langsung ke lapang dengan membuat tabulasi hasil pengkajian. Menurut Daniel dan Boster 1976, jumlah responden yang dibutuhkan untuk kegiatan penelitian yaitu sebanyak ± 30 orang. Untuk dapat menyebar secara merata, maka jumlah responden pada penelitian ini adalah 39 orang. Masing-masing KCP terdapat tiga responden. Terdapat empat aspek yang ditekankan dari isi kuisioner yang disebar kepada responden. Pertama, untuk menganalisis intensitas responden melewati tapak dan kesannya terhadap vertical greenery tersebut. Kedua, menganalisis mengenai kondisi tanaman dan kesesuaian tanaman yang digunakan pihak BTPN untuk pemasangan vertical greenery, yang pada kondisi ini seluruh cabang menggunakan tanaman yang sama yaitu lee kwan yew. Ketiga, adalah persepsi masyarakat terhadap nilai visual dari vertical greenery tersebut. Selanjutnya, keempat alah pendapat masyarakat untuk manfaat yang paling utama dirasakan dari pemasangan vertical greenery tersebut. Selanjutnya, hasil wawancara akan dilakukan analisis dengan menggunakan analisis sematic differensial. Hal ini dilakukan untu dapat mengetahui persepsi masyarakat terhadap kualitas lanskap tertentu yang diaplikasikan dalam pemasangan vertical greenery. Setelah mendapatkan hasil persepsi, maka akan dilakukan analisis lanjutan dengan pengamatan secara langsung terhadap masing- masing vertical greenery untuk tampilan visualnya. Adapun faktor yang dapat dinilai dan dianalisis berdasarkan kondisi fisik dari vertical greenery diantaranya adalah warna daun, dan kerapatan vegetasi yang dihasilkan. Kedua faktor akan dianalisis berdasarkan pada aspek luas, arah hadap, intensitas perawatan, tahun pemasangan vertical greenery tersebut. Untuk mempermudah dalam pengamatan dan penganalisisan nilai estetika dari vertical greenery maka akan dilakukan pengkategorian faktor yang mempengaruhi. Analisis untuk warna daun dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : hijau kuning Hj-k, hijau mudaHj-m,dan hijau tua Hj-t. Serta untuk kerapatan vegetasi, dimasukan kedalam 3 kategori berdasarkan pada persentase yang