Hasil Uji Akurasi Kerapatan Hutan Menggunakan 3 Kelas Kerapatan Hutan

dari 35 menjadi 65. Klasifikasi pada lbds meningkat dari 47 menjadi 57 sedangkan pada volume meningkat dari 31 menjadi 51. Tabel 22 Hasil uji akurasi klasifikasi FCD, Maximum Likelihood, Fuzzy dan Belief Demspter Shafer menggunakan 3 kelas kerapatan hutan No Indikator Lapangan Hasil Uji Akurasi FCD Maximum Likelihood Fuzzy Belief Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa Overall accuracy Akurasi Kappa 1 Kerapatan Kanopi 86 77 84 74 73 54 63 43 2 LAI 60 37 60 39 57 33 59 40 3 CSI 76 58 71 52 63 40 53 29 4 CDI 78 63 76 60 69 47 67 48 5 VCR 74 56 71 51 63 38 57 34 6 Kerapatan Tegakan 5cm 72 50 67 45 63 40 55 32 7 Lbds 5cm 71 55 67 50 69 53 57 37 8 Volume 71 56 69 52 65 47 51 29

4.6 Hasil Uji Akurasi Tingkat Degradasi Menggunakan 2 Kelas Degradasi hutan

Uji akurasi tingkat degradasi menggunakan 2 kelas degradasi hutan menggunakan analisis temporal. Peta klasifikasi dari tahun 2003-2008 dianalisis menggunanan post classification analysis untuk menghasilkan peta degradasi hutan . Kelas perubahan degradasi hutan dapat diklasifikasikan menjadi 2 seperti terlihat pada Tabel 23. Tabel 23 Klasifikasi degradasi hutan menggunakan 2 kelas degradasi hutan No Kelas Kriteria Penurunan Degradasi Kelas Kerapatan tegakan diameter 5cm NHa 1 Ringan Turun 1 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Kerapatan Sedang - Hutan Kerapatan Sedang Ke Kerapatan Rendah 2-568 2 Berat Turun 2 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Hutan Kerapatan Rendah 569-1053 3 Deforestasi Turun 3 Tingkat - Hutan Kerapatan Tinggi Ke Non Hutan - 1054 Kelas deforestasi adalah pengurangan kerapatan dari hutan kerapatan tinggi ke non hutan. Kelas degradasi berat adalah pengurangan kerapatan hutan dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah. Kelas degradasi ringan adalah pengurangan kerapatan hutan tinggi ke kerapatan hutan sedang dan kerapatan sedang ke kerapatan rendah. Hasil uji akurasi degradasi hutan menggunakan 2 kelas dapat dilihat pada Tabel 24. Hasil uji akurasi menggunakan 2 kelas menunjukkan overall accuracy yang meningkat dari 68 menjadi 74, sehingga metode reklasifikasi ini mampu meningkatkan akurasi. Tabel 24 Hasil uji akurasi 2 tingkat degradasi hutan klasifikasi FCD. No Kelas degradasi Accuracy Klasifikasi User ’s Producers 1 Ringan 66 73 2 Berat 90 100 Overall Accuracy 74 Akurasi Kappa 63

4.7 Degradasi Hutan Menggunakan 2 Kelas Degradasi Hutan

Berdasarkan hasil uji akurasi maka dapat disimpulkan bahwa metode klasifikasi yang dapat digunakan adalah klasifikasi FCD. Hasil klasifikasi FCD tersebut digunakan untuk menganalisis degradasi hutan. Tabel 25 dan Tabel 26 menunjukkan degradasi hutan berdasarkan klasifikasi FCD. Tabel 25 Matrik perubahan tutupan hutan plot lapangan tahun 2003 dan 2007 Ha Tahun 2007 Klas H3 H2 H1 NH Jumlah Ta hun 2003 H3 16,2 11,4 2,0 0,8 30,4 H2 0,8 0,8 0,8 0,0 2,4 H1 0,8 0,0 0,0 0,0 0,8 NH 0,0 1,6 1,6 4,1 7,3 Jumlah 17,8 13,8 4,4 4,9 41 Plot lapangan seluas 50 x 50 meter mewakili 3 x 3 piksel citra Landsat 0,8Ha sehingga perhitungan luas total 51 plot dikalikan 0,8 Ha adalah 41 Ha. Berdasarkan Tabel 25 maka pada plot terjadi penurunan luas pada hutan kerapatan tinggi pada tahun 2003 adalah seluas 30,4 Ha dan luas pada tahun 2007 menjadi 17,8 Ha. Pada hutan kerapatan sedang terjadi peningkatan dari luas