9
2.3 Faktor-Faktor Lingkungan yang Berperan dalam Kehidupan Larva Ikan
Keberadaan dan sebaran hewan laut termasuk plankton larva tidak terjadi begitu saja, tetapi sebagai hasil dari kejadian-kejadian yang teratur yang berjalan
terus menerus berupa faktor-faktor lingkungan tunggal atau ganda yang menata bentuk sebaran, kelulushidupan dan kepadatan hewan laut tersebut. Beberapa
yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup larva adalah kualitas perairan, makanan, deteksi predator dan kemampuan menghindar Esteves et al., 2000;
Garcia et al., 2001; Patrick, 2008. Faktor-faktor lingkungan laut yang diketahui mempengaruhi kehidupan hewan laut termasuk pada fase larva adalah faktor
fisik, kimiawi dan biologi. Fakor fisik terdiri dari suhu, tingkat keasinan salinitas, tekanan, penyinaran atau cahaya, gelombang, arus dan pasang surut.
Pengaruh suhu pada plankton larva tidak seragam di seluruh perairan dan terhadap masing-masing kelompok atau populasi. Suhu mempengaruhi
perilaku larva seperti kecepatan berenang, pertumbuhan dan durasi larva seperti yang ditemukan pada larva ikan karang Amphiprion melanopus Green Fisher,
2004. Perairan pesisir seringkali mengalami fluktuasi salinitas. Hewan akuatik
yang hidup di perairan ini sudah terbiasa dengan kondisi fluktuasi tersebut namun bagi sebagian lainnya termasuk pada fase larva tidak dapat mentolerir
kondisi tersebut sehingga dengan demikian faktor salinitas akan mempengaruhi kehidupannya. Penelitian yang dilakukan Barletta-Bergan et al. 2002,
menunjukkan bahwa fluktuasi salinitas mempengaruhi variasi jumlah spesies dan struktur komunitas larva ikan di Estuaria
Caete’. Cahaya mempunyai pengaruh secara tidak langsung yakni sebagai
sumber energi untuk proses fotosintesis fitoplanktton yang menjadi tumpuan hidup hewan laut karena menjdi sumber makanan. Selain itu faktor cahaya
mempengaruhi dalam pergerakan ruaya vertical migration. Sebates 2004 menemukan bahwa distribusi larva ikan secara vertikal pada siang hari berada
pada kolom air bagian atas sedangkan pada malam hari larva ikan lebih banyak ditemukan di lapisan air yang lebih dalam.
Arus memainkan peranan penting pada larva ikan terutama pada pola distribusi. Arus akan membawa larva ikan masuk atau pun keluar dari perairan
estuaria. Adakalanya arus membawa larva ikan yang masih rentan ke habitat yang ekstrim sehingga apabila larva belum siap terhadap kondisi tersebut akan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya Joyeux, 1999.
10 Faktor kimiawi yang berperan bagi kehidupan biota laut termasuk larva
ikan adalah oksigen terlarut, karbondioksida, pH derajat keasaman dan senyawa organik lainnya. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh organisme perairan
dalam metabolism tubuhnya. Oksigen terlarut dibutuhkan dalam proses respirasi semua organisme termasuk larva ikan. Oksigen terlarut juga berpengaruh dalam
proses oksidasi senyawa kimia lainnya di perairan. Derajat keasaman pH mempengaruhi proses kimiawi yang terjadi di perairan. Penurunan pH perairan
laut menyebabkan gangguan reoroduksi pada biota laut seperti kelompok Echinodermata, ikan dan udang Ros, et al.,2011.
Faktor biologi yang berperan dalam kehidupan larva ikan diantaranya adalah makanan, predator dan kompetitor Romimohtarto Juwana, 1998;
Esteves et al., 2000. Makanan bagi larva ikan adalah fitoplankton. Fitoplankton merupakan produsen dalam jaring-jaring makanan di ekosistem perairan,
sehingga kelimpahan fitoplankton di perairan menjadi pendukung bagi keberlanjutan sumberdaya larva. Larva ikan sangat rentan terhadap gangguan
predator. Predator larva dapat berupa ikan yang lebih besar dan bersifat karnivora dan ubur-ubur. Laju kelulushidupan larva di perairan sangat
dipengaruhi oleh keberadaan predator. Kompetitor larva ikan dapat berupa sesama jenis larva ikan, larva biota lainnya atau pun ikan yang lebih besar.
Persaingan selalu terjadi antar organisme dalam suatu ekosistem demikian pula dengan larva ikan. Persaingan dapat terjadi dalam memperebutkan sumberdaya
makanan yaitu fitoplankton ataupun persaingan ruang habitat yang ditempati. Fitoplankton bukan hanya sumber makanan bagi larva ikan saja, namun juga
bagi organisme perairan lainnya termasuk larva udang, kepiting, Moluska serta ikan-ikan herbivora dan omnivora yang telah dewasa.
2.4 Pengetahuan Larva Ikan dalam Bidang Perikanan