2 Masukan air tawar dari beberapa aliran sungai di Pelawangan Timur
membawa sedimen serta nutrien berupa bahan-bahan organik dan anorganik tersuspensi yang menyebabkan kondisi perairan menjadi keruh dan
mempercepat pendangkalan. Perubahan kualitas perairan karena sedimentasi serta pencemaran dari hasil aktivitas antropogenik dan industri berpengaruh
terhadap perkembangan telur dan larva ikan sehingga mengganggu keberhasilan rekrutmen dan keberlanjutan sumberdaya ikan Griffin et al., 2009; Mc Kinley, et
al., 2011.
Penelitian mengenai larva ikan di Segara Anakan telah dilakukan oleh Nursid 2002 dan Sugiharto 2005. Hasil penelitian Nursid 2002 menyebutkan
bahwa sebanyak 23 famili dan 38 genus larva ikan ditemukan di perairan laguna Segara Anakan dengan komposisi terbesar adalah larva Gobiidae kemudian
Engraulidae dan Apogonidae. Menurut Nursid 2002 beberapa parameter lingkungan yang secara nyata berperan dalam kehidupan larva ikan adalah
salinitas dan kekeruhan. Penelitian yang dilakukan Sugiharto 2005 mendapatkan sebanyak 12 jenis dari 4 famili larva ikan dengan komposisi yang
terbesar adalah dari famili Gobiidae. Menurut Sugiharto 2005, kecepatan arus memegang peranan dalam keberadaan dan sebaran larva ikan sedangkan faktor
fisik-kimia air lainnya seperti kekeruhan, salinitas, oksigen terlarut dan temperatur belum merupakan faktor yang berpengaruh pada distribusi larva.
Perubahan kondisi perairan dan dinamika lingkungan memungkinkan adanya perubahan terhadap kehidupan larva termasuk jenis, kelimpahan dan
sebarannya di estuaria, sehingga adanya penelitian berikutnya diharapkan dapat memberikan informasi terkini mengenai sumberdaya larva ikan dan fungsi
ekologis ekosistem tersebut sebagai daerah asuhan.
1.2 Perumusan Masalah
Daerah estuaria merupakan habitat asuhan nursery ground bagi berbagai jenis ikan laut Velascho, 1996; Elliot and Hemingway, 2002; Bonecker
et al., 2007. Estuaria Pelawangan Timur, Segara Anakan merupakan ekosistem
estuaria yang mendapatkan pengaruh pasang surut air laut dari Samudra Hindia dan masukan air tawar dari beberapa sungai di sekitarnya serta memiliki
vegetasi mangrove. Sebagai ekosistem estuaria dengan komunitas mangrove, Segara Anakan merupakan habitat asuhan bagi berbagai jenis ikan Dudley,
2000; Kohno dan Sulistiono 1994 dalam Sugiharto dkk., 2007.
3 Ekosistem estuaria secara alami selama kurun waktu tertentu dapat
mengalami perubahan kondisi kualitas perairan seperti meningkatnya kekeruhan dan sedimentasi yang disebabkan masukan air tawar dari daratan yang
membawa sedimen serta bahan organik dan anorganik tersuspensi. Hal ini terjadi pula di perairan Pelawangan Timur. Meningkatnya kekeruhan turbiditas
perairan dapat menghalangi penetrasi sinar matahari di perairan sehingga mengganggu proses fotosintesis fitoplankton yang merupakan sumber makanan
bagi organisme akuatik termasuk larva ikan selain itu peningkatan turbiditas dan sedimen tersuspensi dapat mengurangi oksigen terlarut dalam kolom air
sehingga mengganggu proses pernafasan bahkan meningkatkan mortalitas telur dan larva ikan Ward, 1992; Wilber and Clarke, 2001; North and Houde, 2001.
Proses sedimentasi yang terus menerus mengakibatkan pendangkalan dan mempersempit ketersediaan habitat untuk bertelur, mengurangi aktivitas bertelur
dan meningkatkan mortalitas telur dan larva ikan Ryan, 1991. Selain proses alami, perubahan kualitas lingkungan estuaria semakin dipercepat oleh tekanan
limbah dari kegiatan industri dan pemukiman di sekitarnya. Kawasan Pelawangan Timur terutama di sepanjang Donan sampai Kebon Sayur
merupakan kawasan industri, pemukiman dan pelabuhan yang menghasilkan limbah ke perairan. Masukan bahan organik dan anorganik dari aktivitas
tersebut yang berinteraksi dengan karakter fisik estuaria seperti pasang surut, masukan air tawar dari sungai dan angin semakin meningkatkan kekeruhan,
sedimentasi serta eutrofikasi sehingga mempengaruhi kualitas perairan estuaria yang akhirnya mempengaruhi sintasan larva ikan. Keberhasilan larva ikan dalam
bertahan hidup hingga mencapai tahap daur hidup selanjutnya menentukan proses rekrutmen yang menjamin keberlanjutan stok.
Perubahan kondisi kualitas perairan estuaria Pelawangan Timur selama kurun waktu yang panjang tentunya berpengaruh pada komunitas larva ikan.
Dengan demikian, kajian mengenai komunitas larva ikan diharapkan dapat pula memberikan gambaran tentang kondisi lingkungan estuaria saat ini sebagai
habitat larva ikan yang menjamin keberlanjutan stok ikan di perairan tersebut. Alur perumusan masalah dalam penelitian ini dideskripsikan pada Gambar 1 .
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian