Akhlak Membiasakan perilaku terpuji
Metode pada dasarnya memberi petunjuk kepada apa yang akan diajarkan oleh guru atau kegiatan guru, yaitu menerapkan apa yang harus
dilakukan oleh guru. Metode mengajar yang di gunakan oleh guru sangat menentukan kegiatan pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas
mengingat kondisi siswa di SD-LB Frobel Montessori ini adalah anak tunarungu yang memiliki keterbatasan pendengaran dan keterbatasan
bicara tunarungu-wicara, maka guru harus bisa memilih metode yang tepat agar tujuan dari pembelajaran tersebut bisa tercapai. Dari hasil
pengamatan dan observasi dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd di ketahui bahwa metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI siswa
tunarungu adalah sebagai berikut : 1
Metode demonstrasi Metode demonstrasi praktek sengaja di pilih untuk
dipergunakan terlebih dulu dari pada metode ceramah, hal ini di lakukan agar siswa lebih siap dan lebih bisa memahami pelajaran
dalam menggunakan metode demonstrasi, guru mempraktikkan atau memperlihatkan suatu cara melakukan sesuatu untuk menunjukkan
suatu benda atau cara kerja misalnya praktik shalat, membagikan daging qurban waktu idul adha yang berhubungan dengan pelajaran.
Dengan metode demonstrasi praktik ini siswa lebih mengerti. Sesuai dengan yang di katakana oleh Nur Eni Setiawati, S.Pd
sebagai berikut: “……..guru memberi contoh sholat, memberi contoh gerakan
yang benar, memberi contoh bacaan yang benar baru siswa mempraktekkan atau menirukan kalau ada yang salah gurunya
membenarkan terus untuk ada acara-acara hari besar Islam mungkin romadhan setiap siang diusahakan sholat dhuhur bersama atau
berjama’ah. Setelah sholat dhuhur bersama ada kultum kuliah 7 menit tentang pendalaman PAI itu di sesuaikan dengan kamampuan
anak. Pada bulan ramadhan juga ada pondok ramadhan sekitar empat hari sampai 1 minggu kita gunakan atau pakai kegiatan program
Islam seperti ada mengaji, ceramah, sholat tarawih bersama terus acara yang lain, pada idul adha kita juga mempelajari anak untuk
berqurban, kita umumkan kepada anak atau orang tua siapa yang mau berkorban dan dalam kegiatan tersebut yang menyembelih,
membagikan ke masyarakat dan yang menjadi panitia itu melibatkan siswa dengan dikoordinasi oleh guru agama islam di situ kita juga
mempelajari siswa nanti kalau sudah masuk ke masyarakat dia sudah faham atau terampil dan tidak canggung
13
. Dari pernyataan di atas bahwa pembelajaran kepada siswa
tunarungu lebih di tekankan kepada praktik. Karena dengan metode demonstrasi siswa lebih cepat mengerti atau faham. Kalau proses
pembelajaran hanya dengan menerangkan saja siswa tunarungu ini sulit untuk menerima pelajaran. Karena siswa seperti ini tidak bias
untuk membayangkan sesuatu yang abstrak. Jadi untuk proses pembelajarannya harus nyata yaitu dengan cara di praktikkan atau
dengan menggunakan media. 2
Metode ceramah Metode ceramah merupakan cara menyajikan pelajaran
melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada siswasiswanya. Sebagaimana yang di katakan oleh Nur Eni
Setiawati, S.Pd sebagai berikut: “Selain dengan metode demonstrasi metode caramah tetep
saya gunakan untuk memperjelas tentang suatu hal kepada siswa. Karena bagaimanapun metode ceramah biasanya saya gunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang memang perlu penjelasan lebih lanjut dengan tetep menggunakan bahasa isyarat
14
.” 3
Metode Tanya jawab “Terkait dengan penggunaan metode saya juga mengadakan metode
Tanya jawab dengan siswa saya pada awal pelajaran dimana agar mengetahui kesiapan siswa dan juga untuk melatih kecakapan dalam
berkomunikasi selain itu saya juga mengadakan Tanya jawab pada akhir pelajaran juga sebagai evaluasi pembelajaran saya selama di
kelas
15
”.
13
Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd Guru Pendidikan Agama Islam pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00
14
Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd Guru Pendidikan Agama Islam pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00
15
Wawancara dengan Nur Eni Setiawati, S.Pd Guru Pendidikan Agama Islam pada tanggal 19 Mei 2013 diruang Guru pada pukul 10.00-11-00