3.3.9 Produksi Lipid
Analisis produksi lipid dilakukan dengan metode chemical solvent oil extraction Bligh dan Dyer 1959, yaitu dengan menggunakan bahan kimia
sebagai pelarut. Pelarut kimia tersebut berupa metanol dan chloroform dengan perlakuan: tabung ditimbang dan dicatat berat tabung reaksi kosong, dimasukkan
ganggang mikro, disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm atau setara dengan 958 x g selama 10 menit, kemudian dibuang supernatan lalu disimpan dalam oven
suhu 80
o
Perhitungan produksi lipid : C selama 1 malam hingga kering; biomassa ganggang mikro yang telah
kering ditambahkan dengan 4 ml aquadest steril, ditambahkan metanol 10 ml dan chloroform sebanyak 5 ml, dikocok kembali selama 1 malam kemudian
ditambahkan kembali aquadest steril sebanyak 5 ml dan chloroform sebanyak 5 ml, disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit; diambil
endapan lipid yang mengendap selanjutnya diletakkan dalam tabung reaksi dan dipanaskan untuk menghilangkan campuran larutan kimia yang ditambahkan
sebelumnya.
Bw Lw
Keterangan: Lw = berat lipid gram Bw = berat biomassa gram
3.3.10 Kadar abu AOAC 2007
Ganggang mikro sebanyak 2 gram ditimbang dalam porselen dan ditempatkan dalam suhu terkontrol dari tanur hingga suhu 600 ºC selama 2 jam.
kemudian porselen segera dipindahkan ke dalam desikator untuk didinginkan dan dilakukan penimbangan bobot akhir sampel.
Perhitungan kadar abu : W
1
-W W
2 2
-W Keterangan: W = kadar air
3
W
1
W = berat cawan sebelum dioven gram
2
W = berat cawan setelah dioven gram
3
= berat cawan gram
X
100
X
100
=
W
=
Lipid
3.3.11 Rancangan Percobaan
Perlakuan kombinasi sumber hara N dan P terhadap produktivitas biomassa dievaluasi berdasarkan nilai kerapatan optik nilai OD, optical density
ganggang mikro selama periode pertumbuhan hingga 27 hari. Percobaan dilakukan berdasarkan rancangan acak lengkap satu perlakuan dengan 9 taraf,
yaitu N
1
P
1
, N
1
P
2
, N
1
P
3
, N
2
P
1
, N
2
P
2
, N
2
P
3
, N
3
P
1
, N
3
P
2
, N
3
P
3
N , dengan 3
ulangan sehingga didapat 27 satuan percobaan dan dilakukan 5 kali pengukuran OD yaitu pada hari ke-6, 11, 15, 19 dan 27. Adapun perlakuan yang diberikan
adalah sebagai berikut:
I
: 100 NH
4 2
SO
4
, 0 NaNO N
3 2
: 50 NH
4 2
SO
4
, 50 NaNO N
3 3
: 0 NH
4 2
SO
4
, 100 NaNO P
3 1
: 100 SP36, 0 K
2
HPO P
4 2
: 50 SP36, 50 K
2
HPO P
4 3
: 0 SP36, 100 K
2
HPO
4
Kombinasi Perlakuan P
1
P 100,0
2
P 50,50
3
0,100 N
1
N 100,0
1
P N
1 1
P N
2 1
P
3
N
2
N 50,50
2
P N
1 2
P N
2 2
P N
3 3
N 0,100
3
P N
1 3
P N
2 3
P
3
Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan ganggang mikro diketahui dengan menggunakan Analysis of Variance ANOVA, kemudian dilakukan
pengujian hipotesis dengan membandingkan nilai F hitung terhadap F tabel dengan selang kepercayaan 95 dan 99 dengan kaidah pengambilan
keputusan sebagai berikut: Steel et al.1997.
Y
ij
= µ + α
i
+ β
j
+ ε
ij
Keterangan: Y
ij
: nilai pengamatan pada perlakuan kombinasi sumber hara N dan P media ke-i dan ulangan ke-j
µ : rataan umum
α
i :
β pengaruh perlakuan kombinasi sumber hara N dan P media ke-i
j
: pengaruh ulangan ke-j ε
ij
: pengaruh galat percobaan dari perlakuan kombinasi sumber hara N dan P media ke-i dan ulangan ke-j
i : perlakuan kombinasi sumber hara N dan P media ke-i
j : ulangan ke-j
Berdasarkan Analysis of Variance ANOVA, perlakuan yang memberikan pengaruh nyata diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test
DMRT menggunakan sofware SPSS 13.0.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Identifikasi Ganggang Mikro 4.1.1
Isolat ICBB 9111, ICBB 9112, ICBB 9113 dan ICBB 9114
Mengacu pada Heaps 1977, Prescott 1978 serta Bold dan Wynne 1985, hasil identifikan menunjukkan bahwa isolat ICBB 9111 Gambar 5
didominasi oleh Synechococcus sp.,termasuk ke dalam divisi Cyanophyta pada ordo Chroococalles; ciri-ciri yang teramati terlihat pada Tabel 2. Synechococcus
sp. merupakan ganggang mikro yang tumbuh baik pada media BG11 Bold dan Wynne 1985. Sedangkan Isolat ICBB 9112, ICBB 9113 dan ICBB 9114
Gambar 6, didominasi oleh Chlamydomonas sp., ordo Volvocales: ciri-ciri umum yang teramati terlihat pada Tabel 2. Pada fase reproduksi aseksual,
individu menjadi nonmotil karena flagela menghilang Pelczar dan Chan 1986.
Gambar 5 Foto mikroskop fluorescence ganggang mikro genus Synechococcus sp.
a = chloroplast, b = pigmen fikosianin, c = pigmen klorofil dan d = butir sianofisin.
d b
a
c
a ICBB 9112
b ICBB 9113
c ICBB 9114
Gambar 6 Foto mikroskop fluorescence ganggang mikro genus Chlamydomonas sp. a = stigma
Tabel 2 Identifikasi Ganggang mikro ICBB 9111, ICBB 9112, ICBB 9113 dan ICBB 9114
Karakteristik Isolat
ICBB 9111 ICBB 9112
ICBB 9113 ICBB 9114
Morfologi sel Uniseluler
Uniseluler Uniseluler
Uniseluler -Ukuran
4 µm 5-10 µm
5-10 µm 5-10 µm
-Bentuk Kokus
Kumparan Kumparan
Kumparan -Sistem
pigmen klorofil-a,
karatenoid, fikosianin
Klorofil Klorofil
Klorofil
-Flagela Tidak ada
Ada Ada
Ada -Sifat bahan
cadangan butir-butir
sianofisin Pati, minyak
Pati, minyak Pati, minyak
-Bintik mata stigma
Tidak ada Ada
Ada Ada
-Habitat Air tawar
Air tawar Air tawar
Air tawar a
a a
10µm 10µm
a
10µm
4.2 Pertumbuhan Ganggang Mikro Terseleksi pada Skala Laboratorium