sebagai sumber karbon utama bagi proses fotosintesis ganggang mikro cukup tersedia sehingga proses metabolisme dapat berlangsung cepat dan kerapatan sel
meningkat. Produksi biomassa ganggang mikro merupakan faktor penting, karena
dengan biomassa kemampuan ganggang mikro untuk memproduksi karbohidrat, protein dan lipid dapat diketahui. Keberhasilan teknik kultur bergantung pada
kesesuaian antara jenis ganggang mikro yang dibudidayakan dan beberapa faktor lingkungan seperti cahaya, suhu dan pH Kersey dan Munger 2009.
4.4 Produksi Karbohidrat
Karbohidrat sebagai sumber karbon berfungsi sebagai bahan baku untuk mensintesis senyawa organik seperti asam amino, asam lemak dan makromolekul
lain penyusun tubuh tumbuhan Kimball 1991. Secara umum karbohidrat berperan sebagai osmoregulator yang mempengaruhi potensial air dalam sel
sehingga mempengaruhi pembesaran sel Huang dan Liu 2002. Gambar 7 menunjukkan bahwa karbohidrat skala lapang tertinggi pada
Synechococcus sp. ICBB 9111 dengan rataan 43.90 dari bobot kering pada taraf kombinasi N
2
P
1
50 ZA, 50 NaNO
3
dan 100 SP36, 0 K
2
HPO
4
. Proses akumulasi karbohidrat terutama terjadi pada dinding sel sebagai respon terhadap
kondisi lingkungan serta indikasi tingginya proses fotosintesis Richmond 1988.
Gambar 7 Produksi kabohidrat ganggang mikro pada skala lapang
Keterangan:
- A:Synechococcus sp. ICBB 9111: N
2
P
1
50 ZA, 50 NaNO
3
dan 100 SP36, 0 K
2
HPO
4
- B:Chlamydomonas sp. ICBB 9112: N
2
P
1
50 ZA, 50 NaNO
3
dan 100 SP36, 0 K
2
HPO
4
- C:Chlamydomonas sp. ICBB 9113: N
2
P
2
50 ZA, 50 NaNO
3
dan 50 SP36, 50 K
2
HPO
4
- D:Chlamydomonas sp. ICBB 9114: N
3
P
3
0 ZA, 100 NaNO
3
dan 0 SP36, 100 K
2
HPO
4
.
Ganggang mikro tidak memiliki struktur sekomplek tumbuhan tingkat tinggi, namun fotosintesis terjadi dengan cara yang sama yaitu melalui fotosistem
1 yang bekerja pada cahaya merah dan fotosistem 2 pada cahaya hijau. Ganggang mikro memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplas dan panjang gelombang
yang diserap lebih bervariasi Stevenson et al. 1996. Panjang gelombang cahaya yang diserap ganggang mikro untuk proses fotosintesis adalah 400-720 nm
Wetzel 1983; Parson et al. 1984; Cole 1998. Kandungan biokimia ganggang mikro sangat bergantung pada kondisi
tumbuhnya. Berbagai faktor tumbuh, seperti intensitas cahaya, suhu, dan komposisi nutrisi telah diketahui berpengaruh nyata pada komposisi biokimia
ganggang mikro Thompson et al. 1990. Peningkatan produksi karbohidrat disebabkan oleh meningkatnya ”floridean starch” sebagai hasil fotosintesis.
Floridean starch merupakan senyawa galaktosa dan gliserol yang berikatan melalui ikatan glikosidik Bidwel 1974.
Karbohidrat yang terkandung dalam biomassa ganggang mikro dapat diproses menjadi bioetanol. Bioetanol diproduksi dengan cara fermentasi
menggunakan bahan baku hayati, sedangkan etanol dapat dibuat dengan cara sintesis melalui hidrasi katalitik dari etilen atau bisa juga dengan fermentasi gula
menggunakan ragi Saccharomyces cerevisiae. Ganggang mikro dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioetanol hal ini
dikarenakan: bahan baku bioetanol yang selama ini digunakan bahan pangan bagi manusia singkong dan pati. Disamping itu kandungan karbohidrat pada
ganggang mikro yang tinggi yaitu 30-50 Chisti 2007, Harun et al. 2009.
4.5 Kadar Protein