31 Gambar 32. Grafik perubahan nilai organoleptik terhadap penerimaan umum buah salak
pondoh selama penyimpanan pada suhu 10
o
C
D. Pemilihan Kemasan dan Suhu yang Sesuai
Setelah dilakukan simulasi transportasi dan penyimpanan dapat terlihat bahwa perlakuan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap perubahan mutu buah salak pondoh, sedangkan
perlakuan jenis kemasan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan mutu buah salak pondoh.
Tabel 9. Kondisi terbaik perlakuan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berdasarkan parameter kuantitatif
Jenis kemasan Parameter Kuantitatif
Rusak fisiologis
Kekerasan Susut bobot
TPT KA
Ruang 10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Keranjang plastik
√ √
√ √
√ Kotak karton
√ √
√ √
√ Keranjang bambu
Ket: √ = tanda yang menunjukkan kondisi terbaik
Tabel 10. Kondisi terbaik perlakuan jenis kemasan dan suhu penyimpanan berdasarkan parameter kualitatif
Jenis kemasan Parameter Kualitatif
Kenampakan kulit
Kenampakan daging
Tekstur buah Rasa buah
Aroma buah Penerimaan
umum Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Ruang
10
o
C Keranjang plastik
√ √
√ √
√ Kotak karton
√ √
√ √
Keranjang bambu √
√ √
Ket: √ = tanda yang menunjukkan kondisi terbaik
Berdasarkan hasil yang diperoleh terlihat bahwa kemasan yang paling sesuai untuk pengemasan buah salak pada penelitian ini adalah kemasan keranjang plastik. Hal ini karena buah
salak yang dikemas dalam kemasan keranjang plastik lebih mampu mempertahankan mutu buah salak selama penyimpanan yaitu total persentase kerusakan fisiologis yang kecil pada suhu ruang,
persentase susut bobot yang kecil pada suhu ruang, nilai kekerasan yang besar pada suhu 10
o
C, dan persentase kadar air yang kecil pada suhu ruang. Selain itu, berdasarkan uji organoleptik,
kemasan keranjang plastik lebih banyak disukai oleh panelis yaitu terhadap kenampakan kulit pada suhu ruang maupun suhu 10
o
C, tekstur daging pada suhu ruang maupun suhu 10
o
C, dan penerimaan umum pada suhu 10
o
C. 1
2 3
4 5
6 7
2 4
6 8
10 12 14 16 18 20 22 P
e n
e ri
m aan
u m
u m
S k
o r
Lama penyimpanan Hari
Keranjang plastik Kotak Karton
Keranjang bambu Batas penolakan
32 Untuk kemasan selanjutnya yang sesuai adalah kemasan kotak karton, karena kemasan
kotak karton lebih mampu mempertahankan mutu buah salak yaitu total persentase kerusakan fisiologis yang kecil pada suhu 10
o
C, nilai kekerasan yang tinggi pada suhu ruang, nilai total padatan terlarut yang besar pada suhu ruang maupun suhu 10
o
C dan persentase kadar air yang kecil pada suhu 10
o
C. Selain itu, secara organoleptik panelis lebih menyukainya, yaitu kenampakan daging pada suhu ruang maupun suhu 10
o
C, aroma buah pada suhu ruang dan penerimaan umum pada suhu ruang. Sedangkan untuk kemasan keranjang bambu hanya dapat
memepertahankan mutu buah salak secara organoleptik, yaitu rasa buah pada suhu ruang maupun suhu 10
o
C dan aroma buah pada suhu 10
o
C. Berdasarkan hasil yang diperoleh juga dapat terlihat bahwa suhu yang paling sesuai untuk
penyimpanan buah salak adalah suhu 10
o
C. Hal tersebut dikarenakan suhu 10
o
C lebih mampu untuk mempertahankan mutu buah salak selama penyimpanan yaitu nilai kekerasan buah dan susut
bobot buah. Secara organoleptik, panelis lebih menyukai buah yang disimpan pada suhu 10
o
C dari segi kenampakan kulit, kenampakan daging, tekstur daging, dan penerimaan umum. Untuk rasa
buah dan aroma buah, panelis lebih menyukai buah yang disimpan pada suhu ruang.
E. Penentuan Umur Simpan