Perusahaan yang sesuai dengan kriteria sampel.
No. Bidang Usaha Perusahaan
Jumlah
1 Pertambangan 4
2 Pertanian dan Perkebunan 2
3 Industri Dasar dan Kimia 2
4 Industri Otomotif Elektronika 2
5 Industri Makanan Dan Minuman 1
6 Properti Dan Real Estate 7
7 Keuangan 25
8 Infrastruktur, Utilitas Transportasi 9
9 Perdagangan, Jasa dan Investasi 37
Jumlah sampel 89
B. Hasil dan Pembahasan
1. Kondisi Umum Nilai Perusahaan Price Book Value dan Variabel-
variabel yang Mempengaruhinya
Ketika pasar saham menentukan Nilai Perusahaan Price Book Value
, maka sebelumnya perusahaan seharusnya mempertimbangkan variabel-variabel yang mempengaruhinya, dengan demikian perusahaan
dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dalam penelitian variabel yang ingin diuji apakah mempunyai
pengaruh terhadap Nilai Perusahaan Price Book Value adalah Economic Value Added
dan kualitas laba. Berikut ini adalah gambaran kondisi umum masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
a Nilai Perusahaan Price Book Value
Rasio Price Book Value diukur dengan membagi harga pasar saham dengan nilai buku saham 1999 dalam Wahyudi dan Pawestri
2006:10. Semakin tinggi nilai pasar ketimbang nilai buku saham maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Berdasarkan
perhitungan bahwa secara umum rata-rata rasio Price Book Value selama periode penelitian tahun 2005 dan 2006 sebesar 2,83 dari hasil
tersebut 26 perusahaan yang memiliki rasio Price Book Value diatas rata-rata periode penelitian 2005 dan 2006 sedangkan 63 perusahaan
lainnya memiliki rasio Price Book Value di bawah rata-rata.
b Kualitas Laba Income Quality
Rasio ini dimaksudkan untuk menilai kualitas laba dengan membandingkan antara aliran kas dari aktivitas operasi dengan laba
bersih perusahaan, dengan demikian semakin tinggi rasio antara laba usaha dengan arus kas maka semakin baik pula kualitas laba
perusahaan tersebut karena laba bersih perusahaan dipengaruhi dari aktivitas operasi perusahaan.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata rasio Kualitas Laba selama periode penelitian tahun
2005 dan 2006 sebesar 2,41, terdapat 24 perusahaan yang memiliki rasio kualitas laba diatas rata-rata periode penelitian 2005 dan 2006
sedangkan 65 perusahaan lainnya memiliki rasio kualitas laba di bawah rata-rata. Data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
perusahaan di bursa efek memiliki kualtas kualitas laba yang baik,
namun sebagian besar perusahaan masih belum memiliki kualitas laba yang baik.
c Economic Value Added
Rasio ini ingin mengukur berapa nilai tambah yang dihasilkan oleh perusahaan dari modal yang disetor oleh investor dengan
mengurangi laba operasi setelah pajak Net Operating Profit After Tax atau
NOPAT dengan biaya modal Cost of Capital Stewart, 1993: 118 dalam Iramani dan Febrian 2005. Berdasarkan hasil perhitungan
dapat diketahui bahwa secara umum rata-rata rasio Economic Value Added
selama periode penelitian tahun 2005 dan 2006 perusahaan lainnya memiliki di bawah rata-rata. Data diatas dapat disimpulkan
bahwa ratarata Economic Value Added perusahaan pada Bursa Efek Indonesia masih rendah.
C. Hasil Analisis