BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
90 5.1 Kesimpulan
90 5.2 Saran
91
DAFTAR PUSTAKA
92
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Koefisien Serapan Bunyi α dari Beberapa Material
25 2. Tabel 2.2 Jarak frekuensi yang Ditransmisikan dan Diterima oleh
Sumber dan Penerima Bunyi 26
3. Tabel 4.1 Data Pemeriksaa dan Penyetelan Engine 46
4. Tabel 4.2 Sound Pressure Level Lp pada Pengujian Sumbu X+ 50
5. Tabel 4.3 Sound Pressure Level Lp pada Pengujian Sumbu Y+ 51
6. Tabel 4.4 Sound Pressure Level Lp pada Pengujian Sumbu X- 52
7. Tabel 4.5 Sound Pressure Level Lp pada Pengujian Sumbu Z- 53
8. Tabel 4.6 Karakteristik Thermokopel 56
9. Tabel 4.7 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 1 57
10. Tabel 4.8 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 2 59
11. Tabel 4.9 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 3 60
12. Tabel 4.10 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 4 62
13. Tabel 4.11 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 5 63
14. Tabel 4.12 Data Pengukuran Temperatur Pada Titik 6 65
15. Tabel 4.13 Besar Tenaga Mesin 67
16. Tabel 4.14 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik 1
70 17. Tabel 4.15 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar
pada Pengukuran Temperatur Titik 2 71
18. Tabel 4.16 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik 3
72
Universitas Sumatera Utara
19. Tabel 4.17 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik 4
73 20. Tabel 4.18 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar
pada Pengukuran Temperatur Titik 5 74
21. Tabel 4.19 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Standar pada Pengukuran Temperatur Titik 6
75 22. Tabel 4.20 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 1 76
23. Tabel 4.21 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 2
77 24. Tabel 4.22 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 3 78
25. Tabel 4.23 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 4
79 26. Tabel 4.24 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 5 80
27. Tabel 4.25 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Saluran Tunggal pada Pengukuran Temperatur Titik 6
81 28. Tabel 4.26 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 1 83
29. Tabel 4.27 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran Pengukuran Temperatur Titik 2
84 30. Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 3 85
Universitas Sumatera Utara
31. Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 4
86 32. Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit
Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 5 87
33. Tabel 4.28 Hasil Analisa Teoritik Kebisingan Silencer Komposit Double Saluran pada Pengukuran Temperatur Titik 6
88
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Ruang Ekspansi Tunggal 9
2. Gambar 2.2 Ruang Ekspansi Ganda dengan Penghubung Luar 10
3. Gambar 2.3 Ruang Ekspansi Ganda dengan Penghubung Dalam 10
4. Gambar 2.4 Klasifikasi Bahan Struktur 11
5. Gambar 2.5 Tiga Elemen Akustik 17
6. Gambar 2.6 Yang Dipukul Menghasilkan Perubahan Tekanan Diudara karena Getaran
17 7. Gambar 2.7 Kondisi Noise pada Sumber Bunyi
19 8. Gambar 2.8 Gelombang Longitudinal
21 9. Gambar 2.9 Pemantulan dan Penyerapan Bunyi pada suatu Muka
Dataran dari Dua Media Akustik 23
10. Gambar 2.10 Pemantulan dan Penyerapan Energi Bunyi Pada Media Akustik
24 11. Gambar 2.11 Karateristik Frekwensi
32 12. Gambar 2.12 Hubungan Tingkat Tekanan Suara dengan Waktu
34 13. Gambar 2.13 Konsep Pengujian
35 14. Gambar 2.14 Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian
36 15. Gambar 3.1 Tabung Silencer Standar Toyota Kijang 7K
37 16. Gambar 3.2 Konstruksi Dalam Tabung Silencer Standar
Toyota Kijang 7K 37
17. Gambar 3.3 Gabungan Makroskopis Fasa-fasa Pembentuk Komposit
42
Universitas Sumatera Utara
18. Gambar 3.4 Silencer Knalpot Double Saluran 43
19. Gambar 3.5 Kerangka Dalam Silencer Knalpot Double Saluran 43
20. Gambar 4.1 Engine Toyota Kijang 7K 44
21. Gambar 4.2 Engine Tunner EA 800 46
22. Gambar 4.3 Kondisi Pengukuran Knalpot 47
23. Gambar 4.4 Sketsa Pengukuran Kebisingan pada Knalpot 48
24. Gambar 4.5 Sonic 3000 49
25. Gambar 4.6 Hubungan Sound Pressure Level Lp pada Sumbu X+ Dengan Putaran Mesin
51 26. Gambar 4.7 Hubungan Sound Pressure Level Lp pada Sumbu Y+
Dengan Putaran Mesin 52
27. Gambar 4.8 Hubungan Sound Pressure Level Lp pada Sumbu X- Dengan Putaran Mesin
53 28. Gambar 4.9 Hubungan Sound Pressure Level Lp pada Sumbu Z-
Dengan Putaran Mesin 54
29. Gambar 4.10 Titik-titik Pengukuran Temperatur pada Silencer 55
30. Gambar 4.11 Infrared Thermometer 57
31. Gambar 4.12 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik 1
58 32. Gambar 4.13 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran
Temperatur Gas Buang pada Titik 2 59
33. Gambar 4.14 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik 3
61
Universitas Sumatera Utara
34. Gambar 4.15 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik 4
62 35. Gambar 4.16 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran
Temperatur Gas Buang pada Titik 5 64
36. Gambar 4.17 Hubungan Temperatur dan Putaran pada pengukuran Temperatur Gas Buang pada Titik 6
65 37. Gambar 4.18 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik
dengan Temperatur pada Titik 1 70
38. Gambar 4.19 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 2
71 39. Gambar 4.20 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik
dengan Temperatur pada Titik 3 72
40. Gambar 4.21 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 4
73 41. Gambar 4.22 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik
dengan Temperatur pada Titik 5 74
42. Gambar 4.23 Hubungan Lw Silencer Standar Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 6
75 43. Gambar 4.24 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal
Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 1 77 44. Gambar 4.25 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal
Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 2 78 45. Gambar 4.26 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal
Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 3 79
Universitas Sumatera Utara
46. Gambar 4.27 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 4 80
47. Gambar 4.28 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 5 81
48. Gambar 4.29 Hubungan Lw Silencer Komposit Saluran Tunggal Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 6 82
49. Gambar 4.30 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 1 83
50. Gambar 4.31 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 2 84
51. Gambar 4.32 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 3 85
52. Gambar 4.33 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 4 86
53. Gambar 4.34 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 5 87
54. Gambar 4.35 Hubungan Lw Silencer Komposit Double Saluran Hasil Analisa Teoritik dengan Temperatur pada Titik 6 88
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR NOTASI
c = Keceatan Gelombang Bunyi
ms γ
= Rasio panas spesifik ----
Pa = Tekanan atmosfer
pascal ρ
= Kerapatan Kgm
3
T = Suhu
K, C
K = Koduktifitas Lubang Pipa
m
2 1
S =
S
ϕ = Perbandingan Luas permukaan Pipa Saluran dan Tabung
--- n
t
= Banyak Lubang pada pipa saluran silencer m
2
St = Luas lubang –lubang pada Silencer
m
2
l = Tebal Pipa
m E
= Modulus Young Pascal
λ = Panjang gelombang bunyi m
f = Frekuensi
Hz I
= Intensitas bunyi Wm
2
W = Daya akustik
Watt A
= Luas Area m
2
V = Kecepatan partikel
mdet P
= Tekanan pascal
p
l
= Tekanan bunyi pascal
t
P = Tekanan bunyi ditransmisikan
pascal
r
P = Tekanan bunyi dipantulkan
pascal
Universitas Sumatera Utara
a
P = Amplitudo tekanan bunyi
pascal t
= Waktu detik
x = Jarak dari sumber
m Lp
= Tingkat tekanan bunyi Sound Pressure LevelSPL, dB
ref
P
= Tekanan bunyi referensi Nm
2
rms
p
2
= akar tekanan bunyi Pa
I = Intensitas bunyi
Wm
2
ref
I
= Intensitas referensi Wm
2
s
W =Total daya bunyi
watts I
s
= Maksimum intensitas udara pada jarak radius r
w
L = Tingkat daya bunyi Sound Power Level
dB W
= Daya bunyi watts
W = Daya bunyi referensi
Watts l
= Konstanta Elastis Lame’s ---
G = Koefisien Kekakuan
--- I
a
= Intensitas bunyi yang diserap Wm
2
I
i
= Intensitas bunyi yang terjadi Wm
2
Vm = Kecepatan rata-rata gerakan piston mdet
S = Langkah Piston m
D = Diameter Piston m
kW = Energi atau tenaga mesin kwatts
l
in
= Panjang pipa m
Universitas Sumatera Utara
N
i
= Tenaga mesin PS
V
L
= Volume langkah torak cm
3
n = Putaran poros engkol rpm
V
L
= Volume langkah torak cm
3
TL = transmission loss dB
Se = Luas Permukaan masuk atau keluar
m
2
Sc = Luas permukaan silencer kanlpot
m
2
Lc = panjang knalpot
m
2
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan silencer knalpot yang mengalami pengembangan konstruksi dibuat dari material komposit dengan
melakukan pengujian secara eksperimental. Dalam pengujian ini dilakukan beberapa tahap kegiatan atau pengerjaan yaitu,
Pemeriksaan engine Toyota Kijang 7K, Pengukuran tingkat tekanan bunyi sound pressure level, Pengukuran temperatur gas buang pada silencer dan melakukan analisa
secara teoritik tingkat daya bunyi pada silencer knalpot berdasarkan sebaran temperatur. Setelah melakukan pengujian maka didapatlah data-data tingkat tekanan bunyi
yang menunjukkan bahwa silencer double saluran menghasilkan tingkat tekanan bunyi yang terendah, berikutnya adalah silencer komposit saluran tunggal dan yang tertinggi
adalah silencer standard mild steel. Jadi, berdasarkan hasil diatas didapat bahwa material komposit dan
pengembangan kostruksi dapat mengurangi tingkat tekanan bunyi yang keluar dari knalpot.
Kata kunci : Silencer , Double Saluran, Tingkat Tekanan Bunyi
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN