Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup

Batasan atau ruang lingkup penelitian terdapat pada variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen atau variabel tidak terikat dalam penelitian ini adalah jumlah uang beredar yang selalu berfluktuasi. Periode penelitian didasarkan pada data yang digunakan dalam analisis merupakan data historis, artinya data yang telah terjadi dan mencerminkan keadaan keuangan yang telah lewat dan bukan mencerminkan keadaan keuangan yang sebenarnya pada saat analisis. Jumlah uang beredar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah harga penutupan closing price karena harga inilah yang menyatakan naik turunnya suatu jumlah uang beredar. Variabel independen atau variabel bebas yang nilainya dipergunakan untuk meramal, terdiri dari rasio-rasio instrumen moneter syariah sebagai berikut: 1. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI yang sekarang diubah menjadi Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS. 2. Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah yang sekarang diubah menjadi Pasar Uang Antar Bank Syariah PUAS. 3. Giro Wajib Minimum GWM.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diinginkan adalah sebagai berikut: 1. Observasi tidak langsung Dilakukan dengan membuka website dari objek yang diteliti, sehingga dapat diperoleh laporan keuangan, gambaran umum bank serta perkembangannya yang kemudian digunakan penelitian. Situs yang digunakan adalah bi.go.id 2. Penelitian kepustakaan Studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari dan memahami buku-buku yang mempunyai hubungan tingkat kesehatan bank terhadap jumlah uang beredar seperti dari literatur, jurnal-jurnal, media massa, dan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan maupun sumber lain.

C. Metode Analisis

Metode analisis data adalah metode untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian yang tepat tentang suatu objek dengan jalan menguraikan bagian- bagian, menelaah, dan mencermati hubungan keterkaitan antar bagian untuk membentuk konsepsi yang integral. Tujuan dari analisis data adalah untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung di dalam data tersebut, dan menggunakan hasil analisis tersebut untuk memecahkan suatu masalah. Dalam penelitian ini menggunakan metode system dynamics, maka akan dijelaskan beberapa hal yang bertujuan dengan penerapan pemodelan dengan metode system dynamics. Dari penjelasan tersebut akan didapat gambaran mengenai hubungan kerja antara obyek penelitian dengan system dynamics. Pada bagian akhir akan dijabarkan uji statistik terhadap data-data yang telah dikumpulkan dan dipilih sebagai komponen-komponen bagi terbentuknya model dari sistem moneter syariah. 1. Pemodelan a. Definisi Di dalam sebuah pemodelan terdapat pengertian dasar dari model sebagai pendekatan pada sistem yang dijadikan model tersebut. Selain itu, di dalamnya juga terdapat berbagai istilah dan jenis model yang digunakan untuk membentuk sistem pada model tersebut. Penelitian dengan pendekatan pemodelan semestinya mampu merpresentasikan setiap elemen yang membentuk sistem tersebut. Jikalau terdapat elemen-elemen yang tidak juga bisa direpresentasikan maka dilakukan analogi atau mengganti unsur tersebut dengan unsur lain yang sejenis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemodelan berasal dari kata model. Kata model itu sendiri mengandung beberapa arti. Pertama, model berarti pola contoh, acuan, ragam dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan. Kedua, model berarti orang yang digunakan sebagai contoh untuk ditulis atau digambar. Ketiga, model berarti orang yang memperagakan contoh pakaian baru yang akan dipasarkan. Keempat, model berarti barang tiruan atau imitasi yang kecil menyerupai atau persis dengan aslinya. Jadi, model adalah contoh sederhana dari sistem dan menyerupai sifat-sifat sistem yang dipertimbangkan, tetapi tidak sama dengan sistem. Penyederhanaan dari sistem sangat penting agar dapat dipelajari secara seksama. Model dikembangkan dengan tujuan untuk studi tingkah laku sistem melalui analisis rinci terhadap komponen atau unsur dan proses utama yang menyusun sistem dan interaksinya antara satu dengan yang lain. Di dalam pemodelan terdapat terminologi, sebagai batasan yang dikandung dalam suatu definisi. Istilah yang akan diuraikan merupakan pokok-pokok utama yang menjadi tolok ukur keberadaan suatu pemodelan antara lain: 1. Batas Sistem Batas sistem adalah abstraksi dari batas yang menghimpun unsur dan proses dari sistem sebagai bagian terpisah dari lingkungan total. System boundaries atau batas sistem didefinisikan lebih dulu sebelum model dibuat. Batas sistem ini memisahkan proses-proses yang menyebabkan adanya tendensi internal dari pengaruh exogenus. Batas sistem ini menggambarkan cakupan analisis berdasarkan inetraksi sebab akibat dalam sistem. Komponen-komponen dalam dunia nyata sangatlah kompleks dan beragam sehingga dibutuhkan pembatasan dalam membentuk sistem. Unsur dalam sistem dipengaruhi oleh lingkungan, tapi sebaliknya komponen tidak mempengaruhi lingkungan. Meskipun demikian, hal itu tidak seluruhnya benar, karena terkadang faktor makro dapat mempengaruhi unsur mikro, begitu juga sebaliknya, unsur mikro dapat berpengaruh terhadap faktor makro. 2. Simulasi dan Program Komputer Simulasi adalah proses yang diperlukan untuk penanganan model untuk meniru tingkah laku sistem yang sesungguhnya meliputi diagram alir dan logika komputer serta penulisan kode dan penerapannya pada komputer. Jadi, langkah utama yang diperlukan untuk membuat model adalah penulisan perintah untuk masukan data, pengolahan data dan keluaran dari hasil pengolahan data. Penulisan perintah untuk komputer merupakan suatu bahasa tersendiri. Bahasa yang dapat digunakan untuk menulis perintah dalam komputer dapat dibagi dua jenis, yaitu bahasa tingkat rendah dan tinggi. 2. Tahapan Pemodelan a. Tahap Seleksi Konsep Seleksi alternatif konsepsi dari tahap evaluasi kelayakan merupakan tahap pertama dari pemodelan abstrak. Seleksi itu dilakukan untuk menentukan alternatif-alternatif mana yang bermanfaat dan bernilai cukup untuk dilakukan pemodelan abstraknya. Hal ini erat kaitannya dengan biaya dan kinerja dari sistem yang dihasilkan. Interaksi dengan para pengambil keputusan serta pihak lain yang terlibat pada sistem penting dilakukan pada tahap seleksi ini.