Komite Audit Tinjauan Literatur 1. Internal Control

14 Eddy Marta 2006, menjelaskan bahwa kaidah-kaidah dasar good corporate governance yang baik merupakan jalinan keterkaitan antar stakeholder perusahaan yang digunakan untuk menetapkan dan mengawasi arah stratejik dan kinerja usaha suatu organisasi. Dalam prakteknya good corporate governance merupakan acuan tertulis pedoman mengenai kesepakatan antar para stakeholders dalam mengidentifikasi dan merumuskan keputusan-keputusan strategis secara efektif dan terkoordinasi Hitt dkk, 2000. Dengan bekal dari pedoman tersebut maka dapat dibangun saling kepercayaan antara pemilik perusahaaan dan para pimpinan perusahaan Dewan Direksi dan para Manager tingkat puncak. Guna mengawasi lebih lanjut kinerja perusahaan dan menjaga kepentingan para pemilik modal secara professional, maka pemilik perusahaan melalui RUPS Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat anggota komisaris untuk duduk dalam Dewan Komisaris. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan good corporate governance atau sistem tata kelola perusahaan merupakan peraturan yang mengatur antara pihak di dalam perusahaan diantaranya manager, karyawan dengan pihak luar perusahaan yaitu para pemegang saham.

3. Komite Audit

Menurut Arrens Loebbecke 2000 yang dimaksud dengan Komite Audit adalah sebagai berikut: 15 “An audit committee is a selected number of members of company board of directors whose responsibilities include helping auditors remain independent of management. Most audit committees are made up of three to five or sometimes as many as seven directors who are not part of company management”. Menurut Komite Nasional Kebijakan Good Corporate Governance mengenai Komite Audit adalah : “suatu Komite yang beranggotakan satu atau lebih anggota Dewan Komiasaris dan dapat meminta kalangan luar dengan berbagai keahlian, pengalaman, dan kualitas lain yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Komite Audit” Menurut Hiro Tugiman 1995 : 8, pengertian Komite Audit adalah sebagai berikut : ”Komite Audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau unutk melakukan tugas-tugas khusus atau sejumlah anggota Dewan Komisaris perusahaan klien yang bertanggung jawab untuk membantu auditor dalam mempertahankan independensinya dari manajemen”. Menurut Bapepam 2004 dalam penelitian Murtanto dan Edy 2005:5 Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Komisaris Independen adalah anggota Komisaris yang : a. Berasal dari luar Emiten atau Perusahaan Publik. b. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Emiten atau perusahaan Publik. c. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Emiten atau Perusahaan Publik. 16 d. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik Good Corporate Governance, BEI mewajibkan perusahaan tercatat memiliki Komisaris Indpenden dan Komite Audit. Keanggotaan Komite Audit sekurang-kurangnya tiga anggota dan seorang diantaranya adalah Komisaris Independen perusahaan yang tercatat sekaligus menjadi ketua komite. Sebaliknya, pihak lain adalah pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan Agung, 2005:3 Tujuan dan manfaat di bentuknya Komite Audit sebenarnya telah ada dalam definisi Komite Audit itu sendiri. Forum For Corporate Governance in Indonesia FCGI mengemukakan bahwa Komite Audit mempunyai tujuan membantu Dewan Komisaris untuk memenuhi tanggungjawab dalam memberikan pengawasan secara menyeluruh. Dan manfaat Komite Audit di kemukakan oleh Hiro Tugiman 1995:11 adalah: a. Dewan Direksi dan Komisaris dan Direksi akan banyak terbantu dalam pengelolaan perusahaan. b. Bagi eksternal auditor adalah keberadaan Komite Audit sangat diperlukan sebagai forum atau media komunikasi dengan perusahaan, sehingga diharapkan semua aktivitas dan kegiatan eksternal auditor dalam hal ini akan mengadakan pemeriksaan, disamping secara 17 langsung kepada objek pemeriksaan juga dibantu dengan mengadakan konsultasi dengan Komite Audit. Forum For Corporate Governance in Indonesia memberikan saran bahwa Komite Audit harus memiliki suatu Charter atau terms of reference yang secara jelas mendefinisikan peran dan tanggung jawab Komite Audit serta kerangka kerja fungsional mereka. Tanpa adanya Charter akan sulit atau bahkan mustahil Komite Audit dapat berperan dengan baik. Merujuk pada bebreap praktek terbaik du dunia dan juga dari Forum For Corporate Governance in Indonesia, ada 8 delapan komponen Charter Komite Audit yang dapat dipakai sebagai masukan pembuatan Charter komite Audit di BUMN dan perusahaan publik Indonesia. 8 Delapan komponen tersebut Alijoyo, 2003:3 adalah : a. Tujuan Umum dan Otoritas Komite Audit. b. Peran dan Tanggung jawab Komite Audit. c. Fungsi dari pihak-pihak yang terkait dengan Komite Audit. d. Struktur Komite Audit. e. Syarat-syarat Keanggotaan. f. Rapat-rapat Komite Audit. g. Pelaporan Komite Audit. h. Kinerja Komite Audit. Komite Audit pada saat ini telah diakui keberadaannya di hampir semua perusahaan di negara maju, terutama di Amerka Serikat, Inggris, dan Kanada, namun hingga saat ini belum ada kesepakatan mengenai tolak ukur keberhasilan atau efektifitas Komite Audit. Kalbers dan Fogarty 18 1993 dalam penelitian Muhammad Arif 2005 telah melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas Komite Audit. Hasil penelitian yang dimuat di Auditing A Journal Practise Theory berjudul “Audit Committee Effectiveness: An Empirical Investigation of the Contribution of Power”, antara lain mengungkapkan bahwa terdapat 3 tiga faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya, yaitu : a. Kewenangan Formal dan tertulis bagi Komite Audit. b. Kerjasama Manajemen. c. Kualitas Kompetensi personil dari Komite Audit. Salah satu aspek yang cukup penting dalam keberhasilan Komite Audit dalam menjalankan tugasnya adalah masalah komunikasi. Oleh karena itu Komite Audit harus meningkatkan komunikasi dengan Dewan Komisaris, manajemen, Internal Aduitor dan Eksternal Auditor. Adanya komunikasi yang lancar antara Komite Audit dengan berbagai pihak tersebut dapat menunjukkan eksistensi Komite Audit lebih efektif dan dapat meringankan tugas komisaris dalam mengawasi jalannya perusahaan Muhammad Arif, 2005:5. Berdasarkan definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa Komite Audit adalah sekelompok orang yang terdiri dari tiga orang anggota dan dibentuk oleh dewan komisaris untuk membantu mengawasi jalannya perusahaan, yang bertujuan untuk menciptakan tata kelola perusahaan dengan baik. 19

4. Independensi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Praktik Manjemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2012.

1 75 90

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 2 17

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADA PFEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terda

3 14 15

PENGARUH INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN KOMITE AUDIT Pengaruh Independensi Komite Audit, Keahlian Akuntansi Dan Keuangan Komite Audit Terhadap Hubungan Opini Audit Going Concern Dengan Pergantian Auditor (Studi Kasus Pada Peru

0 5 18

PENGARUH INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIANAKUNTANSI DAN KEUANGAN KOMITE AUDIT Pengaruh Independensi Komite Audit, Keahlian Akuntansi Dan Keuangan Komite Audit Terhadap Hubungan Opini Audit Going Concern Dengan Pergantian Auditor (Studi Kasus Pada Perusa

0 4 18

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, INTEGRITAS, Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja Independensi Akuntabilitas Integritas Dan Obyektivitas Terhadap Kualitas Audit.

0 5 18

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, INTEGRITAS, DAN Pengaruh Kompetensi, Pengalaman Kerja Independensi Akuntabilitas Integritas Dan Obyektivitas Terhadap Kualitas Audit.

0 6 18

Pengaruh Independensi, Integritas dan Kompetensi terhadap Kualitas Audit.

1 2 21

Pengaruh Independensi dan Efektivitas Komite Audit terhadap Kualitas Labs - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

PENGARUH INDEPENDENSI DAN EFEKTIVITAS KOMITE AUDIT TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 104