Langkah-Langkah Penggunaan UML UML

1. Pendekatan use case, dengan meng-assign setiap use case kepada tim pengembang tertentu untuk mengembangkan unit code yang lengkap dengan tes. 2. Pendekatan komponen, yaitu meng-assign setiap komponen kepada tim pengembang tertentu. 12. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual. 13. Piranti lunak siap dirilis.

2.10.2 Keunggulan-Keunggulan UML

Pada umumnya UML memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut Adi Nugroho, 2004: 1. Uniformity : Dengan metode UML, para pengembang cukup menggunakan 1 metodologi dari tahap analisis hingga perancanagn. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam metodologi pengembanagn terstruktur. Dengan pengembangan masa kini ke arah aplikasi GUI Graphical User Interface, UML juga memungkinkan kita merancang komponen antar muka pengguna User Interface secara integrasi bersama dengan parancangan perangkat lunak sekaligus dengan perancangan basisdata. 2. Understandability : Dengan metode ini kode yang dihasilkan dapat diorganisasi ke dalam kelas-kelas yang berhubungan dengan masalah sesungguhnya sehingga lebih mudah dipahami siapapun juga. 3. Stability : Kode program yang dihasilkan relatif stabil sepanjang waktu sebab sangat mendekati permasalahan sesungguhnya di lapangan. 4. Reusability : Dengan metode berorientasi obyek, dimungkinkan penggunaan ulang kode, sehingga pada gilirannya akan sangat mempercepat waktu pengembangan perangkat lunak.

2.14 Konsep OO Object Oriented

2.14.1 Pengertian Object

Objek adalah pembungkusan data properti yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian, atau sesuatu yang berlainan, dengan semua proses disebut metode yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan property-property tersebut. Satu-satunya cara untuk mengakses atau memperbaharui data objek adalah menggunakan proses- proses yang didefinisikan sebelumnya Whitten, 2004. Metode adalah logika perangkat lunak yang dieksekusi sebagai respons terhadap sebuah pesan Whitten, 2004.

2.15 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah proses pemeriksaan atau evaluasi sistem atau komponen sistem secara manual atau otomatis untuk memverifikasi apakah sistem memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang dispesifikasikan atau mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang terjadi Hariyanto, 2004. Sasaran pengujian adalah penemuan semaksimum mungkin kesalahan dengan usaha yang dapat dikelola pada rentang waktu realistik. Pengujian perangkat lunak merupakan tahap kritis dalam penjaminan kualitas perangkat lunak dan merupakan review menyeluruh terhadap spesifikasi perancangan dan pengkodean Hariyanto, 2004. Glen Myers menyatakan tiga sasaran pengujian, yaitu Hariyanto, 2004 : a. Pengujian adalah proses mengeksekusi program dengan hasrat menemukan kesalahan. b. Kasus uji yang bagus adalah mempunyai peluang tinggi menemukan kesalahan yang sebelumnya ditemukan. c. Pengujian yang berhasil adalah pengujian yang menyingkap kesalahan yang sebelumnya belum ditemukan. Manfaat pengujian Hariyanto, 2004 a. Pengujian akan menyingkap kesalahan di perangkat lunak b. Pengujian mendemonstrasikan fungsi-fungsi perangkat lunak bekerja sesuai spesifikasi, kebutuhan serta terpenuhi prilaku dan sejenisnya. Terdapat dua teknik pengujian berdasarkan ketersediaan logik sistem yaitu black box testing dan white box testing Hariyanto, 2004. Pengujian white box adalah sebuah pengujian yang dilakukan lebih dekat lagi untuk menguji prosedur-prosedur yang ada. Lintasan logik yang dilalui oleh